5. Sanksi terhadap pihak yang melanggar etika ataupun disiplin
pegawai.
2. PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI
a. Defenisi Profesionalisme Pegawai
Profesionalisme sangat mencerminkan sikap seseorang terhadap pekerjaan maupun jenis pekerjaannya profesinya. Menurut Soemaryono dalam Royen
2007:8 profesi merupakan sebuah sebutan dimana orang yang menyandangnya mempunyai pengetahuan khusus melalui training dan pengembangan maupun
pengetahuan lain. Sedangkan menurut Korten dan Alfonso, juga dalam Royen menyatakan bahwa Profesionalisme adalah kecocokan antara kemampuan yang
dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas. Terpenuhinya kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan tugas
merupakan salah satu syarat terbentuknya pegawai yang professional. Profesionalisme juga dapat diartikan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan
yang cepat berubah dan menjalankan tugas dan fungsinya yang mengarah kepada pencapaian visi dan misi serta nilai-nilai organisasi.
Melalui penjelasan dan juga defenisi di atas dapat di simpulkan bahwa profesionalisme tidak hanya di dasarkan pada kemampuan dasar yang di miliki
tetapi juga mencerminkan sikap dan respon terhadap perubahan yang terus terjadi dalam arti memiliki kemampuan untuk menyikapi perubahan yang terjadi demi
tercapainya tujuan organisasi. Maka profesionalisme pegawai adalah keahlian atau kemampuan pegawai dalam mengerjakan tugasnya, serta mampu beradaptasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap perubahan lingkungan. Pegawai memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi maka dengan demikian mereka perlu antusias
untuk terus belajar menambah ilmu dan pengetahuan agar mampu menyikapi setiap gerakan perubahan yang terjadi.
b. Karakteristik dan ciri profesionalisme
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan, organisasi tidak hanya mengajarkan ataupun memfasilitasi para pegawai sesuai dengan jabatan dan
kemampuan mereka yang ada sekarang. Akan tetapi perlu mengajarkan kepada mereka berbagai bidang pengetahuan yang sesuai dengan dorongan perubahan
yang terus terjadi bahkan meningkatkan integritas dan profesionalisme kerja mereka.
Untuk mencapai hal itu di perlukan usaha-usaha ataupun karakter yang diharapkan mampu mendukung pencapaian peningkatan efektifitas pelayanan.
Adapun usaha tersebut adalah Royen, 2007:11: 1.
Equality: perlakuan yang sama atas pelayanan yang di berikan. Hal ini didasarkan atas tipe perilaku birokrasi rasional yang secara konsisten
memberikan pelayanan yang berkwalitas kepada semua pihak tanpa pandang buluh. Bagi mereka memberikan perlakuan yang sama identik
dengan perbuatan jujur. 2.
Equity: perlakuan yang sama terhadap masyarakat tidak cukup, selain hal tersebut di perlukan perlakuan yang adil.
3. Loyality adalah kesetiaan, dalam hal ini berarti setia terhadap pekerjaan
dan segala peraturan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
4. Accountability: Setiap aparat pemerintahan harus siap menerima tanggung
jawab atas apapun yang ia kerjakan dan harus menghindarkan diri dari sikap “saya hanya mengerjakan apa yang atasan saya katakan” Royen
2007:11, ciri dan sikap profesionalisme juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Punya keterampilan tinggi dalam suatu bidang, serta kemahiran dalam
mempergunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.
b. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisa
suatu masalah dan peka terhadap kondisi yang terjadi, cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil suatu keputusan.
c. Memiliki sikap berorientasi ke masa depan, sehingga memiliki
kapasitas untuk untuk mengantisipasi perkembangan. d.
Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi, serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain,
namun cermat memilih yang terbaik bagi diri serta perkembangan pribadinya.
e. Tanggap dan responsif terhadap perubahan yang terjadi.
f. Menujukkan hasil atau prestasi kerja yang baik performance yang
dapat dilihat melalui efektifitas dan efisiensi kerja atau kualitas dan kuantitas kerja.
Selain itu menurut Jatman 2002:66, dalam suatu tulisan yang berjudul “Mengembangkan Budaya Kerja untuk Meningkatkan Citra Pegawai Negeri Sipil
Universitas Sumatera Utara
dalam Masyarakat”, dalam www.tunas63.word press.com, Kriteria profesionalisme dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Profesional itu dinyatakan dalam bentuk pekerjaan full-time yang
merupakan sumber penghasilan baginya. Profesional memiliki motivasi yang kuat atas pekerjaan yang dinyatakan dengan satu komitmen seumur
hidup. 2.
Profesional memiliki “specialized body of knowledge” dan keterampilan yang didapatkan melalui pendidikan dan pelatihan formal dalam waktu
yang cukup lama. 3.
Profesional membuat keputusan atas nama klien atas dasar ketetapan yang jelas, berdasarkan pengetahuan teori yang luas dan keahlian didalam
penerapan klinis. 4.
Profesional memiliki satu orientasi pelayanan. Pelayanan ini dinyatakan secara tidak langsung dalam bentuk ketrampilan diagnostik, kemampuan
menerapkan pengetahuan pada kebutuhan khusus dari klien dan tidak mementingkan diri sendiri atau menguntungkan diri sendiri.
5. Memberikan pelayanan berdasarkan pada kebutuhan obyektip dari klien
dan tidak ada pamrih tertentu yang diharapkan oleh profesi dari klien. 6.
Profesional memiliki otonomi dalam bertindak dan memutuskan.
Secara konsep teoritis, Jatman juga menambahkan pada tulisan yang sama bahwa profesionalisme itu sulit diukur dan hanya bisa diakui secara ekstrim pada
standart sukses dan gagal. Adapun Elemen profesional secara umum adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Altruisme yaitu berani berkorban, mementingkan orang lainbukan diri
sendiri: → sikap profesional: suka membantu, problem solver,
membuat keputusan secara tepat, obyektif. 2.
Komitmen terhadap kesempurnaan: → sikap profesional: efektif dan
efisien, memberikanmengerjakan yang terbaik. 3.
Toleransi →sikap profesional: adaptable, suka bekerjasama,
komunikatif, bijaksana, minta tolong jika memerlukan. 4.
Integritas dan karakter → sikap profesional: jujur, teguh, tidak plin-
plan, percaya diri, berjiwa pemimpin, memberi teladan. 5.
Respek kepada semua orang → sikap profesional dalam hal menerima
kritik, menepati janji, memegang rahasia, menghormati orang lain, tahu diri.
6. Sense of duty
→ sikap profesional: disiplin, tepat waktu, taat aturan.
c. Faktor-faktor yang mendukung sikap Profesionalisme