Annual Report 2014 : The Beginning of Fresh Growth

(1)

(2)

Sanggahan & Batasan

Tanggung Jawab

disclaimer

Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil

operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perseroan serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan tahunan ini memuat kata “Kami”, “Perseroan”, dan “MDRN” yang dideinisikan sebagai PT Modern Internasional Tbk yang menjalankan bisnis dalam bidang Convenience Store, Medical, Teknologi Informasi, dan lainnya (seperti penyediaan plat, mesin CTP, mesin cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan telekomunikasi) melalui penyertaan pada Entitas Anak. Adakalanya kata “Perusahaan” juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Modern Internasional Tbk secara umum.

This annual report contains inancial condition, operation results, projections, plans, strategies, policy, as well as the Company’s purpose, which is classiied as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws, excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to difer materially from expected results. Prospective statements in this annual report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of the Company and the business environment where the Company conducts business. The Company shall have no obligation to guarantee that the entire valid document presented will bring speciic results as expected. This annual report contains the word “Company” and “MDRN”, hereinafter referred to PT Modern Internasional Tbk, as the company that runs business in Convenience Store, Medical, Information Technology, and others (provision of plate, CTP machines, digital printing machines, digital printing solutions, creative solutions, and telecommunications) through investment in Subsidiaries. The word “Perusahaan” is at times used to simply refer to PT Modern Internasional Tbk in general.


(3)

Table of Content

Daftar Isi


(4)

Kilas Kinerja 2014

004

Flashback Performance of 2014

Management Discussion and Analysis

Good Corporate Governance

Corporate Social Responsibility

Financial Report

Company Proile

Management Report

Rekam Jejak Perusahaan

Peristiwa Penting 2014

Ikhtisar Data Keuangan Penting Graik Ikhtisar Data Keuangan Penting Graik Ikhtisar Operasional

Ikhtisar Saham 005 007 008 009 010 010

Laporan Manajemen

012

Laporan Dewan Komisaris

Laporan Direksi

013 017

Proil Perusahaan

024

A. Sekilas Perusahaan

B. Riwayat Singkat Perusahaan C. Bidang Usaha

D. Visi dan Misi E. Struktur Organisasi F. Proil Dewan Komisaris G. Proil Direksi

H. Sumber Daya Manusia I. Teknologi Informasi J. Struktur Grup Perusahaan K. Komposisi Pemegang Saham L. Kronologis Saham

M. Kronologis Pencatatan Efek N. Nama dan Alamat Entitas Anak

O. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal – Entitas Induk

P. Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal – Entitas Anak

Q. Penghargaan dan Sertiikasi

025 026 030 051 052 053 055 057 065 066 066 067 067 068 068 068 069 Milestone

2014 Event Highlights Financial Data Highlights Chart of Financial Data Highlights Chart of Operational Highligh ts Stock Highlights

Board of Commissioners Report Board of Directors Report

Company In Brief Company Brief History

Company’s Line of Business

Company’s Vision and Mission Organization Structure Board of Commissioners Proile

Board of Directors Proile

Human Resources Information Technology

Shareholders Composition Company Group Structure

Share Listing Chronology Securities Listing Chronology

Name and Address of Subsidiaries

Capital Market Supporting Institutions – Holding Company

Capital Market Supporting Institutions – Subsidiaries Awards and Certiications

Analisis dan Pembahasan Manajemen

072

Tinjauan Umum Tinjauan Industri

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Uraian atas Kinerja Keuangan Perseroan Ikhtisar Data Keuangan Penting

Aset Ekuitas Arus Kas

Kemampuan Membayar Hutang Perseroan

Prospek Usaha Perseroan Aspek Pemasaran Jaringan Pemasaran

Kebijakan dan Pembayaran Dividen Tunai

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki

Hubungan Istimewa (AFILIASI)

073 074 076 082 082 083 084 085 086 088 092 101 102 103 103 General Overview Industry Overview

Operational Overview Per Business Sector

Description on the Company’s Financial Performance

Important Financial Highlights

Assets Equity

Cash Flow

Solvency

Policies and Cash Dividend

Use of Proceeds from Public Ofering The Company’s Business Prospect

Marketing Aspects

Marketing Network

Transaction Containing Conlict Of Interest And Transaction With Ailiate Parties

Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Laporan Keuangan

Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan

107


(5)

(6)

KILAS KINERJA

2014

Flashback Performance

2014


(7)

1971

1988

1991

1992

1997

2006

2007

Didirikan dengan nama PT Modern Photo Film Company

The Company was established using the name PT Modern Photo Film Company

Pendirian Fuji Image Plaza sebagai

jaringan ritel Fotograi di

Indonesia Fuji Imaze Plaza was established as a retail photography network

in Indonesia

Penawaran Umum Perdana Saham Initial Public Ofering

Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak memesan Efek

Terlebih Dahulu Right Issue I with

Pre-Emptive Right

Perubahan nama Perseroan menjadi

PT Modern Photo Tbk. Penunjukkan sebagai distributor Tunggal RICOH untuk peralatan solusi dokumen dan fotokopi di

Indonesia Company’s name

changed into PT Modern Photo Tbk.

Appointed as Sole Distributor for RICOH

document solutions equipment and pho-tocopy in Indonesia

Penunjukkan sebagai Distributor Tunggal Shimadzu

untuk produk perlengkapan medis.

Appointed as Shimadzu sole Dis-tributor for medical

equipments.

Perubahan nama Perseroan menjadi

PT Modern Internasional Tbk.

Company’s name changed into PT Modern Internasional

Tbk.

A.

REKAM JEJAK PERUSAHAAN


(8)

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

Penandatanganan

Letter of Intent Master Franchise

gerai 7-Eleven di Dallas - Amerika

Serikat Letter of Intent Master

Franchise of 7-Eleven was signed at Dallas,

United States of America

Penandatanganan

Master Franchise Agreement 7-Eleven

di Tokyo - Jepang. Pembukaan gerai pertama 7-Eleven di

Bulungan, Jakarta Selatan. Master Franchise

Agreement of 7-Eleven was signed

in Tokyo - Japan. The irst 7-Eleven store opening at Bulungan, South

Jakarta

Pembukaan gerai

7-Eleven ke - 21 The 21st 7-Eleven

store opening

Pembukaan gerai

7-Eleven ke - 57. Pembukaan PT FFI

(Fresh Food Indonesia) established The 57st 7-Eleven store

opening PT FFI (Fresh Food

Indonesia)

Pembukaan gerai

7-Eleven ke - 100. Penawaran Umum

Terbatas II (PUT II) dengan Hak

Meme-san Efek Terlebih Dahulu The opening of The 100th 7-Eleven outlet Right Issue II with

Pre-Emptive Right

Penandatanganan MOU untuk JV dengan Warabeya

Nichiyo Co Ltd (Produsen & Supplier

makanan segar untuk seluruh

7-Eleven Jepang) untuk pengembangan dan

inovasi makanan segar 7-Eleven

Indonesia The Company signed

MOU for JV with Warabeya Nichiyo Co Ltd (Producer & Supplier of fresh food

for 7-Eleven outlets in Japan) for develop and innovation fresh food of 7-Eleven

Indonesia

Pembukaan PT Fresh Food Indonesia (FFI)

tahap 2 The soft opening of

PT Fresh Food Indonesia (FFI) 2nd phase


(9)

30 April 2014

17 Juni 2014

Juli 2014

16 Sept 2014

16 Oct 2014

24 Des 2014

Kerjasama dengan UKM : Pelatihan, Pembinaan dan Penjualan

produk UKM di outlet

7-Eleven

PT Modern Putra Indonesia resmi berganti nama menjadi

PT Modern Sevel Indonesia

Pembukaan

7-Eleven

di gedung BEJ sebagai

7-Eleven

pertama

di dalam gedung perkantoran

Kerjasama

Licensee

(Produksi, Distribusi & Pemasaran dalam

negeri) dengan Welch’s-Perusahaan Jus Anggur dari Amerika.

Produksinya 100% menggunakan jus anggur

Concorde

yang

baik untuk kesehatan jantung.

Kerjasama strategis dengan CIMBPE untuk Penambahan

Modal Perusahaan. Kerjasama ini diharapkan untuk

memperkuat nilai merek

7-Eleven

dan juga CIMB Group

yang dapat dicapai melalui beragam inisiatif kerjasama.

