111
3.2.6 Tanggapan Masyarakat Terhadap Kepemimpinan H.M. Soeharto Tabel III.15
Tanggapan Responden Terhadap Tipe Kepemimpinan H.M. Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Otoriter 100
100 2 Demokrasi
- -
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Berdasarkan data diatas, seluruh responden berpendapat bahwa kepemimpinan H.M. Soeharto adalah kepemimpinan yang otoriter, dalam hal ini
peneliti dapat menyimpulkan dari alasan – alasan yang diberikan oleh seluruh responden, karena menurut responden, H.M Soeharto adalah seorang pemimpin
yang memiliki egoisme yang sangat besar, dengan melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan negara dan bangsa Indonesia, dalam hal
ini H.M. Soeharto melakukan pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapain tujuan dan yang paling terpenting segala cara akan dailakukan untuk
mempertahankan kekuasaan , sikap otoriter yang dimiliki oleh Soeharto membentuk suatu kebijakan tanpa melihat kepentingan atau kebutuhan rakyat
Indonesia, segala sesuatu hal terbentuk sesuai dengan keinginan Soeharto. Realita dari otoritarian H.M. Soeharto adalah pembungkaman aspirasi rakyat secara total
oleh pemerintah, jika terjadi gejolak di masyarakat, pemerintah langsung mengambil langkah tegas dengan cara proses hukum atau tanpa proses hukum.
Universitas Sumatera Utara
112
Tabel III.16 Tanggapan Responden Terhadap Komitmen yang Kuat pada Demokrasi
Pada Kepemimpinan H.M. Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
- -
2 Belum Baik
100 100
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa seluruh responden berpendapat bahwa Kepemimpinan H.M. Soeharto belum memiliki komitmen
yang kuat pada demokrasi, walaupun dalam kepemimpinan H.M. Soeharto telah membentuk demokrasi pancasila, selain itu dalam kepemimpinan H.M. Soeharto
juga melaksanakan penyelenggaraan Pemilu dan membentuk tiga kekuatan sosio politik yaitu Golkar, PPP, PDI, hal ini sudah menunjukkan bahwa dalam
kepemimpinan H.M. Soeharto sudah terbentuk suatu demokrasi, tetapi dalam kenyataannya kepemimpinan H.M Soeharto belum memiliki komitmen yang kuat
pada demokrasi, hal ini dilihat dari kepemimpinan Soeharto dalam pelaksanaan kepemimpinannya di dominasi dengan sistem otoriter, salah satunya adalah dalam
mengambil keputusan untuk menghasilkan kebijakan sepenuhnya berada ditangan H.M. Soeharto.
Tabel III.17 Tanggapan Responden Terhadap Rasa Aman dan Status Kepada
Masyarakat Pada Masa Kepemimpinan H.M. Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
92 92
2 Belum Baik
8 8
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Universitas Sumatera Utara
113 Berdasarkan data diatas, responden yang sudah merasa aman pada masa
H.M Soeharto berjumlah 92 orang atau 92 , sedangkan responden yang berpendapat pada masa H.M. belum memberikan rasa aman dengan jumlah 8
orang atau 8 , dalam hal ini, peneliti dapat menyimpulkan dari alasan –alasan yang di berikan oleh responden, responden yang berpendapat sudah memberikan
rasa aman karena menurut responden, kepemimpinan H.M. Soeharto telah menciptakan rasa aman dan tentram bagi masyarakat,dan pada mas kepemimpinan
H.M Soeharto sudah memberikan status yang jelas kepada masing – masing anggota masyarakat, tidak pernah terjadi keributan bahkan kerusuhan besar-
besaran, premanisme tidak berkembang, tidak ada kriminalitas yang memuncak, sehingga keamanan terjamin, walaupun kepemimpinannya dilakukan dengan cara
otoriter. Sedangkan responden yang berpendapat belum memberikan rasa aman pada kepemimpinan H.M. Soeharto karena pada masa kepemimpinannya, sering
terjadi pembunuhan misterius dan seringkali memberikan hukuman kepada masyarakatnya tanpa prosedur hukum yang ada.dan kadangkal status yang
diberikan pemerintah tidak jelas dapat dilihat dari status masyarakat yang di cap sebagai anggota PKI padahal belum tentu terbukti kebenarannya.
