Makanan dan Minuman Dalam Kemasan Packaged Food and Drink
82
Kinerja Perseroan tahun 2014 mengalami kenaikanpen- urunan yang cukup signiikan dibandingkan tahun 2013,
pencapaian Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization EBITDA sebesar Rp. 261,8 miliar.
Uraian kinerja keuangan berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan. Hasil audit yang
dilakukanoleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja sesuai laporannya tanggal 21 Maret
2014 untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan.
Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Mata
uang pelaporan keuangan adalah Rupiah. The Company’s performance in 2014 experienced a pretty
signiicant increasedecrease compared to 2013, with the achievement of Earning Before Interest, Tax, Depreciation,
and Amortization EBITDA amounted to Rp. 261.8 billion. This inancial performance description refers to
the Company’s Financial Statement. The results of Audit conducted by Public Accountant Purwantono,
Suherman Surja in accordance to the report in March 31, 2004 for the year ended in December 31, 2014, which
is presented inside the Annual Report. The inancial statements are presented based on the Financial
Accounting Standards applicable in Indonesia. The inancial reporting currency is expressed in Rupiah.
Uraian atas Kinerja Keuangan Perseroan
Description on the Company’s Financial Performance
Ikhtisar Data Keuangan Penting Important Financial Highlights
Uraian Jumlah
Naik Turun 2014
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Total Aset Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
Total Ekuitas Penjualan Bersih
Laba Bruto Laba Operasi
Laba Bersih Laba Bersih Komprehensif
747.394.940.040 1.139.913.464.671
1.887.308.404.711 458.769.566.711
396.806.838.137 855.576.404.848
1.031.731.999.863 1.273.490.330.003
492.369.257.521 116.166.628.684
50.145.687.551 50.145.687.551
82.085.486.587 412.159.581.459
494.245.068.046 115.486.370.640
63.372.873.611 178.859.244.251
315.385.823.795 164.450.133.598
92.685.354.822 34.261.641.389
10.524.440.023 10.524.440.023
11 36
26 25
16 21
31 13
19 29
-21 -21
829.480.426.627 1.552.073.046.130
2.381.553.472.757 574.255.937.351
460.179.711.748 1.034.435.649.099
1.347.117.823.658 1.437.940.463.601
585.054.612.343 150.428.270.073
39.621.247.528 39.621.247.528
2013
Management Discussion Analysis
83
Pada 2014, Perseroan mencatat total aset Perseroan sebesar Rp. 2.381,5 miliar dengan komposisi
Aset Lancar sebesar Rp. 829,4 miliar, serta Aset Tidak Lancar sebesar Rp. 1.552 miliar. Total Aset
meningkat sebesar Rp. 494,2 miliar atau sebesar 26,1 dibanding total aset 2013 sejumlah Rp1.887,3 miliar.
Aset Lancar Pada 2014, aset lancar naik sebesar Rp. 82 miliar atau
11 menjadi sebesar Rp. 829,4 miliar dibanding 2013 yang tercatat sebesar Rp. 747,4 miliar. Kenaikan ini
terutama disebabkan oleh ekspansi bisnis 7-Eleven.
Aset Tidak Lancar Pada 2014, Aset Tidak Lancar naik menjadi Rp. 1.552
miliar dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp1.139,9 miliar atau sebesar 36 yang disebabkan oleh
investasi pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven. In 2014, the Company recorded total assets of
the Company amounted to Rp. 2,381.5billion with the composition of Current Asset amounted to Rp. 829.4
billion, and Non-Current Asset amounted to Rp. 1,552 billion. Total Assets increased by Rp. 494.2 billion or around
26.1 compared to total asset in 2013 at Rp.1,887.3 billion.
Current Assets In 2014, current asset increased by Rp. 82 billion or
11 to Rp. 829.4 billion compared to 2013 which was amounted to Rp 747.4 billion. This increase was
primarily caused by 7-Eleven business expansion.
Non-Current Assets In 2014, Non-Current Assets increased to Rp. 1,552
billion compared to last year at Rp1,139.9 bil- lion or at 36 which was caused by development
investment and expansion of 7-Eleven business.