Pabrik makanan (

PT Fresh Food Indonesia

) tahap 2 di Jakarta

Timur

Cooperation with SMEs (Small Medium Enterprises): Training,

Selection and Development of SMEs products at 7-Eleven Store

PT Modern Putra Indonesia oicially renamed PT Modern Sevel

Indonesia

The opening of 7-Eleven at Jakarta Stock Exchange Building as the

irst store opened in the oice building

Cooperation Licensee (Production, Distribution & Marketing) with

Welch’s-Grape Juice Company of America. Production of 100%

using Concorde grape juice which is good for heart health.

Strategic partnership with CIMBPE for capital increase

-This cooperation is expected to strengthen the brand awareness

and values of both 7-Eleven as well as CIMB Group, which

could be achieved via various joint-marketing and other

collaboration initiatives

Soft Opening of Central Kitchen phase 2 (PT Fresh Food Indonesia

phase 2) in East Jakarta

B.

PERISTIWA PENTING 2014


(10)

NERACA & LABA RUGI

RASIO KEUANGAN

C.

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Summary Financial Data

Rasio Laba Komprehensif

terhadap Total Aset

Return on Assets

1.7

2.7

3.2

5.4

5.4

1.6

Rasio Laba Komprehensif

terhadap Total Ekuitas

Return on Equity

2.9

4.9

5.6

13.4

11.4

3.6

Rasio Laba Komprehensif

terhadap Penjualan

Net Proit Margin

2.8

3.9

5.5

6.3

5.7

1.3

Rasio Laba Bruto terhadap

Penjualan

Gross Proit Margin

40.7

38.7

36.7

32.1

31.3

21.9

Rasio Laba Operasi terhadap

Penjualan

Operating Proit Margin

10.5

9.1

12.0

11.4

10.9

4.3

Rasio Total Liabilitas terhadap

Total Ekuitas

Total Liabilities to Total

Equity Ratio

76.8

82.9

75.7

149.9

111.3

134.6

Rasio Total Liabilitas terhadap

Total Aset

Total Liabilities to Total Assets

Ratio

43.4

45.3

43.1

60.0

52.7

57.4

Rasio Lancar

Current Ratio

144.4

162.9

230.3

175.2

177.3

128.7

Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham

In millions of Rupiah except par value per share and earnings (loss) per share in the full amount and number of shares

Uraian

Uraian

Penjualan

Laba Bruto

Laba Operasi

Laba Komprehensif

Jumlah Saham - ditempatkan

dan disetor penuh

Nilai Nominal per Saham

Laba Komprehensif per

saham

Modal Kerja Bersih

Total Aset

Total Liabilitas

Total Ekuitas

1,437,940

585,055

150,428

39,621

4,574,697,999

100

10

255,225

2,381,553

1,034,436

1,347,118

1,273,490

492,369

116,167

50,146

4,158,816,363

100

12

288,625

1,887,308

855,576

1,031,732

1,009,310

370,233

121,599

55,726

4,158,816,363

100

16

557,789

1,734,346

747,456

986,890

896,933

288,023

102,283

56,716

639,817,902

500

89

283,086

1,055,996

633,475

422,521

733,001

229,619

80,221

41,977

639,817,902

500

66

217,301

778,741

410,252

368,489

898,946

196,642

38,566

12,024

639,817,902

500

19

112,748

773,049

443,549

329,500

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2011

2011

2010

2010

2009

2009


(11)

D.

GRAFIK IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Graick Summary Financial Data

1,600,000

1,400,000 700,000

1,200,000 600,000

2009

2009 2009

2009

Grafik Penjualan /

Sales Chart

Grafik Total Aset /

Total Assets Chart

Grafik Laba Bruto /

Gross Proit Chart

Grafik Total Ekuitas /

Total Equity Chart

Penjualan

Sales

Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah

Total Aset

Total Assets

Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah

Laba Bruto

Gross Proit

Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah

Total Ekuitas

Total Equity

Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah

Rp

Rp Rp

Rp 2010

2010 2010

2010 2011

2011 2011

2011 2012

2012 2012

2012 2013

2013 2013

2013 2014

2014 2014

2014

1,000,000 500,000

800,000 400,000

600,000 300,000

400,000 200,000

200,000 100,000

2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000

1,200,000 1,400,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000


(12)

F.

IKHTISAR SAHAM

Stock Highlight

E.

GRAFIK IKHTISAR OPERASIONAL

Graick Summary Operational

Saham kami ditutup pada harga Rp 675,- hingga akhir 2014. Sepanjang tahun 2014 ini , kami telah mencatat total transaksi sebesar 212,587,100 lembar saham dengan total nilai Rp 141,491,122,000.

Our share closing price was Rp.675,- up to the end of 2014. Throughout 2014, we have recorded a total of transaction valued Rp.212.587.100 shares with total value of Rp141.491.122.000.

Periode

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

733

698

733

715

2014

2013

1.040

1.037

917

850

857

940

777

770

618

630

687

665

653

673

698

688

20.927.600

22.268.000

7.715.767

19.951.000

79.005.167

41.003.500

12.033.833

12.781.667

990

957

957

990

Harga

Saham

Tertinggi

(Rp)

Harga

Saham

Tertinggi

(Rp)

Harga

Saham

Terendah

(Rp)

Harga

Saham

Terendah

(Rp)

Harga

Penutupan

(Rp)

Harga

Penutupan

(Rp)

Volume

Perdagangan

Perdagangan

Volume

Pembukaan Gerai Baru 7-Eleven

7-Eleven New Store Opening.

2010

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2011

2012

2013

Toko Baru /

New Store

Total Toko /

Total Store


(13)

(14)

LAPORAN

MANAJEMEN

Report of Managements


(15)

A.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Report of The Board of Commissioners

Achmad Fauzi Hasan

Komisaris Utama

President Commissioner

Kami memanjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Berkat-Nya, PT Modern Internasional Tbk dan Entitas Anaknya dapat melewati tahun 2014 dengan kinerja yang baik. Selanjutnya, izinkan kami untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terhadap operasional Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Sepanjang tahun 2014, Perseroan berhasil mencatatkan aset sebesar Rp. 2.38 Triliun atau meningkat 26% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp.1.89 Triliun. Raihan tersebut menjadi gambaran bahwa Perseroan sudah bekerja keras untuk mewujudkan setiap target bisnis yang ditetapkan. Perlambatan ekonomi dan naiknya inlasi serta suku bunga Bank Indonesia tak menghalangi niat Perseroan untuk meningkatkan kinerja pada 2014. Justru, hal tersebut menjadi motivasi bagi manajemen untuk melakukan inovasi baru dalam menjalankan roda Perseroan.

Kinerja Perseroan 2014

Kami bersyukur bahwa Perseroan terus bertumbuh secara konsisten. Dalam penilaian kami, kinerja Perseroan sepanjang 2014 sangat baik dengan mencatatkan laba operasi sebesar Rp.150 Miliar, tumbuh 29,5% dari periode yang lalu. Ini membuktikan bahwa Direksi dan semua karyawan sudah bekerja maksimal. Meski kondisi perekonomian Indonesia cenderung melambat dengan naiknya inlasi dan suku bunga acuan (BI Rate), namun Perseroan berhasil menjalankan roda bisnis Perusahaan dengan baik. Hasilnya, pada 2014 bisnis waralaba Gerai 7-Eleven berkembang sesuai yang diharapkan. Karenanya, kami mengarahkan kepada

We extend our prayer and gratitude to The Almighty God for His blessing has delivered PT Modern Internasional Tbk to close the year 2014 with good performance. We are proud to present report on duties and responsibilities carried out by Board of Commissioners on the Company’s operations as performed by Board of Directors.

Dear Distinguished Shareholders,

The Company succeeded in recording assets amounted to Rp. 2.38 Trillion, an increase by 26% compared with 2013 amounted to Rp.1.89 Trilion. This achievement relected the Company’s efort in realizing all business targets.

Despite the slowing economy trend and rising BI rate, the Company remained robust and continued to enhance their performance in 2014. The challenges were the Company’s motivation to create new innovations for better business.