Tabel III.18 Tanggapan Masyarakat Terhadap Pengambilan Keputusan pada
Kepemimpinan H.M. Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
8 8
2 Belum Baik
92 92
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Universitas Sumatera Utara
114 Bedasarkan data diatas, responden yang berpendapat bahwa pengambilan
keputusan pada Kepemimpinan H.M. Soeharto sudah baik, dengan jumlah 8 orang atau 8 sedangkan responden yang berpendapat bahwa pengambilan keputusan
pada kepemimpinannya belum baik, dengan jumlah 92 orang atau 92 , dalam hal ini penulis menyimpulkan dari alasan – alasan yang diberikan oleh responden,
pengambilan keputusan pada kepemimpinan H.M. Soeharto sudah baik karena menurut responden, menghasilkan keputusan yang tegas sehingga segalanya
menjadi jelas walaupun pengambilan keputusan tersebut bersifat absolut. Sedangkan responden yang berpendapat pengambilan keputusan pada
kepemimpinan H.M. Soeharto belumbaik, karena pengambilannya bersifat otoriter, semua keputusan berada ditangan H.M. Soeharto tanpa
mempertimbangkan dan menerima masukan dari lembaga-lembaga pemerintahan lain misalnya DPR, karena pada kepemimpinan Soeharto, legislatif dan yudikatif
berada dibawah kekuasaan H.M. Soeharto sehingga setiap keputusan yang diambil oleh H.M. Soeharto selalu mendapat persetujuan dari lembaga-lembaga politik
lainnya.
Tabel III.19 Tanggapan Responden Terhadap Sikap Kooperatif dan partsipatif pada
Masyarakat Dalam kepemimpinan H.M. Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
78 78
2 Belum Baik
22 22
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Febrauari 2008
Universitas Sumatera Utara
115 Bedasarkan data diatas, pendapat responden yang mengatakan sudah baik
terhadap sikap kooperatif dan partisipatif pada masyarakat dalam kepemimpinan H.M. Soeharto dengan jumlah 78 orang atau 78 , sedangkan pendapat responden
yang mengatakan belum baik terhadap sikap kooperatif dan partisipatif pada masyarakat dalam kepemimpinannya berjumlah 22 orang atau 22 , dalam hal ini
penulis dapat menyimpulkan dari alasan –alasan yang diberikan oleh responden, pendapat yang mengatakan sudah baik terhadap sikap kooperatif dan partisipatif
pada masyarakat karena menurut responden, H.M Soeharto sering memberikan bantuan – bantuan kepada masyarakat secara langsung, selain itu H.M. Soeharto
sering turun langsung ke berbagai daerah pelosok di berbagai pedesaan, dalam hal ini Soeharto melakukan hubungan langsung kepada masyarakat dengan membuat
sistem tatap muka sambil berdialog tanya jawab antara H.M. Soeharto dengan masyarakat sehingga H.M. Soeharto dapat mengetahui kebutuhan –kebutuhan
yang diperlukan oleh masyarakat, salah satunya melalui kelompecapir dalam bidang pertanian, sebuah kegiatan tanya jawab dengan petani yang rutin dilakukan
oleh H.M. Soeharto. Sedangkan pendapat yang mengatakan sikap kooperatif dan partisipatif pada masyarakat dalam kepemimpinan H.M soeharto belum baik
karena menurut responden H.M. Soeharto sebagai seorang pemimpin lebih melaksanakan kebijakan – kebijakannya sesuai dengan keinginannya sendiri tanpa
mau mendapat masukan – masukan dari rakyat, karena pada dasarnya pemimpin dan yang dipimpin saling mempengaruhi dan apat menciptakan hubungan
kerjasama antara keduanya untuk mencapai tujuan bersama
Universitas Sumatera Utara
116
Tabel III.20 Tanggapan Responden Terhadap kepemimpinan H.M. Soeharto Apakah
Kepemimpinan nya Dapat Dinilai Sebagai Kepemimpinan Pancasila dan UUD 1945
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
- -
2 Belum Baik
100 100
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner 2008
Berdasarkan data diatas, seluruh responden berpendapat bahwa kepemimpinan H.M. Soeharto belum dapat dinilai sebagai kepemimpinan
Pancasila dan UUD1945, Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan dari alasan –alasan yang diberikan oleh responden, yaitu pendapat responden yang
menyatakan bahwa kepemimpinanya belum dapat dinilai sebagai kepemimpinan Pancasila karena menurut responden,meskipun H.M Soeharto sudah
melaksanakan Pancasila sebagai panutan atau pandangan hidup bangsa yang dicerminkan dengan adanya pemilu sebagai bentuk demokrasi, mengakui adanya
pencipta sesuai degan sila pertama Pancasila dan memberikan kebebasan rakyat Indonesia untuk memeluk agama sesuai dengan kepercayaan masing – masing
sesuai dengan pancasila dan UUD 1945, dengan lima agama yang diakui secara sah yang boleh dianut oleh bangsa Indonesia. Tetapi pada dasarnya H.M. Soeharto
adalah pemimpin yang otokratik yang sangat bertolak belakang dengan kepemimpinan Pancasila, hal ini dapat dilihat dari pembuatan kebijakan,
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan dalam kepemimpinannya yang mengarah ke otoriter.
