Teknik Analisa Data METODE PENELITIAN

dimana: k r = Reliabilitas instrumen k = Jumlah item  2 St = Jumlah varians yang valid 2 St = Varians total Menurut Croncbach yang dikutip oleh Usman Ali Akbar Thoha 2001 mengemukakan bahwa teknik ini cocok untuk data yang bersifat dikotomi dan nondikotomi, serta dapat digunakan pada data yang berasal dari kuesioner.

4.7. Teknik Analisa Data

Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi linier sederhana dan ganda serta korelasi parsial. Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut: 4.7.1. Pengujian persyaratan analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai alat untuk mengganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk dapat menggunakan analisis korelasi dan regresi terdapat persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya: 1. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors dengan taraf nyata  =0.05. Kriteria uji adalah jika L hitung L tabel maka dikatakan data populasi berdistribusi normal. 2. Uji linearitas untuk mengetahui apakah masing data membentuk garis linier digunakan uji linearitas dilakukan dengan uji kelinearan dan keberartian arah koefisien regresi, melalui persamaan sebagai berikut: i bX a Y    Universitas Sumatera Utara a =            2 2 2         X X n XY X X Y b =          2 2        X X n Y X XY n dimana: n = Jumlah subjek penelitian X = Skor variabel bebas a = Konstanta regresi b = Koefisien arah regresi  X = Jumlah skor variabel  Y = Jumlah skor variabel terikat  XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel bebas dengan variabel terikat Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear tidaknya hubungan antara variabel endogen dengan variabel eksogen. Regresi linear apabila F hitung F tabel pada taraf signifikasi 5. Sementara uji signifikan regresi, jika F hitung F tabel maka dikatakan koefisien regresi signifikan pada taraf signifikan 5. 3. Uji Korelasi r Uji korelasi dilakukan untuk mengtahui apakah hubungan antar variabel benar-benar independen atau tidak. Rumus yang digunakan untuk menguji korelasi antara variabel endogen dan variabel eksogen adalah product moment, yaitu:    . . . . 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 X X N X X N X X X X N r x x            4. Perhitungan Analisis Jalur Teknik analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh langsung antara variabel endogen dan eksogen. Perhitungan analisis jalur ini dihitung berdasarkan persaamaan berikut ini: r 12 =  13 r 13 =  31 +  32 r 12 Universitas Sumatera Utara r 23 =  31 r 12 +  32 r y1 =  y1 +  y2 r 12 +  y3 r 13 r y2 =  y1 r 12 +  y2 +  y3 r 23 r y3 =  y1 r 13 +  y2 r 23 +  y3 dimana: r = Korelasi ρ = Koefisien jalur 5. Pengujian Jalur Pengujian jalur dapat dihitung dengan dua cara sebagaimana dikemukakan Kuncoro dan Riduwan 2008, yaitu: langkah kerja analisis jalur ada dua cara, yakni a pengujian secara keseluruhan atau simultan, dan b pengujian secara individual. a. Pengujian secara keseluruhan Pengujian secara keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus F: 1 1 2 2 R k R k n F     Jika F h ≥t t maka H ditolak berarti signifikan, tetapi Jika F h t t, maka H diterima berarti tidak signifikan Untuk mencari nilai F tabel dihitung dengan menggunakan rumus F yaitu: F t = F 1-αdk=kdk=N-k-1 atau F 1- αV1=kV2=N-k-1. dimana: N = Jumlah sampel k = Jumlah variabel eksogen. b. Pengujian secara individual Pengujian secara individual dihitung dengan menggunakan rumus uji t: Universitas Sumatera Utara 1 1 1 x x se x t    Jika F h ≥t t, maka H ditolak berarti signifikan, tetapi Jika F h t t, maka H diterima berarti tidak signifikan 6. Pengujian Model Jalur Riduwan 2008 menyebutkan pengujian model jalur dengan Ha :  31 =  32 ≠ 0; Ho :  31 =  32 = 0; Hipotesis dalam bentuk kalimat: Ha: Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi sampel. Ha: Matriks korelasi estimasi tidak berbeda sama dengan matriks korelasi sampel. Menguji model jalur, dilakukan dengan uji statistik kesesuaian model koefisien Q dengan rumus: M R Q m    1 1 2 ; 1 . 1 1 1 2 2 2 2 1 2 p m R R x R R      Apabila Q = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika Q 1, untuk menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan statistik  2 dapat digunakan statistik chi-kuadrat yaitu:  2 = - n – d ln Q. dimana: n = Jumlah sampel d = Banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan  2 = Derajat kebebasan 2 m R = Koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan M = Koefisien determinan multipel 2 m R setelah koefisien jalur yang tidak signifikan yang dihilangkan. Statistik  2 mendekati distribusi chi-kuadrat dengan derajat kebebasan sebesar d, jika nilai  2 sangat kecil atau mendekati nilai nol, maka hipotesis nol diterima. Dengan kata Universitas Sumatera Utara lain bahwa, model yang diusulkan cocok dengan data. Jika  2 h ≥  2 df ; a, tolak Ho berarti matriks korelasi sampel berbeda dengan matriks korelasi estimasi, maksudnya kedua model tersebut signifikan. Jika  2 h  2 df ; a, terima Ho berarti matriks korelasi sampel tidak berbeda atau sama dengan matriks korelasi estimasi, maksudnya kedua model tersebut tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara

BAB V GAMBARAN PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemimpinan Camat Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Camat Medan Selayang)

40 275 91

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai di RSU Rantau Prapat Tahun 2004

7 67 86

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

0 65 87

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI MADRASAH ALIYAH NEGERI SUMATERA UTARA.

0 2 6

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 1 13

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Pegawai Negeri Sipil Di Kabupaten Klat

0 2 13

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI.

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja - Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi IAIN Sumatera Utara Medan

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Administrasi IAIN Sumatera Utara Medan

0 0 8

TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI IAIN SUMATERA UTARA”

0 0 13