Company Performance in 2014

We are grateful on the consistent growth of the Company and have assessed the excellent performance through the recorded operating proit amounted to Rp.150 billion, an increase by 29,5% from the previous period. This achievement proved the maximum efort exerted by Board of Directors and the employees in line with the direction given by Board of Commissioners.

The slowing economy trend of Indonesia could be traced to the rising BI Rate. Nevertheless, the Company managed to engage in its business and successfully developed 7-Eleven Outlet franchise in accordance with the plan. Based on the success of this sector, we planned to remain


(16)

Perseroan untuk tetap fokus menggarap pasar bisnis waralaba 7- Eleven di tahun mendatang.

Selain 7-Eleven, kami juga mengarahkan agar Perseroan tetap mengembangkan bisnis industrial Imaging yang terutama segmen Solusi TI dibawah entitas anak PT Modern Data Solusi yang berfokus dalam menyediakan manajemen dokumen TI yang menyumbangkan kontribusi sebesar 8% dari total pendapatan, yang mengalami pertumbuhan sebesar 36% dari tahun sebelumnya.

Dalam hal tata kelola perusahaan yang baik (GCG), Perseroan memegang komitmen penuh untuk menerapkan GCG secara konsisten dan maksimal. Salah satu hal utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut penegakan prinsip TARIF dalam rangka melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Dari waktu ke waktu, Perseroan terus meningkatkan dan menyempurnakan berbagai perangkat yang terkait dengan penerapan prinsip GCG dalam operasional Perseroan sehari-hari.

Penilaian terhadap Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris

Dewan Komisaris menilai bahwa komite di bawah Dewan Komisaris telah memberikan dukungan yang optimal, sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya dengan baik. Komite Audit telah meninjau pengawasan internal, sistem dan prosedur audit sesuai dengan rencana audit tahunan. Komite Audit telah mengevaluasi laporan keuangan secara berkala, termasuk strategi bisnis dan praktik-praktik pengelolaan risiko yang dilakukan oleh manajemen Perseroan.

Begitu juga dengan Unit Internal Audit, Perseroan menilai sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Prospek Usaha ke Depan

Walaupun kondisi perekonomian mengalami perlambatan tetapi sektor konsumsi domestik khususnya di sektor makanan dan minuman menunjukkan pertumbuhan yang baik. Potensi bisnis ritel modern di Indonesia dinilai masih cukup besar, terutama perdagangan ritel yang menjual fast moving consumer goods (FMCG).

Kami melihat potensi pasar di bisnis waralaba

focus in developing franchise business in the future.

In addition to 7-Eleven, we also directed that Company still developing industrial business Imaging especially on IT Solution segment under PT Modern Data Solusi which contributed 8% from total revenue with growth of 36% compered with the last year revenue.

In term of good corporate governance (GCG), the Company was highly committed to implement GCG in a consistent and maximum manner. The enforcement of TARIF principle was one of the main issues in good corporate governance, as the enforcement of such principle may protect the interests of both the company and the shareholders. The Company end eavoured to improve the tools related with GCG principles implementation within daily operations from time to time.

Assessment on Committees Under Board of Commissioners

Board of Commissioners was of the opinion that the committees under Board of Commissioners had exerted optimum support for Board of Commissioners to perform its duty and supervisory function. Furthermore, Audit Committee had evaluated inancial statements in a periodical manner, including business strategy and risk management practices performed by the management.

The Company had also assessed Internal Audit Unit and was satisied with its excellent duty and responsibility implementation.

Future Business Outlook

Domestic consumption sector, particularly food and beverage, relects a stable improvement amid the slowing economy growth.


(17)

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Report of the Board of Commissioners

7-Eleven masih sangat luas dan peluangnya terbuka lebar untuk kami tangkap. Dalam hal persaingan bisnis, dibandingkan dengan pesaing dalam bisnis sejenis, saat ini 7-Eleven muncul sebagai pemimpin dengan 190 gerai. Keunggulan tersebut semakin kuat dengan dukungan infrastruktur pendukung bisnis yang baik. Oleh karena itu, pengembangan 7-Eleven akan menjadi fokus utama di tahun mendatang dengan tetap konsisten untuk menjadi Fresh Food Store Destination di Indonesia. Kami mendukung ekspansi pembukaan gerai baru di area baru dengan format gerai yang lebih kecil. Kami juga mendukung peningkatan-peningkatan lainnya yang akan meningkatkan performa Perseroan diantaranya pengembangan produk makanan segar, pembangunan infrastruktur Central Kitchen tahap 2 dan cetral Warehouse untuk menunjang keberadaan dan pengembangan 7-Eleven, mengembangkan pusat pelatihan sebagai sarana pendukung untuk rekrutmen dan pelatihan karyawan 7-Eleven, dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan gerai 7-Eleven. Kami optimis dan percaya bahwa perencanaan bisnis yang telah disusun oleh manajemen pada tahun 2014 dapat dijalankan dengan baik, sehingga Perusahaan akan terus berkembang di masa mendatang.

Apresiasi

Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan kami untuk menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas kerja sama dan keberhasilan Direksi beserta seluruh jajarannya dalam meningkatkan kinerja Perseroan tahun buku 2014. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Kami berharap pola kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini dapat terus dipelihara dan ditingkatkan lagi demi kepentingan Perseroan pada tahun-tahun mendatang, dan tentunya terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Jakarta, Mei 2014

Achmad Fauzi Hasan Presiden Komisaris /

President Commissioner

franchise business remains wide open for more opportunities to be gained. In terms of competition, 7-Eleven is at the leading position with 190 outlets compared with its competitors in similar ield. The competitive advantage is further cemented with superior business supporting infrastructure. Based on this condition, 7-Eleven development will remain as our top piority in accordance with our commitment to become the Fresh Food Store Destination in Indonesia.

We devote ourselves on the opening of new outlets in new area in the form of smaller shops as part of our expansion. We also support other development to improve the Company, such as establishing the infrastructure of Central Kitchen phase 2 and Central Warehouse to support the establishment and development of 7-Eleven, establishing training center as supporting facility for recruitment and employee training and developing information technology for outlet expansion and growth.

We truly believe in the thorough implementation of business planning conducted by the management in 2014 for our sustainable development in the future.

Appreciation

In this chance, we would like to congratulate and extend our gratitude to the Board of Directors and the management for the cooperation and success in improving the Company’s performance for iscal year 2014, as well as our gratitude for the stakeholders for their supports and cooperation. We hope to continuously maintain and improve our partnership for future interests and positive contribution for the people and the nation.


(18)

DEWAN KOMISARIS

Board of Commissioners

Achmad Fauzi Hasan

Komisaris Utama /

President Commissioner

Chao Shern Yuan

Komisaris /

Commissioner

Anthony Chandra

Komisaris Independen /


(19)

B.

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Report of The Board of Directors

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Tiada kata lain yang dapat lebih menggambarkan kegembiraan kami dalam memulai laporan ini selain mengucap Puji Syukur atas bimbingan dan kemudahan yang diberikan Tuhan YME kepada kami dalam menyajikan laporan ini.

Fokus Pengembangan Gerai 7-Eleven

Sepanjang 2014 Perseroan konsisten mengembangkan bisnis usaha seperti convenience store, medical system, Teknologi Informasi dan bisnis lainnya. Dari semuanya, pertumbuhan bisnis convenience store naik signiikan. Oleh karenanya, Perseroan terus melanjutkan fokus dalam pengembangan dan ekspansi bisnis 7-Eleven. Industri waralaba di Indonesia saat ini terus menunjukkan perkembangan signiikan. Hal itu terjadi karena pangsa pasar industri tersebut masih sangat luas, sementara porsi toko ritel modern di Indonesia saat ini masih sedikit. Di Jabodetabek, peluang untuk mengembangkan 7-Eleven masih terbuka lebar.

Atas dasar itu, Perseroan memilih untuk kembali fokus mengembangkan Gerai 7-Eleven yang tahun ini sudah memasuki tahun pengembangan kelima. Selain berfokus sebagai Fresh Food Destination, pengembangan 7-Eleven juga dilakukan dengan lebih komprehensif melalui penyediaan layanan lengkapnyaman dan aman (convenient) seperti pemesanan taksi 24 jam, gerai ATM, jasa pengiriman dan penerimaan barang serta laundry service. Tak hanya itu, Gerai 7-Eleven saat ini juga menyajikan pelayanan jasa pihak ketiga seperti isi ulang pulsa dan penjualan tiket pesawat terbang, hotel, jasa pengiriman dan lainnya.

