- Setelah pendeburan, sampel yang telah siap dilabel dan disimpan dengan
baik sebelum pengujian dilakukan. -
Filem yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan SEM, FT-IR dan uji sifat mekanikal uji tarik dan tegangan putus
3.5.5. Uji Tarik dan Uji Kemuluran
Uji tarik yang mengikuti standar ASTM D 638 tipe IV dilakukan dengan memotong sampel dalam bentuk dumbbell menggunakan pemotong khas
mengikuti dimensi yang telah ditetapkan, seperti yang ditujukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Uji tarik berdasarkan ASTM D-638 type IV
Filem hasil spesimen dipilih dengan ketebalan merata 0,2 mm dan dipotong membentuk spesimen untuk pengujian kemuluran. Kedua ujung spesimen dijepit
pada alat kemuluran, kemudian dicatat perubahan panjang mm berdasarkan kecepatan 500 mmmenit dan uji tarik dilakukan pada suhu kamar.
25 mm 5 mm
50 mm
20 mm
100 mm 20 mm
Universitas Sumatera Utara
3.5.6. Penetapan Swelling Index ASTM D 3615
- Plat stainless stell dicelupkan ke dalam larutan kalsium nitrat dan metanol
5, kemudian dikeringkan dengan menggunakan kipas angin selama 2-3 menit.
- Sampel diambil sebanyak ± 500 ml dengan menggunakan beaker glass
600 ml. -
Dicelupkan separuh plate stainless steel yang sudah kering tersebut ke dalam sampel kompon.
- Kemudian dicelupkan plate stainless steel ke dalam kalsium nitrat dan
metanol 5 dan dikeringkan selama 30 menit, hidupkan jam alarm. -
Selanjutnya pinggiran plat digantung dan keluarkan lembaran kompon yang telah kering sambil diolesi talkum powder, kemudian lembaran
kompon dilapisi dengan kertas, kemudian dicetak dengan alat pelobang diameter 38 mm.
- Rendam sampel tersebut ke dalam siklohexan selama 25 menit.
Perendaman dilakukan dalam wadah transparan agar dapat dilakukan pembacaan, pengembangan selama 25 menit di atas kertas grafik mm.
Swelling index =
swelling sebelum
sampel pada
awal Diameter
swelling sesudah
mm tas
pada Pembacaan
ker
dimana diameter awal pada sampel = 38 mm
3.5.7. SEM Scanning Electron Microscopy
Uji scaning elektromagnetic microscopy yang mana untuk melihat morfologi dari produk yang dihasilkan.
3.5.8. FTIR Fourier Transform Infra Red
FTIR adalah untuk mengetahui gugus fungsi dari film dari produk yang dihasilkan. Dalam hal ini film spesimen dijepit pada tempat sampel,
kemudian diletakkan pada alat ke arah sinar infra red. Hasilnya akan direkam ke dalam kertas berskala berupa aliran kurva bilangan gelombang terhadap
intensitas.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Bagan Penelitian 3.6.1. Pembuatan metil ester minyak kelapa