99 responden memiliki pengetahuan yang berbeda mengenai kebijakan yang dibuat
oleh H.M. Soeharto, kebijakan- kebijakan diatas seperti KB, ABRI masuk Desa, Posyandu, Rencana Pembangunan Lima Tahun Repelita, Swasembada Pangan,
Koprasi Unit Desa KUD, membangun Transmigrasi, Paket A pemberantasan Buta Huruf , Wajib Belajar Sembilan Tahun, Gerakan Orang Tua Asuh GN-Ortu
Asuh , serta satelit Palapa, dari sekian banyak kebijakan yang diketahui responden, kebijakan yang diketahui oleh seluruh responden adalah kebijakan
Keluarga Berencana KB, ABRI masuk Desa serta Posyandu mencapai 100, sedangkan kebijakan yang paling sedikit diketahui oleh responden adalah
kebijakan H.M Soeharto dalam membuat satelit palapa dengan jumlah 12 atau 12. Dari hasil di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa responden cukup
mengetahui mengenai kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh H.M. Soeharto dalam melaksanakan pembangunan.
3.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Kebijakan H.M. Soeharto dalam
Melaksanakan Pembangunan.
Selanjutnya masih berdasarkan tabel III.4 dapat dilihat mengenai tanggapan responden terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh H.M
Soeharto, apakah kebijakan tersebut sudah dapat dikatakan baik atau belum. Tabel dibawah ini akan memberikan jawaban mengenai penilaian responden terhadap
kebijakan yang telah dibuat oleh H.M Soeharto.
Universitas Sumatera Utara
100
Tabel III.5 Tanggapan Responden Terhadap Kebijakan-Kebijakan Yang Dibuat Oleh
H.M Soeharto Dalam Melaksanakan Pembangunan
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
92 92
2 Belum Baik
8 8
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Berdasarkan data penelitian pada tabel diatas , 92 orang atau 92 yang menjawab kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh H.M. Soeharto sudah baik, dan
hanya 8 orang atau 8 saja responden yang menjawab kebijakan – kebijakan H.M Soeharto belum baik, peneliti menyimpulkan dari alasan – alasan yang
diberikan oleh responden yang berpendapat bahwa kebijakan –kebijakan yang telah dibuat oleh H.M. Soeharto sudah baik adalah karena menurut responden,
masyarakat merasakan sepenuhnya dari hasil kebijakan – kebijakan yang telah dibuat, diantaranya dari kebijakan Koperasi Unit Desa yang sangat membantu
rakyat miskin, dan koperasi tersebut benar – benar turun ke lapangan, dengan memberikan bantuan secara langsung kepada rakyat, rakyat merasakan hasil
pembangunan yang telah dibuat misalnya, rakyat tidak sulit untuk memperoleh segala keperluan kebutuhan hidup, selain itu kebijakan ABRI masuk desa yang
menurut responden sangat membantu rakyat membangun jalan, tempat ibadah, bahkan tidak jarang ikut pula membantu warga membangun rumah – rumah
penduduk, semuanya dilakukan dengan gotong –royong bersama masyarakat. Kebijakan lainnya yang sudah baik adalah pembangunan yang akan dan sedang
Universitas Sumatera Utara
101 dilakukan pada masa H.M Soeharto sudah terencana melalui Repelita yang
sehingga pembangunan dapat berjalan dengan lancarwalaupun pelaksanaan dilapangan belum optimal. Sedangkan responden yang menjawab belum baik,
peneliti dapat menyimpulkan dari alasan – alasan responden tersebut karena pada kebijakan – kebijakan Soeharto yang bila ditinjau dari sistemnya sudah dapat
dikatakan baik tetapi pelaksanaanya kurang optimal.
3.2.3. Pengetahuan Responden Terhadap Kebijakan Politik H.M.Soeharto