Liabilitas Jangka Panjang Pada 2014, liabilitas jangka panjang naik sebesar
Rp. 63,4 miliar atau sebesar 16 menjadi Rp. 460,2 dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 396.8
miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kebutuhan modal pembangunan gerai 7-Eleven.
Long-Term Liability In 2014, long-term liability increased by Rp. 63.4
billion or at 16 to Rp. 460.2 compared to 2013 which was recorded at Rp. 396.8 billion. This increase was primarily
caused by capital needs of 7-Eleven new store expansion.
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek pada 2014 naik sebesar Rp. 115,5 miliar atau sebesar 25 menjadi Rp. 574,2
miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 458.7 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan
oleh kebutuhan pendanaan bisnis 7-Eleven.
Short-Term Liability
Short-term liability in 2014 increased by Rp. 115.5 billion or at 25 to Rp. 574.2 billion compared to 2013,
which was recorded at Rp. 458.7 billion. This increase was primarily caused by the funding needs for 7-Eleven
business.
Aset
Asset
Tabel Aset
Asset Chart
Keterangan
Description
Presentase
Precentage
2014 2013
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Jumlah Total Aset 747.394.940.040
11 829.480.426.627
1.139.913.464.671 36
1.552.073.046.130 1.887.308.404.711
26 2.381.553.472.757
Management Discussion Analysis
84
Ekuitas Equity
Ekuitas pada 2014 meningkat sebesar Rp. 315,4 miliar atau 30,5 menjadi Rp. 1.347,1 miliar
dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp. 1.031,7 miliar. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
PMTHMETD serta adanya laba tahun ini yang dimasukan kedalam saldo laba yang ditahan.
Laporan Laba Rugi Penjualan bersih pada 2014 meningkat sebesar
Rp. 164,5 miliar atau sebesar 12,9 menjadi Rp.
1.437,9 miliar
dibandingkan 2013 sebesar Rp.
1.273,4 miliar
. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan dari
bisnis 7-Eleven dan bidang usaha IT Solution RICOH Equity in 2014 increased by Rp. 315.4 billion or 30.5 to
Rp. 1,347.1 billion compared to 2013 which was recorded at Rp. 1,031.7 billion. This increase was primarily caused
by non pre-emptive corporate action and earnings for this year was included into the balance of retained earnings.
Income Report Net sales in 2014 increased by Rp. 164.5 billion or
by 12.9 to Rp.
1,437.9 billion
compared to 2013 at Rp. 1,273.4 billion. This increase in revenue was
primarily caused by revenue growth of 7-Eleven business as well as IT Solution business segment RICOH
Total Liabilitas Secara keseluruhan, total liabilitas pada 2014 naik
sebesar Rp. 178,8 miliar atau 21 menjadi Rp.1.034 miliar dibandingkan 2013 yang tercatat sebesar Rp.
855,6 miliar Peningkatan total liabilitas ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pinjaman bank untuk
mendukung pengembangan ekspansi bisnis 7-Eleven. Total Liability
Overall, total liability in 2014 increased by Rp. 178.8 billion or 21 to Rp. 1.034 billion compared to 2013 which was
recorded at Rp. 855.6 billion. This increase in total liability was primarily caused by increasing of bank loan
to support 7-Eleven business expansion.
Keterangan
Description
Presentase
Precentage
2014 2013
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Total Liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liabilities
458.769.566.711 25
574.255.937.351 396.806.838.137
16 460.179.711.748
855.576.404.848 21
1.034.435.649.099
Management Discussion Analysis
Keterangan
Description
Presentase
Precentage
2014 2013
Penjualan Bersih Net Sales
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive In-
come for the year
50.145.687.551 -21,0
39.621.247.528 Laba Operasi Income from Operation
116.166.628.684 29,5
150.428.270.073 Laba Bruto Gross Proit
492.369.257.521 18,8
585.054.612.343 1.273.490.330.003
12,9 1.437.940.463.601
85
Management Discussion Analysis
Untuk laba komprehensif 2014, terjadi penurunan sebesar Rp. 10,5 miliar atau turun sebesar 21 jika
dibanding dengan tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan ini adalah
kenaikan pembayaran pinjaman dan bunga pinjaman yang digunakan untuk ekspansi bisnis 7-Eleven.
