Spektroskopi Infra Merah Fourier Transform FT-IR

Di samping kekuatan tarik σ sifat mekanik bahan yang lain juga dapat diamati dan sifat kemulurannya ε yang didefenisikan sebagai : ε = 100 x lo lo lf − …………………………………………….. 2.2 dimana : ε = dalam lf, lo = panjang specimen setelah dan sebelum diberi tegangan mm Wirjosentono, 1995

2.13.3. Spektroskopi Infra Merah Fourier Transform FT-IR

Pada tahun 1965, Cooley dan Turky mendemonstrasikan teknik spektroskopi FT-IR. Pada dasarnya teknik ini sama dengan spektroskopi infra merah biasa, kecuali dilengkapi dengan cara perhitungan Fourier Transform dan pengolahan data untuk mendapatkan resolusi dan kepekaan yang lebih tinggi. Teknik ini dilakukan dengan penambahan peralatan interferometer yang telah lama ditemukan oleh Michelson pada akhir abad 19. Penggunaan spektrofotometer FT-IR untuk analisa banyak diajukan untuk identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spektrum FT-IR suatu senyawa misalnya organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan mempunyai spektrum berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul menyebabkan pita serapan hampir seluruh di daerah spektrum IR 4000-450 cm -1 Pada molekul biasa molekul organik frekwensi vibrasinya dalam keadaan tetap. Masing-masing ikatan mempunyai vibrasi regangan stretching dan vibrasi tekuk bending yang dapat mengabsorbsi energi radiasi pada frekwensi itu. Yang dimaksud vibrasi regangan adalah terjadinya terus menerus perubahan jarak antara dua atom di dalam suatu molekul. Vibrasi ini ada dua macam, yaitu regangan simetris dan tak simetris. Yang dimaksud vibrasi tekuk adalah terjadinya perubahan sudut . Universitas Sumatera Utara antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi tekuk, yakni vibrasi tekuk dalam bidang inplane bending yang dapat berupa vibrasi deformasi scissoring atau vibrasi “rocking” dan vibrasi keluar bidang out of plane bending yang dapat berupa “wagning” atau berupa twisting Gambar 2.14. Gambar 2.14 . Macam-macam vibrasi pada FT-IR Formulasi bahan polimer dengan kandungan aditif bervariasi seperti pemlastis, pengisi, pemantap dan antioksidan memberikan kekhasan pada spektrum inframerahnya. Analisis infra merah memberikan informasi tentang kandungan aditif, panjang rantai, dan struktur rantai polimer. Di samping itu, analisis IR dapat digunakan untuk karakterisasi bahan polimer yang terdegradasi oksidatif dengan munculnya gugus karbonil dan pembentukan ikatan rangkap pada rantai polimer. Gugus lain yang menunjukkan terjadinya degradasi oksidatif adalah gugus hidoksida dan karboksilat. Umumnya pita serapan polimer pada spektrum inframerah adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880 cm -1 - 2900 cm -1 Banyak faktor yang mempengaruhi frekwensi vibrasi suatu ikatan dalam molekul dan tidak mungkin memisahkan pengaruhnya satu dari yang lain, sebagai contoh serapan ikatan C = O dalam gugus keton RCOCH dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung untuk analisa suatu material. 3 lebih rendah dari pada Universitas Sumatera Utara dalam RCOCI. Perubahan frekwensi C = O ini karena perbedaan massa di antara CH 3 dan Cl Silverstein, et.al, 1981.

2.13.4. SEM Scanning Electron Microscopy