Periklanan Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran Promosi

Universitas Sumatera Utara

2.2.3.1 Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran Promosi

Pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu untuk menyampaikan sesuatu pada konsumen dan pihak-pihak terkait, sering disebut elemen, fungsi atau alat tool yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan personal dan promosi penjualan. Berkat kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pemasaran, kini komunikasi perusahaaan tidak lagi terbatas pada platform komunikasi spesifik yang terdapat pada tabel diatas yang secara kolektif disebut dengan bauran komunikasi pemasaran. Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semua mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada konsumen. Setiap alat promosi punya karakter dan biayanya sendiri-sendiri. Masih banyak perusahaan yang mengandalkan satu atau dua alat promosi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktek ini masih dilakukan walau kini muncul fenomena terbaginya pasar massa menjadi pecahan-pecahan pasar kecil yang masing-masing menuntut pendekatan tersendiri. Belum lagi kalau dipertimbangkan munculnya berbagai jenis media baru dan tuntutan konsumen yang makin canggih. Secara langsung bauran komunikasi pemasaran bauran promosi melibatkan 5 kiat utama yang harus dijalankan oleh perusahaan dalam meraih konsumen yaitu

1. Periklanan

Adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk, mempercepat penjualan. Namun tetap ada ciri-ciri dan kelebihan iklan yang dapat dikemukakan: Universitas Sumatera Utara • Public presentation : sifat publik dari iklan memberi semacam legitimasi pada produk dan mengesankan penawaran yang terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama. • Pervasiveness: pemasar bisa mengulang-ngulang pesan yang sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan membanding-bandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang bersaing. Iklan berskala besar akan menimbulkan kesan positif tentang ukuran, kekuatan, dan kesuksesan perusahaan penjual. • Amplified expresiveness: Iklan memberi peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan bunyi dan warna. • Impersonality: Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau merespon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens. Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya berjauhan. Iklan bentuk tertentu misalnya, iklan tv menuntut anggaran besar, sementara bentuk iklan lainnya iklan baris di koran dapat dilakukan dengan anggaran sangat kecil. Untuk itu manajemen pemasaran juga harus membuat lima keputusan penting sewaktu mengembangkan program periklanan. 1. Menetapkan tujuan Langkah pertama dalam pengembangan program periklanan adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan ini harus dilandaskan pada keputusan-keputusan terdahulu mengenai pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasaran, yang nantinya akan menentukan tugas yang harus dilakukan periklanan dalam program pemasaran keseluruhan. Tujuan periklanan advertising obejectives adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu juga. Periklanan informatif digunakan pada saat suatu kategori produk baru mulai diperkenalkan. Tujuan periklanan itu mencakup 3 hal yaitu memberi informasi, membujuk dan mengingatkan. Universitas Sumatera Utara Periklanan persuasif akan menjadi semakin penting seiring bertambah kerasnya kompetisi. Disini, tujuan perusahaan adalah membangun permintaan selektif. Sejumlah iklan persuasif telah menjadi iklan pembanding, dimana perusahaan secara langsung atau tidak langsung membandingkan mereknya. Periklanan pengingat, penting untuk produk- produk yang sudah matang, menjaga agar konsumen tetap mengingat produk tersebut. 2. Menetapkan anggaran periklanan Setelah menentukan tujuan periklanannya, perusahaan kemudian menetapkan anggaran periklanan untuk setiao produk. Empat metode yang umumnya dipakai untuk menetapkan anggaran promosi yaitu: a. Tahapan di dalam daur hidup produk Produk baru biasanya membutuhkan anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan mendorong konsumen agar mencoba. Merek yang sudah matang biasanya memerlukan anggaran lebih rendah dilihat dari rasionya terhadap penjualan. b. Pangsa pasar Merek dengan pangsa pasar biasanya lebih membutuhkan banyak pengeluaran iklan sebagai persentase dari penjualan ketimbang yang dibutuhkan oleh merek dengan pangsa pasar yang kecil. Membangun pasar atau merebut pangsa pasar dari pesaing memerlukan pengeluaran iklan yag lebih tinggi, ketimbang sekedar mempertahankan pangsa pasar yang sudah dikuasai. c. Persaingan dan kesemrawutan Suatu pasar dengan pesaing yang banyak dan pengeluaran iklan yang tinggi maka suatu merek harus semakin sering diiklankan agar tetap terdengar di tengah-tengah persaingan dan kesemrawutan pasar. d. Frekuensi periklanan: bila diperlukan banyak pengulangan untuk menampilkan pesan sutu merek, maka merek itu harus ditampilkan lebih sering agar dapat mengatasi kebisingan yang ada di pasar. e. Diferensiasi produk Universitas Sumatera Utara Suatu merek yang sangat mirip dengan merek lain dalam hal kelas produknya, menuntut pengiklan habis-habisan untuk membedakan diri dari yang lain. Kalau produknya sangat berbeda dengan pesaing, iklan dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan- perbedaan tersebut kepada konsumen. 