For 2014 comprehensive proit, we experienced a decrease of Rp. 10.5 billion or down by 21 if compared
to the previous year. One of the factor that caused this decrease in proit was due to the increase of borrowing and
cost of borrowing which was use for 7-Eleven expansion.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi pada
2014 adalah sebesar Rp. 21,6 miliar menurun dibandingkan Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi
pada 2013 sebesar Rp. 27,0 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran
beban bunga pinjaman.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi selama
2014 adalah sebesar Rp. 527,9 miliar, naik dibandingkan Arus Kas digunakan untuk Aktivitas
Investasi pada 2013 sebesar Rp. 293,3 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kebutuhan investasi
ekspansi bisnis 7-Eleven
Cash Flow from Operating Activities Cash Flow obtained from Operating Activities in 2014
is Rp. 21.6 billion decreased if compared to Cash Flow obtained from 2013 Operating Activities at Rp. 27.0
billion. This decrease was primarily caused by increasing cost of borrowing.
Cash Flow from Investing Activities Cash Flow used for Investing Activities throughout 2014
was Rp. 527.9 billion, increased if compared to Cash Flow used for Investing Activities in 2013 at Rp. 293.3
billion. This increase was primarily caused by increase of investment needs for 7-Eleven business expansion.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan pada
2014 adalah sebesar Rp. 407,5 miliar, naik dibandingkan Arus Kas digunakan untuk Aktivitas Pendanaan pada
2013 sebesar Rp. 124,0 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya aksi korporasi Penambahan
Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu PMTHMETD
Cash Flow from Funding Activities Cash Flow used for Funding Activities in 2014 was
Rp. 407.5 billion, increased if compared to Cash Flow used for Funding Activities in 2013 at Rp. 124.0 billion.
Increase was primarily caused by non pre-emptive corporate action.
Arus Kas
Cash Flow
Keterangan
Description
2014 2013
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Penurunan Neto Kas dan Setara Kas
21.592.688.812 527.943.537.347
407.481.483.301 98.869.365.234
27.086.550.221 293.356.863.837
124.055.445.541 142.214.868.075
86
Management Discussion Analysis
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan memenuhi seluruh Liabilitas Jangka Pendek yang
diukur dengan perbandingan antara Aset Lancar dengan total Liabilitas Jangka Pendek. Aset Lancar
Perseroan tercatat sebesar Rp. 829,5 miliar naik sebesar 11 jika dibandingkan dengan tahun 2013
sebesar Rp. 747,4 miliar. Sedangkan Liabilitas Jangka Pendek Perseroan dan Entitas Anak tercatat sebesar
Rp. 574,2 miliar yang meningkat sebesar Rp. 115,5 miliar dibanding dengan tahun sebelumnya. Rasio
Likuiditas Perseroan per Desember 2014 tercatat sebesar144,4.
Liquidity is the Company’s capability to fulill all Short- Term Liabilities measured by comparing Current
Asets with total Short-Term Liabilities. The Company’s Current Assets were recorded at Rp. 829.5 billion,
increased by 11 if compared to 2013 at Rp747.4 billion. While the Company’s Long-Term Liabilities
and Subsidiaries were recorded at Rp. 574.2 billion, increased by Rp115.5 billion. The Company’s Liquidity
Ratio per December 2014 was recorded at 144.4.
Kemampuan Membayar Hutang Perseroan
Solvency
Kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya ditunjukkan dengan menggunakan rasio likuiditas.
Sedang untuk mengukur kemampuan memenuhi seluruh kewajibannya digunakan rasio solvabilitas
yang pengukurannya melalui perbandingan seluruh kewajiban terhadao seluruh aset dan perbandingan
seluruh kewajiban terhadap ekuitas.