Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Universitas Sumatera Utara menghentikan penurunan penjualan perceived product value Tabel 2.1 Promosi Penjualan Tujuan dari promosi penjualan ini adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah matang, atau menahan dan memberi ruang lebih banyak untuk persediaan, membuat mereka membeli di muka. Bahkan promosi penjualan digunakan dalam membina hubungan dengan pelanggan. Uyung Sulaksana, 2003: 110- 114

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas

Humas public relations merupakan kegiatan yang memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat di sekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan yang baik dan menangani ayau meredam rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan perusahaan. Departemen Hubungan Masyarakat Humas dapat melakukan salah satu atau semua fungsi berikut ini: a. Hubungan pers atau aktivitas pers: Menciptakan dan menempatkan informasi bernilai dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk atau jasa. b. Publisistas produk: Mempublikasikan produk tertentu. c. Kegiatan masyarakat: Memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau lokal. d. Melobi: Membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang. e. Hubungan investor: Mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan. f. Pengembangan: Universitas Sumatera Utara Hubungan masyarakat dengan donor atau anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan finansial dan sukarela. Hubungan masyarakat digunakan untuk mempromosikan produk, orang, tempat, gagasan, aktivitas, organisasi, dan bahkan bangsa. Hubungan masyarakat juga dapat membawa dampak yang luar biasa terhadap kesadaran publik padahal biayanya yang jauh lebih murah dibandingkan iklan. Perusahaan tidak perlu membayar ruang atau waktu siar dalam media. Sebaliknya, perusahaan membayar staf untuk mengembangkan dan menyiarkan informasi serta mengelola kegiatan. Bila perusahaan mengembangkan cerita yang menarik, cerita itu dapat diambil oleh beberapa media lain, yang mempunyai pengaruh sama dengan iklan, yang biayanya dapat mencapai jutaan dolar. Cerita tersebut juga akan mempunyai kredibilitas yang lebih besar dibandingkan iklan. Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan hubungan masyarakat, manajemen harus menetapkan tujuan hubungan masyarakat, memilih pesan dan wahana hubungan masyarakat, mengimplementasikan rencana hubungan masyarakat, dan mengevaluasi hasilnya. a. Menetapkan Tujuan Hubungan Masyarakat : tugas pertama organisasi adalah menetapkan tujuan hubungan masyarakat. Tujuan-tujuan tersebut nantinya akan diubah menjadi tujuan yang spesifik sehingga hasil akhirnya dapat dievaluasi. b. Memilih Pesan dan Wahana Hubungan Masyarakat: Selanjutnya perusahaan memilih tema utama pesan dan alat yang akan digunakannya. Tema pesan tidak boleh dipandu oleh strategi pemasaran dan komunikasi keseluruhan. Hubungan masyarakat adalah bagian yang penting dari program komunitas pemasaran terpadu. Oleh karena itu, pesan humas harus dengan cermat diintegrasikan dengan periklanan, penjualan pribadi, pemasaran langsung, dan alat komunikasi lainnya. Dalam beberapa kasus, pilihan pesan dan alat humas sangat jelas. Di pihak lain, organisasi tersebut harus menciptakan berita ketimbang menemukannya. Universitas Sumatera Utara c. Mengimplementasikan Rencana Hubungan Masyarakat Mengimplementasikan hubungan masyarakat menuntut kecermatan. Misalnya menempatkan cerita dalam media. Cerita besar mudah ditempatkan, tetapi kebanyakan cerita tidak begitu besar dan mungkin tidak lolos dari penyunting yang sibuk. Jadi, salah satu aset utama dari staf hubungan masyarakat adalah hubungan pribadi dengan penyunting media. Sesungguhnya, banyak profesional humas adalah mantan wartawan yang mengenal banya editor media dan mengetahui apa yang mereka inginkan. Mereka memandang editor media sebagai pasar yang harus dipuaskan sehingga editor akan terus menggunakan cerita mereka. d. Mengevaluasi Hasil Hubungan Masyarakat Hasil hubungan masyarakat sulit diukur karena humas dipergunakan bersama-sama dengan alat promosi yang lain dan dampaknya sering kali tidak langsung. Jika humas dipakai sebelum alat yang lain dimainkan, kontribusinya lebih mudah dievaluasi. Pengukuran paling mudah atas efektivitas publisitas adalah jumlah pemuatan dalam media. Staf hubungan masyarakt memberikan “buku kliping” kepada klien yang menunjukkan semua media yang memuat berita mengenai produk. Akan tetapi, pengukuran pemuatan seperti itu tidak terlalu memuaskan. Dari situ tidak diketahui sebenarnya berapa banyak orang yang benar-benar membaca atau mendengarkan pesan, begitu juga apa pendapat mereka setelah itu. Di samping itu, karena pembaca dan pemirsa media saling tumpang tindih, tidak ada informasi mengenai jumlah bersih yang dicakup. Pengukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran, pengetahuan, dan sikap terhadap produk sebagai hasil dari kegiatan publisitas. Untuk menilai perubahan, kita membutuhkan pengukuran atas level ukuran sebelum dan sesudah kampanye.

4. Penjualan Personal

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Mbakdiskon dalam Memasarkan Kupon Diskon Merchant- Mer

0 3 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BIRO IKLAN WARNA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran Strategi Komunikasi Pemasaran Biro Iklan Warna (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran PT. Warna Rekakreasi Nusantara Dalam Mempertahankan Loyali

0 2 14

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CS WARUNG KOPI SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Mengha

0 2 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “COFFEE CORNER” DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Coffee Corner” dalam Upaya Mempertahankan Pelanggan).

2 8 85

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Mera

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 6

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 5 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16