Dear Distinguished Shareholders,

We begin by irst extending our utmost gratitude to The Almighty God for His guidance and support to us in delivering this report.

Development Focus for 7-Eleven Outlets

In 2014, the Company consistently developed its business on convenience store, medical system, Information Technology and other sectors, of which convenience store business experienced signiicant increase. As such, the Company would continue to remain focus in developing and expanding 7-Eleven business.

The current franchise industry in Indonesia continues to demonstrate signiicant development. The relatively small portion of retail shops in Indonesia opened up a wide opportunity for franchise industry.

Based on such fact, the Company focuses on develop-ing 7-Eleven Outlets, of which development has currently entered the ifth development year. In addition to becoming a Fresh Food Destination, 7-Eleven development is comprehensively performed through a convenient and complete services such as 24-hour taxi reservation, ATM station, goods delivery and receipt and laundry service. Furthermore, the Outlet also provides third-party service such as mobile phone voucher top-up and airplane ticket sales, hotel booking , courier service and others.

Sungkono Honoris

Direktur Utama

President Director


(20)

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Report of the Board of Directors

Pertumbuhan Kinerja 2014

Sampai akhir tahun 2014 Perseroan menambah 40 outlet 7-Eleven baru, sehingga total menjadi 190 gerai. Selain itu Perseroan terus menambah dan mengembangkan infrastruktur pendukung bisnis 7-Eleven seperti Central Kitchen PT Fresh Food Indonesia tahap kedua, pengembangan Training Center, pengembangan IT dan Warehouse Logistic. Perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih pada 2014 menjadi Rp1,438 miliar, atau naik 12, 9 % dari tahun lalu sebesar Rp1, 273 miliar.

Kontribusi bisnis dari anak usaha – 7-Eleven – dari tahun ke tahun terus memperlihatkan graik peningkatan. Tahun 2014, 7-Eleven mencatat kontribusi sebesar 68% dari total penjualan Perseroan atau sebesar Rp 972 miliar, mengalami kenaikan sebesar 25% dibanding dengan tahun 2013.

Perseroan juga mendapatkan kontribusi dari entitas anak PT Modern Data Solusi yang berfokus dalam menyediakan solusi manajemen dokumen berbasis IT, security dan networking. Sepanjang 2014, Entitas Anak memberikan kontribusi sekitar 8% dengan pertumbuhan sebesar 36% dibanding tahun sebelumnya. Saat ini, PT Modern Data Solusi memfokuskan segmen pasarnya pada perkantoran modern (corporate) karena tingkat permintaan yang tinggi.

Di tahun 2014 Perseroan juga mengembangkan bisnis divisi food dengan menjadi lisensi dari brand juice terkemuka di dunia yaitu Welch’s. Kerjasama ini akan memberikan sinergi positif untuk bisnis 7-Eleven. Dengan makin berkembangnya bisnis Perseroan, di akhir tahun 2014, Perseroan melakukan aksi korporasi yaitu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dimana CIMBPE melakukan investasi sebesar Rp 286 milliar kedalam Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat struktur modal Perseroan dan sebagai tanda kepercayaan dan keyakinan investor terhadap masa depan Perseroan yang baik.

Performance Growth in 2014

Up to the end of 2014, the Company had established 40 new 7-Eleven outlets, making up a total of 190 outlets. In addition, the Company expands and develop the supporting infrastructure for 7-Eleven such as Central Kitchen PT Fresh Food Indonesia second stage, Training Center development, IT development and Warehouse Logistics.

The Company successfully raised net sales to Rp. 1.438 billion or by 12,9% in 2014 compared with Rp1,273 billion in the previous year.

Business contribution from 7-Eleven shows signiicant increase from year to year. In 2014, 68% revenue contribution to The Company came from 7-Eleven business at Rp 972 billion, showing revenue growth increase at 25% compare with 2013.

The Company also receives contribution from PT Modern Data Solusi, a subsidiary which focuses on providing document management solution based on IT, security and networking; making Subsidiaries contributed 8% of total revenues gained in 2014 with growth of 36% compared with the previous year revenue. Currently, PT Modern Data Solusi concentrated its market segment on modern oices (corporate) due to high demands in this sector.

In 2014, the Company also developed food division by attaining license from Welch’s, a leading juice brand in the world. This cooperation will bring positive synergi for 7-Eleven business.

With the growing business of the Company, towards the end of 2014, The Company executed a non pre-emptive corporate action in which CIMPE subscribed at the total value of IDR 286 billion investment into the Company. This has been done to strengthen the Company capital structures. This was also a positive sign of increasing trust and conidence from investor on the Company future prospect.


(21)

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Report of the Board of Directors

Tantangan dan Prospek Usaha ke Depan

Pada 2014, Perseroan menghadapi tantangan dari kebijakan moneter yang dikeluarkan Pemerintah seperti likuiditas dan tingkat suku bunga. Kebijakan tersebut cukup memengaruhi kinerja Perseroan karena pertumbuhan bisnis 7-Eleven sebagian besar dibiayai dari pinjaman bank.

Menghadapi 2015, Perseroan akan terus mengem-bangkan bisnis 7-Eleven dengan menambah lebih banyak gerai serta membangun dan mengembangkan Perseroan-Perseroan baru untuk mendukung pengembangan bisnis 7-Eleven. Terutama yang menjadi fokus utama adalah pengembangan produk dan bisnis makanan dan minuman segar.

Perseroan melihat tantangan di tahun 2015 bisa menjadi peluang besar yang menjanjikan potensi pendapatan besar. Karena itu, Perseroan akan menggarapnya dengan serius dengan menyiapkan strategi lebih baik lagi, dengan membangun dan menyelesaikan pilar-pilar infrastruktur seperti Central Warehouse, Central Kitchen, IT & System serta Recruitment dan Training Center. Dengan diselesaikanya Central Kitchen tahap 2 di akhir tahun 2014 ini, maka positioning 7-Eleven sebagai Fresh Food Destination akan semakin kuat dan siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban ini melalui penambahan penyediaan Fresh Food yang memberi lebih banyak pilihan, Higienis, Enak dan Cepat. Hal ini akan menjadi batu pijakan untuk Perseroan untuk mengembangkan bisnis 7-Eleven untuk terus menjadi yang terdepan di dunia persaingan Convenience Store. Untuk Entitas Anak PT Modern Data Solusi, Perseroan akan meningkatkan fokus melalui peningkatan pelayanan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan langkah dan strategi yang sudah disiapkan tersebut, Perseroan optimis peluang usaha di tahun 2015 akan tetap menjanjikan.

Challenges and Future Business Outlook

In 2014, the Company faced challenges in the form of monetary policy issued by the Government, such as liquidity and BI rate. The policy greatly afected the Company’s performance as 7-Eleven business growth mostly inanced from bank loans.

In facing 2015, the Company will strive to cultivate 7-Eleven business by establishing more outlets, construct and develop new companies to support the development of this sector, with product development and fresh food and beverages as main focuses.

Nevertheless, the Company sees the challenges in 2015 as excellent opportunity to net a signiicantly high revenue. A whole-hearted engagement in the aforementioned sectors will be performed through better strategies, including constructing and completing infrastructure fundamentals such as Central Warehouse, Central Kitchen, IT & System and Recruitment and Training Center. With the completion of Central Kitchen stage 2 by the end of 2014, 7-Eleven’s position as Fresh Food Destination will befurther established and prepared to meet the demands of urban communities through additional provision of Fresh Food with more varieties, Hygienic, Delicious and Quick. These elements serve as stepping stones for developing 7-Eleven into becoming the leading business amid the tight competition of Convenience Store sector.

In terms of PT Modern Data Solusi as Subsidiary, the Company will improve its concentration on increasing distribution service to all areas in Indonesia.

With the steps and strategies prepared above, the Company remains optimistic on welcoming bright promising outlook in 2015.


(22)

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Report of the Board of Directors

Penerapan Tata Kelola Perseroan

Perseroan berkomitmen memastikan aktivitas pengelolaan bisnis dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan terus berupaya menyempurnakan praktik-praktik GCG yang selama ini telah diterapkan.