3. Strategi Iklan Strategi iklan terdiri dari dua elemen utama yaitu: penciptaan pesan iklan dan penyeleksian media iklan. a. Menciptakan pesan iklan : Anggaran iklan yang besar tidak menjamin berhasilnya suatu kampanye iklan. Dua pemasang iklan bisa saja mengeluarkan biaya yang sama besar, tetapi hasilnya bisa jauh berbeda. Betapa pun besarnya anggaran, iklan akan berhasil hanya jika siaran iklan tersebut dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya dengan baik. Untuk memperoleh dan mempertahankan perhatian, pesan iklan dewasa ini harus direncanakan lebih baik, lebih imajinatif, lebih menghibur, dan lebih memberi imbalan kepada konsumen. Langkah pertama dalam menciptakan pesan iklan yang efektif adalah memutuskan pesan umum apa yang akan dikomunikasikan konsumen. Tujuan iklan adalah membuat konsumen berpikir mengenai produk atau bereaksi terhadap produk atau perusahaan dengan cara tertentu. Orang akan bereaksi hanya jika mereka yakin bahwa mereka akan mendapatkan manfaat dari tindakannya itu. Jadi pengembangan strategi pesan yang efektif, dimulai dengan mengenali manfaat pelanggan yang dapat dipakai sebagai daya tarik iklan. Dalam usaha mencri manfaat yang ditampilkan, banyak anggota tim kreatif yang memulainya dengan bericara kepada konsume, agen, pakar, dan pesaing. Yang lain mencoba membayangkan seandainya konsumen membeli atau menggunakan produk tadi sehingga mereka dapat menemukan manfaat-manfaat Universitas Sumatera Utara seperti apa yang dicari. Idealnya, strategi pesan iklan akan mengkuti langsung strategi positioning perusahaan yang lebih luas. Unsur format seperti ukuran iklan, warna dan ilustrasi akan sangat mempengaruhi dampak iklan. Menurut estimasi, iklan yang sangat bagus akan diperhatikan oleh 50 persen audiens yang melihatnya. Sekitar 30 persen audiens yang terekspos mungkin akan ingat dengan judulnya, sekitar 25 persen mungkin akan mengingat nama pengiklan, dan kurang dari 10 persen akan sempat membaca sebagian besar teks. Tentu saja bisa dibayangkan bagaimana dengan iklan yang hanya biasa-biasa saja. Beberapa penelitian mencantumkan kriteria-kriteria iklan yang menarik perhatian dan terus diingat, yaitu: inovasi produk baru atau cara penggunaan yang baru, daya tarik cerita iklan, ilustrasi sebelum dan sesuda, demo produk, pemecahan masalaah, dan penempelan ciri relevan yang menjadi lambang merek. b. Pemilihan media Langkah utama dalam menyeleksi media adalah: 1. Menentukan Jangkauan, Frekuensi dan Dampak. Untuk menyeleksi media, pemasang iklan harus menentukan jangkauan dan frekuensi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan iklan. Jangkauan adalah ukuran persentase manusia dalam pasar target yang tercakup kampanye iklan memperhatikan melihat mendengar kampanye iklan selama suatu periode waktu yang ditentukan. Frekuensi adalah ukuran berapa banyak orang rata-rata dalam pasar target terekspos pada pesan. Pada umumnya, semakin luas jangkauan, semakin tingginya frekuensi, dan semakin besarnya dampak yang dicari pemasang iklan, semakin tinggi pula anggaran periklanan yang harus dibuat. 2. Memilih Tipe Media Utama. Perencana media harus mengetahui daya jangkau, frekuensi dan dampak dari setiap media utama. Perencana media Universitas Sumatera Utara mempertimbangkan banyak faktor ketika melakukan pemilihan media. Kebiasaan media dari konsumen sasaran akan menentukan media apa saja yang akan dipilih. Pengiklan mencari media yang menjangkau konsumen target secara efektif. Faktor utama lainnya dalam pemilihan media adalah biaya. Biaya iklan di televisi sangat mahal, sedangkan biaya iklan di media massa jauh lebih murah. 3. Menyeleksi Wahana Media Perencana media harus memilih wahana media media vehicle yang terbaik. Saat ini perencana media harus memperhitungkan biaya per 1000 orang yang dijangkau oleh suatu wahana.

2. Promosi Penjualan

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAILY DEALS (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Mbakdiskon dalam Memasarkan Kupon Diskon Merchant- Mer

0 3 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BIRO IKLAN WARNA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran Strategi Komunikasi Pemasaran Biro Iklan Warna (Studi deskriptif Kualitatif Komunikasi Pemasaran PT. Warna Rekakreasi Nusantara Dalam Mempertahankan Loyali

0 2 14

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CS WARUNG KOPI SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Mengha

0 2 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “COFFEE CORNER” DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN PELANGGAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran “Coffee Corner” dalam Upaya Mempertahankan Pelanggan).

2 8 85

2. PROMOSI PENJUALAN - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Mera

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 0 6

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Rangka Meraih Konsumen (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Marketing PT Railink “Kereta Api Bandara Internasional Kualanamu” dalam Upaya Meraih Konsumen)

0 5 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16