Taraf Kesukaran Daya Beda

73 Kriteria pengujiannya adalah jika L hitung L tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas menggunakan rumus uji F. F = Sugiyono, 2011: 198 Hal ini berlaku ketentuan bahwa bila harga F hitung ≤ F tabel maka data sampel akan homogen, dan apabila F hitung F tabel data tidak homogen, dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n 1 -1 ; n 2 -1.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Varians Dua Jalan ANAVA.Teknik tersebut dijelaskan berikut ini.

1. Analisis Varians Dua Jalan

Analisis varians atau Anava merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberapa kegunaan, antara lain dapat mengetahui antar variabel manakah yang memang mempunyai perbedaan secara signifikan, dan variabel-variabel manakah yang berinteraksi satu sama lain. Arikunto, 2005: 244-245. 74 Penelitian ini menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan kemampuan awal pada mata pelajaran ekonomi. Tabel 12.Rumus Unsur Persiapan Anava Dua Jalan Sumber Variasi Jumlah Kuadrat JK db MK F o P Antara A Antara B Antara AB Interaksi Dalam d JK A = N X n X T A A ∑ ∑ ∑ − 2 2 JK B = N X n X T B B ∑ ∑ ∑ − 2 2 JK AB = N X n X T B B ∑ ∑ ∑ − 2 2 - JK A –JK B JKd = JK A – JK B - JK AB A – 1 2 B – 1 2 db A xd b B 4 db T - db A - db B - db AB A A db JK B B db JK AB B A db JK d d db JK d A MK MK d B MK MK d AB MK MK Total T JK T = ΣX T 2 - N X T ∑ 2 N – 1 49 Keterangan: JK T = jumlah kuadrat total JK A = jumlah kuadrat variabel A JK B = jumlah kuadrat variabel B JK = jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK d = jumlah kuadrat dalam MK A = mean kuadrat variabel A MK B = mean kuadrat variabel B MK AB = mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B MK d = mean kuadrat dalam F A = harga F o untuk variabel A F B = harga F o untuk variabel B F AB = harga F o untuk variabel interaksi antara variabel A dengan variabel B Arikunto 2007: 409. 75 Berdasarkan uraian di atas, desain analisis dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 13. Desain Analisis Model Pembelajaran Kemampuan Awal Model Pembelajaran Model Pembelajaran TAI A1 Model Pembelajaran GI A2 Kemampuan Awal B Tinggi B1 A1 B1 A2 B1 Sedang B2 A1 B2 A2 B2 Rendah B3 A1 B3 A2 B3 Keterangan: A1B1: kelompok siswa yang diberi perlakuan model TAI dan memiliki kemampuan awal tinggi. A1B2: kelompok siswa yang diberi perlakuan model TAI dan memiliki kemampuan awal sedang. A1B3: kelompok siswa yang diberi perlakuan model TAI dan memiliki kemampuan awal rendah. A2B1: kelompok siswa yang diberi perlakuan model GI dan memiliki kemampuan awal tinggi. A2B2: kelompok siswa yang diberi perlakuan model GI dan memiliki kemampuan awal sedang. A2B3: kelompok siswa yang diberi perlakuan model GI dan memiliki kemampuan awal rendah.

J. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis sebagai berikut. Hipotesis 1 1. Hipotesis Verbal H = Tidak ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model TAI dengan model GI.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA TAHUN PELAJ

1 21 89

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dengan Teka-Teki Silang Angka pada Siswa Kelas I

0 4 16