Perseroan telah memiliki Komite Audit yang melaksanakan fungsi Dewan Komisaris dalam memastikan kesesuaian prinsip-prinsip transparansi, tanggung jawab, akuntabilitas, kemandirian dan keadilan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional Perseroan termasuk pelaporan keuangan. Kami berkomitmen untuk memaksimalkan fungsi Komite Audit sehingga bisa meningkatkan kinerja Perseroan secara umum. Karena, kami percaya bahwa dengan melaksanakan fungsi pengawasan yang baik, semua unsur yang ada dalam Perseroan akan bekerja dengan baik.

Komite Audit juga memberi arahan kepada Unit Internal Audit dalam melaksanakan program audit tahunan dan melakukan pemeriksaan khusus, evaluasi serta kegiatan non-program lainnya.

Apresiasi

Pencapaian PT Modern Internasional Tbk bisa terwujud berkat kerja keras seluruh karyawan dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Kami meminta seluruh jajaran karyawan untuk terus bekerja keras, jujur dan terus mau belajar untuk selalu berkembanag. Manajemen akan terus mendukung bapak dan ibu sekalian.

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah saya atas nama direksi untuk mengucapkan terima kasih atas kepercayaan mereka selama ini. Bersama mereka, kami akan terus berusaha untuk menggapai impian menjadi Perseroan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia.

Salam,

[Sungkono Honoris] Presiden Direktur /

President Director

Good Corporate Governance Implementation

The Company commits to ensure that business management is conducted in prudent manner based on Good Corporate Governance (GCG) principles and to improve the currently-implemented GCG practices.

Audit Committee is established to perform Board of Commissioners functions in ensuring the conformity of planning and implementing operational activities, including inancial reporting, with the principles of transparency, responsibility, accountability, independency and fairness.

We commit to maximize Audit Committee function to raise the general performance of the Company. Thus, we believe in better performance of all units with implemented monitoring function.

Audit Committee also guides Internal Audit Unit to perform annual audit and special assessment, evaluation and other non-program activities.

Appreciation

The achievement of PT Modern Internasional Tbk can be realized through hard work of the employees and supports from the stakeholders. Therefore, we and the management hereby encourage all employees to maintain their efort, honesty and endless passion for learning and developing.

On behalf of Board of Directors, I would like to extend my gratitude for their trust. Together, we will strive to attain our vision to becoming a beneicial Company for Indonesia people.


(23)

Donny Sutanto / Bong Kon Bui

Direktur Keuangan / Finance Director

Julius Wiliady

Direktur / Director

Henri Honoris

Direktur / Director

Sungkono Honoris

Direktur Utama / President Director

DEWAN DIREKSI


(24)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN


(25)

(26)

PROFIL

PERUSAHAAN


(27)

A.

SEKILAS PERUSAHAAN

Company in Brief

Identitas Perusahaan

Corporate Identity

Nama Perusahaan

Company Name

Pembentukan

Establishment

Kepemilikan

Ownership

Dasar Hukum Pendirian

Legal Basis of Establishment

Alamat Kantor

Address

Modal Dasar

Autorized Capital

PT Modern Internasional Tbk

1.200.000.000.000

Didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dengan nama

PT Modern Photo Film

Company

, pada 26 Mei 1997 diubah menjadi

PT Modern Photo Tbk

, Juni

2007 menjadi

PT Modern Internasional Tbk

.

Established on May 12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film Company, on May 26,

1997, and change into PT Modern Photo Tbk, June 2007 to PT Modern Internasional Tbk.

1,172,187,010 shares by Asialink Electronics Pte Ltd

655,685,850 shares by PT Inti Putramodern

415,881,636 shares CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD

335,013,318 shares by Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account

Public under 5% 1,995,930,185 shares

Asialink Electronics Pte Ltd - 1.172.187.010 lembar

PT Inti Putramodern - 655.685.850 lembar

CIMBGNT S/A CIMB Private Equity SDN BHD - 415.881.636 lembar

Morgan Stanley & Co Intl Plc - IPB Client Account - 335.013.318 lembar

Publik dibawah 5% - 1.995.930.185 lembar

Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H. No. 47 tanggal 12 Mei 1971

Notarial Deed of Djojo Muljadi, S.H. No. 47 dated May 12, 1971

PT Modern Internasional Tbk.

Jl. Matraman Raya No. 12, Jakarta Timur 13150, Indonesia

Telepon / Phone

: +62 21 280 1000

Fax

: +62 21 858 1620

e-Mail

:

[email protected]

Website

: www.moderninternasional.co.id

Bidang Usaha

Line of Business

Perdagangan, perindustrian, percetakan, dan jasa


(28)

B.

RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN

Company Brief History

PT Modern Internasional Tbk resmi didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 dan seiring perjalanannya Perusahaan telah beberapa kali bertransformasi nama dan mengalami perubahan Anggaran Dasar yang diberlakukan. Lahir dengan nama PT Modern Photo Film Company, Perusahaan pertama kali berganti nama menjadi PT Modern Photo Tbk pada tahun 1997. Namun, seiring dengan perubahan bisnis yang tidak hanya berskala nasional tetapi mulai merambah ke dunia internasional, nama PT Modern Photo Tbk berubah menjadi PT Modern Internasional Tbk. Tidak hanya mengubah nama Perusahaan, Perusahaan juga mengembangkan sayap usahanya dalam perdagangan beberapa produk di antaranya peralatan digital fotograi, produk peralatan percetakan untuk industri, dan peralatan medis serta graphic art. Sejak 1971, kami menjadi eksklusif distributor untuk seluruh produk Fujiilm Jepang dan 1.200 gerai Fuji di Indonesia. Perseroan melakukan bisnis secara terfokus dengan mengoptimalkan sumber daya dan dana sehingga modal yang disertakan tidak hanya untuk berbisnis pada bidang perdagangan dan perindustrian tetapi juga di berbagai bidang industri dan jasa lainnya, seperti bisnis ritel. Melalui entitas anak, PT Modern Putra Indonesia (MPI) yang melakukan perubahan nama perusahaan per tanggal 2 Juni 2014 dengan Akta No 01 menjadi PT Modern Sevel Indonesia (MSI), pada 7 November 2009 Perseroan mengembangkan jaringan bisnis di bidang Convenience Store melalui gerai waralaba 7-Eleven di Jakarta. Indonesia adalah negara ke-17 di dunia yang membuka bisnis waralaba 7-Eleven. MSI mempunyai misi untuk terus melebarkan usahanya ke beberapa provinsi besar di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, hanya saja untuk saat ini Perseroan masih memilih untuk memusatkan bisnisnya di Jakarta sebelum pada akhirnya merambah ke kota-kota lain. Hingga 31 Desember 2014, jumlah outlet 7-Eleven mencapai 190 gerai. Hingga saat ini sudah banyak bermunculan pelaku bisnis dalam bidang ritel mulai dari kelas mini market hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing yang masuk melalui sistem kewaralabaan juga mulai bermunculan. Dapat dikatakan dunia bisnis ritel di Indonesia merupakan bisnis yang memiliki prospek dan peluang sangat menjanjikan untuk beberapa tahun mendatang.

Pt Modern Internasional Tbk oicially established in May 12, 1971 and throughout the years, the Company has changed its name as well as the Company’s applicable Articles of Association several times. Established as PT Modern Photo Film Company, the Company changed its name for the irst time to PT Modern Photo Tbk in 1997. However, along with the dynamic changes in business world which was not only within national, but international scope, PT Modern Photo Tbk once again changed its name to PT Modern Internasional Tbk. Along with the change in Company name, the Company also started to expand its business in in trading several products including digital photography equipment, industrial printing equipment products, and medical devices as well as graphic art. Since 1971, we are the sole distributor for all products of Fujiilm Japan and 1.200 Fuji Image Plaza outlets in Indonesia.

