B 30. A E Penilaian

2. Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

Upaya-upaya peningkatan kualitas tenaga kerja:  Pendidikan formal  Pendidikan non formal  Perbaikan kualiatas SDM  Mengembangkan kemampuan  Penghargaan terhadap prestasi kerja

3. Sistem Upah atau Gaji

a. Pengertian Upah

Upah atau gaji adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang ada. Upah bagi karyawan merupakan jaminan kelangsungan bagi kehidupannya, sedangkan bagi perusahaan, upah dan gaji yang diberikan secara teratur pada karyawan berfungsi sebagai jaminan kelangsungan produksi.

b. Faktor yang Memengaruhi Tingkat Upah

1 Tingkat Harga Jika tingkat harga barang naik maka pekerja akan menuntut kenaikan upah pula. 2 Produktivitas Kerja Makin tinggi produktivitas kerja maka tingkat upah akan semakin tinggi. 3 Struktur Ekonomi Nasional Jika jumlah industri sedikit maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan juga sedikit, sedangkan jumlah pencari kerja sangat banyak. Keadaan yang demikian akan memaksa pekerja bekerja dengan tingkat upah yang rendah. 4 Peraturan Pemerintah Contoh: penetapan upah minimum.

c. Teori Upah

1 Teori upah alami wajar Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo, upah yang wjar adalah upah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja beserta keluarganya dan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Menurut David Ricardo, “Jika upah terlalu tinggi maka pengaruhnya adalah barang yang dihasilkan harganya akan tinggi dan cenderung barang tersebut tidak akan laku di pasar. Jika upah terlalu rendah maka akibatnya pekerja akan hidup miskin”. 2 Teori upah besi Dikemukakan oleh Ferdinand Lassale: “upah tenaga kerja yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar akan tertekan ke bawah”. Hal tersebut dimaksudkan bahwa pada dasarnya pengusaha ingin mendapat laba yang sebesar-besarnya sehingga pengusaha akan menekan tingkat upah serendah mungkin. Dilihat dari sisi pekerja, pekerja berada pada pihak yang lemah dan terpaksa menerima upah yang rendah dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum. 3 Teori upah etika Dalam teori ini, pembayaran upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum merupakan perbuatan yang tidak etis. Upah yang ideal adalah upah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan hidup yang layak bagi pekerja dan keluarganya. 4 Sistem upah yang berlaku di Indonesia a Upah menurut prestasi pekerja Pada sistem upah ini mengaitkan besarnya upah dengan prestasi pekerja. hal ini berarti bahwa besarnya upah tergantung pada banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu kerja karyawan. Sistem pemberian upah menurut prestasi kerja dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih produktif dalam bekerja. b Upah menurut lama kerja Besarnya upah ditentukan atas dasar lamanya karyawan melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan. Cara perhitungan yang digunakan per jam, per hari, per minggu, maupun per bulan. c Upah borongan Besarnya penentuan upah borongan didasarkan pada kesepakaan bersama antara pemberi dan penerima pejerjaan. d Sistem upah bonus Bonus adalah pemberian tambahan di luar upahgaji yang mempunyai tujuan agar pekerja menjalankan tugas lebih baik dan penuh tanggung jawab. e Sistem mitra usaha Pembayaran upah dalam sistem ini dilaksanakan dengan cara upah tidak diberikan semua kepada pekerja, tetapi sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan. Dengan sistem ini pekerja bukan hanya sebagai buruh melainkan sebagai mitra kerja.

d. Tingkat Partisipasi Angka Ketergantungan TPAK

Untuk menghitung besarnya tingkat partisipasi angkatan kerja, digunakan rumus:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA TAHUN PELAJ

1 21 89

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 5 50

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dengan Teka-Teki Silang Angka pada Siswa Kelas I

0 4 16