Hasil spektrum menunjukkan adanya pemecah frekwensi vibrasi pada daerah bilangan gelombang v 3472,36 cm
-1
, 2925-2854 cm
-1
, 1744.15 cm
-1
, 1436 - 1464 cm
-1
, 1362 cm
-1
, 1169.91 cm
-1
, 722 – 900 cm
-1
Gugus fungsi yang terlihat adalah adanya gugus-OH pada pita 3472.36 cm . Puncak-puncak ini menentukan
adanya gugus-gugus fungsi yang terdapat pada metil ester asam lemak campuran.
-1
kemudian terdapat pita-pita kuat antara 2925.11 – 2854.53 cm
-1
adanya gugus alkil dan pita 1362 cm
-1
Gugus C = O ester ditunjukkan oleh pita 1744,15 cm adanya gugus metil.
-1
dan gugus C – O ester juga terdapat pada pita 1169.91 cm
-1
. Pada pita antara 1436,09 – 1464,35 cm
-1
terdapat – CH
2
– dan pita yang berada antara 722,38 – 879,80 cm
-1
Menurut Silverstein 1981 gugus fungsi yang terdapat pada spektrum diatas memang merupakan senyawa metil ester asam lemak campuran, namun pada
dasarnya metil ester asam lemak campuran tidak mempunyai gugus –OH. Gugus – OH yang terlihat pada spektrum tersebut menunjukkan adanya pengotor yang tinggal
pada saat pembuatan metil ester asam lemak, ini ditandai pita yang terlihat tidak terlalu curam.
menunjukkan senyawa yang mengandung rantai alkil yang panjang.
4.2. Amida Asam Lemak Campuran
Amidasi metil ester asam lemak campuran dengan urea secara teoritis memberikan perbandingan mol rasio 2 : 1 ternyata setelah dilakukan penelitian
sebanyak 4 kali perlakuan memberikan hasil amida asam lemak berkisar antara 22-24 gram. Perolehan hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Perolehan Amida Asam Lemak campuran
No Metil Ester Asam Lemak
Campuran yang Digunakan g Urea yang digunakan
g Amida Asam Lemak
diperoleh g 1
100 50
22.15 2
100 50
23.30 3
100 50
22.20 4
100 50
23.50
Universitas Sumatera Utara
Dalam pembuatan amida asam lemak campuran suhu mempengaruhi banyaknya amida yang diperoleh, semakin konstan suhu maka semakin banyak amida
yang diperoleh. Amida asam lemak campuran yang diperoleh dilakukan analisis penentuan titik leburnya dengan menggunakan melting point apparatus dan diperoleh
titik lebur amida sebesar 129 Hasil amida asam lemak campuran yang diperoleh kemudian di analisis
menggunakan spektra FT-IR terlihat pada Gambar 4.3. C.
Gambar 4.3. Spektrum FT-IR Amida Asam Lemak Campuran
Dari spektrum diatas terlihat adanya puncak vibrasi pada daerah bilangan gelombang v 3410.15 cm
-1
; 3224.98 cm
-1
; 2924-2854 cm
-1
; 1712.79 cm
-1
; 1658- 1597 cm
-1
; 1489-1427 cm
-1
; 1357.89 cm
-1
; 1149.57 cm
-1
; 1095.57 cm
-1
; 763-709 cm
-1
; 609-532 cm
-1
Puncak-puncak tersebut digunakan untuk menentukan gugus fungsi apa saja yang terdapat pada amida asam lemak campuran. Adapun gugus-gugus fungsi
tersebut adalah gugus N-H streaching pada NH .
2
amida primer yang ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
pada pita 3410,15 – 3224,98 cm
-1
dan ini selanjutnya didukung oleh munculnya puncak pada daerah bilangan gelombang 1658,78-1597,06 cm
-1
yaitu vibrasi dari gugus C = O amida dan sekaligus menunjukkan adanya vibrasi gugus N-H yang
muncul pada 1489,05-1427,32 cm
-1
yang merupakan karakteristik dari gugus NH
2
Sedangkan puncak lain terdapat pada daerah bilangan gelombang 1712,79 cm
pada amida sekunder.
-1
yang menunjukkan adanya gugus C = O keton. Selain itu ada juga puncak pada pita 2924,09 - 2854,65 cm
-1
yang menunjukkan vibrasi C – H pada gugus metil dan metilen dan ini didukung oleh munculnya puncak 1357,89 cm
-1
adanya gugus –CH
2
. Adanya rantai alkil panjang pada senyawa ini ditunjukkan pada puncak 763,81 –
709,80 cm
-1
dan gugus – CH
2
terdapat pada puncak 609,51 – 532,35 cm
-1
. Menurut Silverstein 1981 gugus fungsi yang terdapat pada spektrum diatas memang
merupakan senyawa amida asam lemak campurn. Terlihat dengan jelas adanya gugus amida primer dan amida sekunder yang terdapat pada pita 3410,15 – 3224,98 cm
-1
dan 1489,05 – 1427,32 cm
-1
serta ditandai dengan adanya gugus C = O amida pada daerah bilangan gelombang 1658,78 – 1597,06 cm
-1
.
4.3. Hubungan Amida Asam Lemak Campuran dengan Harga Keseimbangan Hidrofilik Lipofilik HLB