The Company does business focused by optimizing resources and funds so that the capital will not only be used to do business in the ield of trade and industry, but also in many other ields of industry and services, such as retail business. Through its subsidiary, PT Modern Putra Indonesia (MPI) which changed the name of the Company as of June 2, 2014 by Deed No. 01 into PT Modern Sevel Indonesia (MSI), in No-vember 7, 2009 the Company expand its business network in ield of Convenience Store through 7-Eleven franchise in Jakarta. Indonesia is the 17th country in the world to open the 7-Eleven franchise. MSI has the mission to continuously expand its business to some major provinces in Indonesia for the upcoming years, however at the time, the Company still choose to concentrate its business in Jakarta before inally venturing into other cities. Until December 31, 2014, sum of 7-Eleven outlets reached 190 in total. There are many business players in retail business, starting from the mini market to hypermarkets. Local retail business also competes with foreign retail business through the franchise system. It can be said that the world of retail business in Indonesia is the type of business which has promising prospect and opportunity for the coming years in the future.


(29)

(30)

RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN

Company Brief History

Tahun Pengembangan “Fresh Food Destination”

Perseroan melalui entitas anak PT Modern Sevel Indonesia (MSI) yang memfokuskan bisnisnya untuk retail 7-Eleven, mencanangkan tahun 2013 sebagai awal dimulainya Fresh Food Destination. Konsep tersebut adalah memposisikan Gerai 7-Eleven sebagai convenience store yang menyajikan makanan segar dengan kualitas terbaik, rasa yang enak, higienis dengan harga yang terjangkau. Moto untuk Makanan Segar yang ditawarkan di 7-Eleven ini adalah : Higienis, Enak , Cepat dimana penawaran makanan segar dengan menjunjung prinsip ini hanya bisa didapatkan hanya di 7-Eleven. Konsep tersebut membutuhkan dukungan sarana infrastruktur kuat berupa CDC (Central Warehouse dan Central Kitchen) dan IT System. Infrastruktur pendukung bisnis tersebut berperan penting dalam merealisasikan positioning 7-Eleven. Pada tahun 2014 Perseroan fokus membangun dan mengembangkan pabrik makanan tahap ke 2 yang pembangunannya dimulai pada awal 2013 dan selesai pada akhir 2014. Pabrik baru (central kitchen 2) tersebut bagi Perseroan menjadi sangat penting, karena Perseroan mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun lepas landas untuk memperkuat dan merealisasikan positioning 7-Eleven sebagai Fresh Food Destination.

Untuk Warehouse Management & IT System, Perseroan melakukan:

Terobosan System dengan Datria Voice untuk mempercepat low proses di gudang. Pertama di Indonesia dan dapat memangkas biaya karyawan secara efektif;

Memiliki System Inventory / WMS system sendiri dan tidak bergantung pada Pihak ke-3;

Kerjasama Distribusi dengan Iron Bird.

The Company through its subsidiaries PT Modern Sevel indonesia (MSI) which focused its business to 7-Eleven retail, declared 2013 as the beginning of Fresh Food Destination. That concept positioned 7-Eleven as a convenience store that provides ready to eat fresh foods with high standard quality, delicious taste, hygienic with afordable price. Motto for fresh foods provided by 7-Eleven is : hygienic, delicious and fast, where fresh food ofer with respect to such principles can only be obtained at 7-Eleven. The Concept requires support from strong infrastructure facilities in the form of CDC (Central Warehouse and Central Kitchen) and IT System. These infrastructures have important role in realizing the positioning of 7-Eleven. In 2014 the Company focused in building and developing a 2nd phase of central kitchen, which construction started in early 2013 and inished in late 2014. The new factory (Central Kitchen phase 2) become a great importance for the Company, as the Company declares 2015 as the year to realizing and strengthening 7-Eleven positioning as Fresh Food Destination.

For Warehouse Management & IT System, the Company conducted:

System break through with Datria Voice to accelerate low process in the warehouse. The irst in Indonesia and managed to cut labor cost efectively.

Owned Inventory System / WMS system, and not relying to 3rd party


(31)

(32)

STRATEGI 6R SEBAGAI

LANDASAN DALAM MEMPERTAHANKAN

DAN MENONJOLKAN POSISI

PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI

NASIONAL

6R Strategy as

basis in maintaining and

accentuating the position of

company in national industry

C. BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Company’s Line Business

Seperti yang tercantum pada pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, bidang usaha yang dijalankan Perseroan mencakup bidang perdagangan, perindustrian, percetakan dan jasa yang fokusnya pada industri fotograi dan alat percetakan. Dalam industri fotograi, Perseroan tetap fokus memberikan layanan kebutuhan fotograi dan juga mengembangkan usaha di bidang industrial imaging yang mencakup peralatan medis, graphic art, dan solusi dokumen yang membawa sejumlah merek.

Untuk bisa terus mempertahankan dan menonjolkan posisinya dalam industri nasional dan sekaligus bisa memberi manfaat untuk para pelanggan, Perseroan menjalankan strategi 6R seperti berikut: • Repositioning Business;

• Reinvent Business;

• Reengineering Business Process; • Right Sizing;

• Resources Allocations; • Restructure organisation.

Pada saat ini, fokus bisnis Perseroan dalam pengembangannyatidak lagi hanya berdasarkan merek yang diusung melainkan dari lini pembagian bisnis berdasarkan kategori segmen usahanya, di antaranya adalah:

1. Bisnis Convenience Store; 2. Bisnis Medical system;

3. Bisnis Teknologi Informasi; dan

4. Bisnis Lainnya (penyediaan plate, mesin CTP, mesin cetak digital, solusi cetak digital, solusi kreatif, dan telekomunikasi).

As stated in the Company’s Articles of Association Article 3, the Company’s line of business covers trading, industry, printing, and service that focuses in photography, and printing equipment. In the photography industry, the Company remains focused to provide digital photographic needs and also develop business in the ield of industrial imaging that includes medical equipment, graphic art, and document solutions that carry a number of brands.

To be able to continue to maintain and accentuate its position in the national industry and provide beneits to its customers at once, the Company implemented a 6R strategy, described as follows:

• Repositioning Business; • Reinvent Business;

• Reengineering Business Process; • Right Sizing;

• Resources Allocations; • Restructure organisation.

As for now, the Company’s business focus on its development is no longer based solely on carried brand, but from line of business division that is based on its business segment category, among others are:

1. Convenience Store Business; 2. Medical System business;

3. Information Technology business; and

4. Other businesses (provision of plate, CTP machines, digital printing machines, digital printing

solutions, creative solutions, and telecommunications).


(33)

BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Company’s Line of Business

Berikut adalah aktivitas bisnis Perseroan maupun Entitas Anak, berdasarkan kategori segmen usahanya:

1. Bidang Usaha Convenience Store 1. Convenience Store Segment

2. Bidang Usaha Medical 2. Medical System Segment

3. Bidang Usaha Solusi Teknologi Informasi 3. Information Technology Solution Segment Segmen Bisnis Retail Perseroan melalui entitas anak

PT Modern Sevel Indonesia (MSI) adalah melalui bisnis pembangunan gerai-gerai baru Convenience Store 7-Eleven yang mempunyai fokus untuk menye diakan makanan segar siap saji yang higienis, enak dan cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban di Indonesia.

The Company’s Retail Business Segment through subsidiaries PT Modern Sevel indonesia (MSI) is the construction of new 7-Eleven Convenience Store outlets business with focusing to provide ready to eat fresh food that are hygienic, delicious and fast to cater the needs of urban people in Indonesia.

Segmen Medical Perseroan adalah bisnis penjualan peralatan pendukung industri kesehatan yang meliputi solusi alat-alat kesehatan seperti produk X-ray Film & Computed Radiography, X-ray Unit, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm dan lainnya, termasuk didalamnya digital dental xray yang distributorshipnya baru diperoleh dari Sirona Dental Company asal Jerman

The Company’s Medical Segment is the business which sells health industry equipment including health equipment solutions such as X-Ray ilm & Computed Radiography products, X-Ray unit, Hologic Insight Surgical Mini C-Arm and others, including digital dental x-ray which distributorship just acquired / recently from Sirona Dental Company

Segmen ini melalui entitas anak PT Modern Data Solusi (MDS) fokus kepada pengembangan solusi Teknologi Informasi seperti solusi manajemen dokumen yang ramah lingkungan, dan solusi jaringan teknologi yang berbasis IT, security dan

This segment through subsidiaries PT Modern Data Solusi (MDS) focus on Information Technology solution development such as environment-friendly document management solution, and IT, security, and networking based network technology solution. Here is the Company’s or its subsidiaries’ business activities, based on business segment category:


(34)

BIDANG USAHA PERUSAHAAN

Company’s Line of Business

Segmen bisnis lainnya terdiri dari penyediaan plate, mesin CTP (Computer to Plate), dan mesin cetak digital untuk kebutuhan industri yang juga melayani solusi cetak digital dan solusi kreatif bagi pengguna langsung seperti Photobook. Dalam segmen ini juga terdapat bisnis telekomunikasi yang berfokus pada penjualan Voucher Isi Ulang telepon seluler.

