Gambar 6.6. Hasil Output Homogenitas Data Motivasi Kerja atas
Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Dari Gambar 6.6 di atas, dapat dilihat titik-titik residual menyebar di bawah serta di
atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas budaya organisasi dan kepemimpinan tidak terjadi heteroskedastisitas
atau bersifat homoskedastisitas homogen.
2. Uji Linieritas, Normalitas, dan Homogenitas Sub Struktur II
Dari hasil perhitungan SPSS 17 for windows diperoleh hasil regresi, uji normalitas, dan homogenitas variabel X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y sebagaimana disajikan pada Tabel 6.10 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.10 Hasil Regresi X
1
, X
2
, dan X
3
terhadap Y
Dari Tabel 6.10 di atas dapat dilihat t-hitung sebesar 2,891 dan signifikan 0,005. Hasil t-hitung sebesar 2,891 dibandingkan dengan t-tabel sebesar 1,645. Artinya ada hubungan
linier antara variabel bebas budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap terikat kinerja pegawai. Karena ada hubungan linier antara kedua variabel bebas budaya
organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja mempengaruhi variabel terikat kinerja pegawai. Bentuk persamaan regresi variabel bebas budaya organisasi, kepemimpinan, dan
motivas kerja mempengaruhi variabel terikat kinerja pegawai dapat dinyatakan melalui persamaan substruktur Ŷ = 0,189 X
1
+ 0,211 X
2
+ 0,243 X
3
Besarnya pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dapat diketahui dari nilai Beta sebesar 0,189 atau sebesar 18,9. Pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai sebesar 18,9 signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,033 0,05. Besarnya pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai dapat diketahui
dari nilai Beta sebesar 0,211 atau sebesar 21,1. Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 21,1 signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,026 0,05.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 20.171
6.978 2.891
.005 Budaya_organisasi
.183 .085
.189 2.155
.033 Kepemimpinan
.206 .091
.211 2.259
.026 Motivasi_kerja
.407 .161
.243 2.532
.013
Sumber: Data diolah, 2014
Dependent Variable: Kinerja_pegawai
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya besarnya pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dapat diketahui dari nilai Beta sebesar 0,243 atau sebesar 24,3. Pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai sebesar 24,3 signifikan dengan nilai probabilitas sig 0,013 0,05. Berikut ini pada Gambar 6.7 disajikan hasil output uji linieritas antar variabel
eksogenous budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap variabel endogenous kinerja pegawai.
Gambar 6.7. Hasil Output Homogenitas Data Kepuasan Kerja atas Motivasi Kerja Pada Gambar 6.7 di atas dapat disimpulkan data sudah membentuk garis lurus dari sisi
kiri bawah ke kanan atas sesuai dengan teori linieritas, sehingga dapat disimpulkan bahwa linieritas dalam model regresi ini sudah terpenuhi. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
terdapat persamaan yang linier dan berarti antara budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai melalui persamaan substruktur Ŷ = 0,189 X
1
+ 0,211 X
2
+ 0,243 X
3
adalah linier dan berarti. Berikut ini pada Gambar 6.8 disajikan hasil output uji homogenitas antar variabel
eksogenous budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.8. Hasil Output Homogenitas Data Kinerja Pegawai atas Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja
Dari Gambar 6.8 di atas, dapat dilihat titik-titik residual menyebar di bawah serta di atas sumbu Y, dan tidak mempunyai pola yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa di
antara variabel eksogenus budaya organisasi, kepemimpinan, dan motivasi kerja tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homoskedastisitas homogen.
6.6. Pengujian Hipotesis 1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji-F