Menjadi Anggota KNIL Menjadi Anggota PETA

40 Indonesia menjadikan kemiliteran sebagai “sebuah pekerjaan” yang tampak lebih bersinar dibanding bidang pekerjaan-pekerjaan yang lain. Soeharto sempat berfikir melamar menjadi tentara Angkatan laut, namun niat itu dibatalkan, karena Soeharto tahu akan menempati posisi sebagai juru masak.

2.2.1 Menjadi Anggota KNIL

Karier Soeharto sebagai parjurit diawali dengan Soeharto mendaftar ke KNIL Koninklijk Nederlans Indisch leger sebutan bagi Angkatan Bersenjata hindia-Belanda,yang kemudian Soeharto mendapat surat panggilan untuk bergabung dengan KNIL. Kelak Soeharto mencatat,” Pada mulanya saya sama sekali tidak akan mengira bahwa lamaran yang saya ajukan akan merupakan anak kunci yang membuka pintu lapangan hidup yang menyenangkan”. 37 Soeharto bergabung dengan KNIL pada 1 juni 1940 dan itu merupakan 1940 langkah pertama yang mengawali karir militernya yang panjang. Soeharto memulai pelatihan militer dasar di gombong, sebelah barat Yogya. disinilah kualitas kepemimpinan Soeharto dan keterampilan berpikirnya yang sangat startegis diasah. Ada dua cara menjadi anggota KNIL, cara panjang dan cara pendek. Cara panjang atau yang disebut Langverband adalah dinas yang diperuntukkan bagi mereka yang belum pernah mengeyam bangku pendidikan hingga kelas tiga HIS Holands Inlandse School-SD di zaman Belanda. Lulusan Langverband membutuhkan waktu yang lama , yaitu sepuluh tahun, untuk menjadi kopral. Sedangkan cara pendek atau Kortverband diperuntukkan bagi mereka yang telah lulus HIS atau lebih. Lulusan kortverband kemudian dapat 37 A.Yogaswara. Opcit. hal 27 Universitas Sumatera Utara 41 melanjutkan pendidikannya ke Kader School untuk menjadi kopral. Karena tingkat pendidikan yang dimiliki Soeharto, maka Soeharto masuk Kortcerband. 38 Setelah lulus dengan memperoleh predikat terbaik, Soeharto ditempatkan di Batalion XII di Rampal, malang. Pada tanggal 2 desember 1940, Soeharto memperoleh pangkat kopral. Kemudian Soeharto dikirim kembali ke Gombong untuk menjalani latihan lanjutan dan mendapatkan pangkat sersan. Pada saat itu jepang mulai mendekat dan Soeharto pergi ke Bandung sebagai prajurit cadangan di markas besar tentara Circasua. Soeharto hanya sempat tinggal selama seminggu disana karena pada tanggal 8 Maret 1942 belanda menyerah dengan jepang.

2.2.2 Menjadi Anggota PETA

Situasi negeri semakin memburuk, Soeharto memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Yogya menjadi pilihan Soeharto, karena Yogya memiliki prospek yang lebih baik. Soeharto mulai belajar mengetik, tetapi Soeharto terhenti karena ia jatuh sakit. Secara tidak sengaja , suatu hari Soeharto mendengar adanya rekrutmen anggota baru keibuho, sebutan bagi polisi di masa pendudukan jepang. Awalnya Soeharto ragu untuk mendaftarkan karena takut ketahuan sebagai bekas anggota KNIL. Kondisi serta kebutuhan yang akhirnya membuat Soeharto berani mendaftarkan diri. Soeharto yang pernah memperoleh pendidikan kemiliteran di masa Belanda dapat melalui semua tes dengan baik. Bahkan selama tiga bulan pelatihan, Soeharto menjadi lulusan terbaik. Atas saran Kepala Polisi Jepang. Soeharto mendaftarkan diri ke PETA Pemebela Tanah Air. 38 Ibid Universitas Sumatera Utara 42 PETA adalah angkatan pertahanan yang dibentuk pada Oktober 1943 oleh Jepang, dengan orang Indonesia sebagai angkatannya. Anggota PETA dilatih dengan tujuan mempertahankan tanah airnya dari serbuan tentara sekutu yang mencoba merebut kembali Indonesia dari tangan Jepang. Pada tahun 1944, Soeharto mengikuti kursus perwira untuk menjadi Chudancho atau komandan kompi di Bogor. Latihan untuk menjadi Chodancho dan Daidancho atau komandan batalion tidak terlalu keras dan lebih rileks. Soeharto menyelesaikan kursus taktik dan strategi militer di tahun 1944 dan kemudian ditugaskan ke Seibu, markas PETA di Solo, dan bertanggung jawab atas pelatihan di sana. Selama di PETA, Soeharto mencatat bahwa rasa patriotisme serta nasionalismenya mulai bangkit. 39 Ini tidak terlepas dari propaganda Jepang yang menanamkan semangat anti-Barat. Selain itu, tekanan keras yang diberikan Jepang kepada rakyat Indonesia telah membangkitkan semangat kekeluargaan dan persatuan dikalangan prajurit PETA. Semboyan “Tiga A” yang digembar- gemborkan Jepang, yaitu Jepang pemimpin Asia, jepang pelindung Asia, Jepang cahaya Asia, terbukti hanya bohong belaka. Perlakuan jepang terhadap Indonesia justru mencerminkan sikap memandang rendah. Akibatnya, mulai muncul pemberontakan PETA di Blitar pada februari 1945, PETA kemudian menjadi bagian inti dari angkatan perang Indonesia yang baru. Kesatuan ini bukan merupakan kelanjutan angkatan perang belanda atau Jepang, tetapi dilahirkan pada masa-masa angkatan revolusi, bentukan para pemuda dan pejuang kemerdekaan yang mandiri. 39 Ibid, hal 30 Universitas Sumatera Utara 43 Menyusul menyerahnya Jepang dan Tentara Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada hari jum’at, 17 Agustus 1945 pada jam 10 pagi. Yang berarti dimulainya suatu babak baru bagi seluruh bangsa Indonesia. Hal ini berarti pula babak baru bagi karier militer Soeharto.

2.2.3 Kiprah Soeharto di Era Revolusi Fisik