Other business segment consists of plate provision, CTP Machine (Computer to Plate), and digital printing machine for industrial needs and also serve digital printing solution and creative solution for direct user such as Photobook. In this segment, there is also the telecommunication business which focus on cell phone recharge voucher sales.

Divisi ini dimulai sejak 2014 memfokuskan diri di bagian distribusi dan produksi makanan dan minuman kemasan baik untuk lokal maupun impor brand.

Target dari divisi ini adalah melakukan produksi dalam negeri, dan melakukan distribusi dan pemasaran makanan dan minuman kemasan ke gerai–gerai ritel modern, termasuk didalamnya 7-Eleven.

Beberapa jenis produk yang telah dipasarkan diantaranya adalah jus buah dalam kemasan, jelly drinks, kopi dan teh kemasan , dan lain –lain.

This division which was established since 2014 focuses in distribution and production of packaged foods and drinks for both local and foreign brand.

The target of this division is to conduct domestic production, and to distribute packaged foods and drinks to modern retail outlets, including 7-Eleven.

Some of the marketed products, among others are packaged fruit juice, jelly drinks, packaged cofee and tea, and others.

networking.

4. Other Digital Business Segment

4. Bidang Usaha Bisnid Digital Lainnya


(35)

Pada September 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Welch Food Inc (Welch’s) – sebuah perusahaan minuman jus anggur asal Amerika Serikat berdiri sejak 140 tahun yang lalu untuk melakukan produksi dalam negeri, penjualan, distribusi dan pemasaran dengan Welch’s brand di Indonesia. Kerjasama ini dipercaya dapat memberikan sinergi positif terutama untuk bisnis 7-Eleven dalam menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau bagi konsumen dengan memberikan leksibilitas tinggi dalam hal inovasi dan diferensiasi sekaligus margin yang lebih baik bagi bisnis 7-Eleven. Menurut data GAPMMI (Gabungan Pengusahan Makanan & Minuman Indonesia) dan ASRIM (Asosiasi Industri Minuman Ringan), total permintaan pasar untuk minuman jus sebesar 999 juta liter/ tahun dengan pertumbuhan sebesar 14% dalam 3 (tiga) tahun terakhir ini. Dalam waktu 3 (tiga) tahun kedepan, Perusahaan menargetkan Divisi ini untuk mencapai 1% market share yang akan memberikan kontribusi sekitar 10% dari total pendapatan perusahaan.

In September 2014, the Company signed a contract with Welch Food Inc (Welch’s) – a 140 years old grape juice beverages Company from USA to carry out domestic production, sales, distribution, and marketing with Welch’s brand in Indonesia.

This cooperation is believed to provide a positive synergy, especially for 7-Eleven business in providing quality products at afordable prices for consumers by providing high lexibility in terms of innovation and diferentiation as well as better margins for 7-Eleven’s business

According to data from GAPMMI (Indonesian Association of Food and Beverage Entrepreneurs) and ASRIM, total market demand for juice beverages is 999 million liter / year with growth of 14% in last 3(three) years. In the next 3 (three) years, the Company sets tar-get for this Division to reach 1% market share which will contribute about 10% of the Company’s total revenue.

BIDANG USAHA PERUSAHAAN


(36)

Bisnis Convenience Store 7-Eleven saat ini merupakan fokus bisnis utama yang dimiliki Perseroan melalui Entitas Anak, PT Modern Sevel Indonesia. Bisnis ini merupakan konsep gabungan antara restoran siap saji dan convenience store yang mengutamakan prinsip convenience (kenyamanan dan kemudahan) bagi pelanggannya. Konsep convenience yang ditawarkan adalah konsep kenyamanan total tanpa kompromi yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat kota Jakarta yang terkenal dengan perilaku gaya hidup yang urban, dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan produk dan layanan yang dapat membantu meningkat kan kenyamanan dan kebutuhan hidup mereka.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut, 7-Eleven berusaha memberikan solusi kenyamanan dengan mengambil positioning sebagai Fresh Food Destination Store dengan moto Higienis, Enak dan Cepat, dimana 7-Eleven secara konsisten melakukan inovasi dan berkomitmen untuk menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat urban sehari-hari dengan selalu menyediakan kebutuhan masyarakat akan makanan dan minuman segar dengan keunggulan:

• Siap saji;

• Memiliki kualitas yang baik; • Memiliki varian yang beragam;

• Sehat dan terjamin, aman serta higienis;

• Dikemas dalam kemasan yang nyaman dan praktis;

7-Eleven Convenience Store Business is now a major business focus of the Company through the Subsidiary, PT Modern Sevel Indonesia. This business is a combination concept between quick service restaurant and convenience store that prioritizes on the principles of convenience (comfort and convenience) for its customer. The convenience concept ofered is total convenience concept without any compromise that can accommodate the needs of Jakarta society with its urban lifestyle behavior and high level of activity resulting in need for products and services that can help improve the comfort and needs of their life.

To provide the needs of society, 7-Eleven strive to provide the best convenience solution by taking positioning as Fresh Food Destination Store with the motto: Hygienic, Delicious, and Fast, where 7-Eleven consistently innovates and committs in providing people needs of fresh food and fresh beverage with the following excellence:

• Ready to Eat; • Has a good quality; • Has a diverse variants

• Healthy and safe to eat as well as hygienic • Served in a convenient and practical packaging

1. PT MODERN SEVEL INDONESIA

BIDANG USAHA PERUSAHAAN


(1)

a) Risiko suku bunga (lanjutan) a) Interest rate risk (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan analisa sensitivitas, jika tingkat suku bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin (2013: lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.763.864.867 (2013: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.269.011.441), terutama akibat beban bunga pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang dengan

tingkat bunga mengambang yang lebih

tinggi/lebih rendah.

At December 31, 2014, based on a sensitivity analysis, had the interest rates of short-term and long-term bank loans been 50 basis points

higher/lower (2013: 50 basis points

higher/lower), with all other variables held constant, income before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been Rp3,763,864,867 lower/higher (2013: Rp3,269,011,441 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term and long-term bank loans.

b) Risiko mata uang b) Foreign exchange risk

Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan pinjaman bank dalam mata uang asing.

Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from trade payables on purchases in foreign currency and bank loans in foreign currency.

Apabila terjadi penurunan/penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014, maka utang dalam mata uang asing akan

meningkat/berkurang dalam mata uang

Rupiah.

If there is weakening/strengthening of Rupiah exchange rate as at Desember 31, 2014,

payable in foreign currency will

increase/decrease in Rupiah term.

Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

The Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures.

Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan analisa sensitivitas, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 8% (2013: melemah/menguat sebesar 8%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp359.908.199 (2013: lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp72.439.463),

terutama sebagai akibat dari

kerugian/keuntungan selisih kurs atas

penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, setoran jaminan, utang usaha

At December 31, 2014, based on a sensitivity analysis, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 8% (2013: depreciated/appreciated by 8%), with all other variables held constant, income before tax expense for the year ended December 31, 2014 would have been

Rp359.908.199 lower/higher (2013:

Rp72,439,463 lower/higher), mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables third parties, security deposits, trade payables third parties and long-term loans denominated in US Dollar.


(2)

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c) Risiko kredit c) Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak plain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Group arises from the credit given to the customers.

Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

The Group transaction only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’ policy that all customers who wish to deal on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There is no significant concentration of credit risk.