Universitas Sumatera Utara
117
Tabel III.21 Tanggapan Responden Terhadap Tiga Unsur Pokok dalam Kepemimpinan
H.M. Soeharto yang Sesuai Dengan Prinsip Kepemimpinan Pancasila Apakah sudah Benar – Benar Dijalankan Pada Kepemimpinannya
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
11 11
2 Belum Baik
89 89
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Berdasarkan data diatas, responden yang berpendapat kepemimpinan H.M. Soeharto sudah benar-benar menjalankan tiga prinsip pokok yang sesuai
dengan prinsip kepemimpinan Pancasila hanya berjumlah 11 orang atau 11 , sedangkan pendapat responden yang menyatakan bahwa kepemimpinan H.M.
Soeharto belum benar-benar melaksanakan tiga unsur pokok tersebut dengan jumlah 89 , dalam hal ini responden menyimpulkan dari alasan –alasan yang
diberikan oleh responden, responden yang berpendapat sudah benar-benar menjalankan tiga unsur tersebut, karena menurut responden H.M. Soeharto selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat untuk mengembangkan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari seringnya
H.M. Soeharto turun langsung ke desa –desa untuk betatap muka dan berdialog kepada masyarakat untuk mengetahui keluhan-keluhan apa yang diarasakan oleh
masyarakat dan dalam dialog – dialog tersebut H.M selalu memberaikan motivasi dan semangat kepada masyarakat, seperti kelompecapir pada masyarakat
pertanian yang dilakukan secara rutin. Sedangkan pendapat yang menyatakan belum benar-benar melaksanakan tiga prinsip tersebut karena menurut responden,
kepemimpinan H.M. Soeharto belum sepenuhnya menjalankan prinsip-prinsip
Universitas Sumatera Utara
118 tersebut walaupun salah satu prinsip tersebut ada yang benar-benar dijalankan
dikarenakan sistem otoriter yang digunakan oleh H.M soeharto lebih banyak memebrikan penekanan- penekanan kepada masyarakat untuk kepentingan
pemerintah.
Tabel III.22 Tanggapan Responden Terhadap Kelebihan dari Kepemimpinan H.M.
Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Tegas 100
100 2 Wibawa
100 100
3 Keamanan terjamin
100 100
4 Mekanisme terarah dan punya konsep
48 48
5 Suka menanyakan persoalan rakyat secara langsung berdialog
83 83
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Dari tabel diatas, tanggapan responden yang paling banyak mengenai kelebihan dari kepemimpinan H.M. Soeharto adalah responden yang menyatakan
bahwa kepemimpinan H.M Soeharto tegas dan berwibawa dengan jumlah keseluruhan responden atau 100, sedangkan jumlah responden yang paling
sedikit yaitu 48 orang atau 48 yang menyatakan mekanisme dalam kepemimpinan H.M. Soeharto terarah dan punya konsep
Tabel III.23 Tanggapan Responden Terhadap Kekurangan Pada Masa
Kepemimpinan H.M Soeharto
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Otoriter 100
100 2
Banyak menimbulkan KKN 100
100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Universitas Sumatera Utara
119 Dari tabel diatas, keseluruhan responden berpendapat bahwa
kepemimpinan H.M. Soeharto adalah kepemimpinan yang Otoriter dan dalam perjalanan kepemimpinannya banyak terjadi KKN Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
Tabel III.24 Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan H.M.Soeharto Apakah
Sudah Memenuhi Kriteria Kepemimpinan yang Diinginkan Oleh Bangsa Indonesia
No Menurut Responden
Jumlah Persentase
1 Sudah Baik
- -
2 Belum Baik
100 100
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner Februari 2008
Berdasarkan data diatas, seluruh responden berpendapat bahwa kepemimpinan H.M. Soeharto belum memenuhi kriteria kepemimpinan yang
diinginkan oleh bangsa Indonesia, karena kriteria kepemimpinan yang diinginkan oleh bangsa Indonesia adalah kepemimpinan yang berkepribadian Indonesia,
berlandaskan pancasila dan UUD 1945 sebagai panutan dan pandangan hidup bangsa.
3.2.Analisa Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 100 responden yang mewakili masing-masing kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Amplas,
maka dapat diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
120
3.2.1. Pengetahuan Masyarakat terhadap kebijakan – kebijakan yang