Analisa umur piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables - third parties are as follows:

31 Desember/ December 31,

2014 2013

Belum jatuh tempo 100.135.969.393 67.999.746.636 Current

Lewat jatuh tempo Past due

1 - 30 hari 13.693.498.518 16.694.676.388 1 - 30 days

31 - 90 hari 7.481.607.675 5.602.584.263 31 - 90 days

91 - 120 hari 3.129.040.045 5.836.931.035 91 - 120 days

121 - 365 hari 10.383.417.611 9.232.603.737 121 - 365 days

lebih dari 365 hari 10.150.887.315 9.556.519.514 more than 365 days

Total 144.974.420.557 114.923.061.573 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai (8.004.166.771) (5.290.935.822) Allowance for impairment losses

Neto 136.970.253.786 109.632.125.751 Net

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, deposito berjangka dan kas yang dibatasi penggunaannya, risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena

wanprestasi dari counterparty. Kelompok

Usaha memiliki kebijakan untuk hanya

menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai

tercatat sebagaimana diungkapkan pada

Catatan 4, 5 dan 6.

With respect to credit risk arising from other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, time deposits and restricted cash, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy to place the investments in banks with a high credit ratings. The maximum exposure to credit risk is equal to the carrying amounts as disclosed in Notes 4, 5 and 6.


(3)

d) Risiko likuiditas d) Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha

menunjukkan bahwa pendapatan jangka

pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Kelompok Usaha.

The Group’s liquidity requirements arise from general funding of Group’s business activities.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

In managing of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash on hand and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including their

long-term loan maturity profiles, and

continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.

Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak berelasi. Kelompok Usaha

menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup.

These activities may include bank loans and due to related party. The Group adopts

prudent liquidity risk management by

maintaining sufficient cash balances.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014.

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2014.

Nilai wajar

Di bawah 1 Di atas 5 31 Desember 2014/

tahun/Within 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ tahun/Over Total/ Fair value

1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total December 31, 2014

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Pinjaman bank

jangka pendek 233.188.356.025 - - - 233.188.356.025 233.188.356.025 Short-term bank loans

Utang usaha 69.392.268.086 - - - 69.392.268.086 69.392.268.086 Trade payables

Utang lain-lain 17.025.909.930 - - - 17.025.909.930 17.025.909.930 Other payables

Utang pihak berelasi 1.133.992.451 - - - 1.133.992.451 1.133.992.451 Due to a related party

Beban akrual 14.759.227.385 - - - 14.759.227.385 14.759.227.385 Accrued expenses

Utang jangka panjang

jatuh tempo dalam Current maturities

satu tahun: of long term debts:

Pinjaman bank 145.836.112.413 - - - 145.836.112.413 145.836.112.413 Bank loans

Obligation under finance

Sewa pembiayaan 13.751.195.908 - - - 13.751.195.908 13.751.195.908 lease

Pembiayaan

konsumen 973.546.062 - - - 973.546.062 973.546.062 Consumer finance

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman bank - 169.792.730.318 174.288.144.125 77.757.169.926 421.838.044.369 421.838.044.369 Bank loans

Obligations under finance

Sewa pembiayaan - 10.633.501.225 162.371.835 - 10.795.873.060 10.795.873.060 lease

Pembiayaan konsumen - 574.589.737 163.162.656 - 737.752.393 737.752.393 Consumer finance

Total 496.060.608.260 181.000.821.280 174.613.678.616 77.757.169.926 929.432.278.082 929.432.278.082 Total


(4)

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d) Risiko likuiditas (lanjutan) d) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2014.

The tables below show the remaining contractual maturities of financial liabilities based on undiscounted cash flows as of December 31, 2014.

Nilai wajar

Di bawah 1 Di atas 5 31 Desember 2014/

tahun/Within 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ tahun/Over Total/ Fair value

1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total December 31, 2014

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

Pinjaman bank

jangka pendek 233.188.356.025 - - - 233.188.356.025 233.188.356.025 Short-term bank loans

Utang usaha 69.392.268.086 - - - 69.392.268.086 69.392.268.086 Trade payables

Utang lain-lain 17.025.909.930 - - - 17.025.909.930 17.025.909.930 Other payables

Utang pihak berelasi 1.133.992.451 - - - 1.133.992.451 1.133.992.451 Due to a related party

Beban akrual 14.759.227.385 - - - 14.759.227.385 14.759.227.385 Accrued expenses

Utang jangka panjang

jatuh tempo dalam Current maturities

satu tahun: of long term debts:

Pinjaman bank 145.836.112.413 - - - 145.836.112.413 145.836.112.413 Bank loans

Obligation under finance

Sewa pembiayaan 13.751.195.908 - - - 13.751.195.908 13.751.195.908 lease

Pembiayaan

konsumen 973.546.062 - - - 973.546.062 973.546.062 Consumer finance

Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities

Pinjaman bank - 184.708.513.810 187.590.708.503 79.351.992.100 451.651.214.413 451.651.214.413 Bank loans

Obligations under finance

Sewa pembiayaan - 11.542.988.225 171.843.000 - 11.714.831.225 11.714.831.225 lease

Pembiayaan konsumen - 624.742.901 171.002.802 - 795.745.703 795.745.703 Consumer finance

Total 496.060.608.260 196.876.244.936 187.933.554.305 79.351.992.100 960.222.399.601 960.222.399.601 Total

38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES

DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

31 Desember 2014

(Tanggal Laporan

Posisi Keuangan)/

December 31, 2014

(Consolidated

Mata Uang Statement of

Asing/Foreign Financial Position

Currencies Date)

Aset Moneter Monetary Assets

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Dalam Dolar AS 68.112 847.315.047 In US Dollars

Dalam Dolar Singapura 46 430.214 In Singapore Dollars

Piutang usaha Trade receivables

Dalam Dolar AS 215.678 2.683.034.943 In US Dollars

Total Aset Moneter Dalam Total Monetary Assets in Foreign

Mata Uang Asing 3.530.780.204 Currencies


(5)

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: (lanjutan)

As of December 31, 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: (continued)

31 Desember 2014

(Tanggal Laporan

Posisi Keuangan)/

December 31, 2014

(Consolidated

Mata Uang Statement of

Asing/Foreign Financial Position

Currencies Date)

Liabilitas Moneter Monetary Liabilities

Pinjaman bank jangka pendek Short-term bank loans

Dalam Dolar AS 32.160 400.071.146 In US Dollars

Utang usaha Trade payables

Dalam Dolar AS 1.396.073 17.367.142.126 In US Dollars

Dalam Euro 11.649 176.281.106 In Euro

Dalam Dolar Singapura 3.500 32.977.385 In Singapore Dollars

Dalam Yen Jepang 117.280 12.197.110 In JapaneseYen

Pinjaman bank jangka panjang Long-term bank loans

Dalam Dolar AS 30.392 378.071.877 In US Dollars

Total Liabilitas Moneter Dalam Total Monetary Liabilities

Mata Uang Asing 18.366.740.750 in Foreign Currencies

Liabilitas Moneter Neto Dalam Net Monetary Liabilities

Mata Uang Asing (14.835.960.546) in Foreign Currencies

39. LABA PER SAHAM 39. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing income for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

31 Desember/ December 31,

2014 2013

Laba per saham: Earnings per share:

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan Income for the year attributable

kepada pemilik entitas induk 40.347.520.732 49.226.833.922 to the owners of the parent entity

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number of

saham yang beredar - dasar 4.225.943.420 4.158.816.363 shares outstanding - basic

Laba per saham - dasar Earnings per share - basic

(dalam satuan rupiah) 10 12 (full Rupiah)

Laba per saham dilusian adalah sama dengan Laba perusahaan dasar karena Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi dilusian.

Diluted earnings per share is the same as the basic Earnings per share since the Company does not have potential dilutive securities.


(6)

40. TRANSAKSI NON KAS 40. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas terdiri dari: Non-cash transactions consist of:

31 Desember/ Catatan/ 31 Desember/

December 31,2014 Notes December 31, 2013

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets

utang sewa pembiayaan 7.451.052.097 14 29.010.433.449 through finance lease

Acquisition of

Perolehan aset tetap melalui fixed assets through

utang pembiayaan konsumen 1.461.600.000 14 1.305.000.000 consumer finance payable

Pemindahbukuan aset tetap Transfer of fixed assets

menjadi piutang usaha (1.002.127.255) 14 - to trade receivables

Reclassification of the

Reklasifikasi uang muka advance for purchase of

pembelian mesin machinery to construction

ke aset dalam penyelesaian 14.607.966.292 14 - in progress