kadang-kadang peka adalah 2 orang 11, 76 . Namun pegawai yang menyatakan tidak cerdas menganalisa masalah tidak ada.
2. Kemampuan untuk beradaptasi dan dapat menyikapi perubahan.
Dari hasil wawancara peneliti, para pegawai menyadari bahwa perubahan yang terjadi sangat pesat dan hal tersebut memberikan respon yeng berbeda-beda
kepada setiap pegawai. Sebagian besar berpendapat bahwa mereka bingung menyikapi peerubahan tersebut namun sebagiaan besar seeding berjuang keras
untuk menangkis hal-hal yang tidak membangun dalam orgaanisasi. Namun ada juga pegawai yang memang maampu menyikapi setiap perubahan yang tengah
terjadi.
3. Performance Pegawai
Performance pegawai dalam hal ini adalah hasil dari aksi yang dilakukan pegawai baik melalui kualitas dan kuantitas. Kualitas maksudnya adalah mutu dari
pekerjaan tersebut, sedangkan kualitas adalah jumlah dari pekerjaan tersebut, apakah hasil tersebut mencapai standart yang telah ditentukan. Berikut ini adalah
tabel yang menunjukkan kualitas dan kuantitas pekerjaan pegawai. Informasi yang ingin diketahui oleh peneliti adalah apakah pegawai selalu menyelesaikan
pekerjaannya dengan tepat waktu dan mencapai kuantitas dan kualitas yang di tentukan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14: Distribusi jawaban responden tentang kuantitas mereka. No Kategori Frekuensi
Persentase
1 Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
6 35, 30
2 Sering menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
9 52, 94
3 Kadang-kadang, pekerjaan diselesaikan dengan baik
2 11, 76
4 Tidak pernah sama sekali meyelesaikan pekerjaan dengan baik.
- -
Jumlah 17 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2009
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa pegawai yang selalu setia menyelesaikan pekerjaan adalah sebanyak 6 orang 35, 30 , pegawai yang
sering setia adalah sebanyak 9 orang 52,94 , pegawai yang berpendapat kadang-kadang setia adalah sebanyak 2 orang 11,76 . Sedangkn pegawai yang
menyatakan pada kategori tidak pernah menyelesaikan pekerjaan dengan baik tidak ada.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15: Distribusi jawaban responden tentang kuantitas kerja yang dihasilkan.
No Kategori Frekuensi Persentase
1 Selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standart kuantitas yang di tentukan. 1
5, 89
2 Sering menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standart kuantitas yang ditentukan. 10
58, 82
3 Sangat jarang
menyeleseikan pekerjaan sesuai dengan standart kuantitas yang telah
ditentukan. 6
35, 29
4 Tidak pernah menyelesaikan pekerjaansesuai dengan standart kuantitas yang ditentukan.
- -
Jumlah 17 100
Sumber: Kuesioner Penelitian 2009
Dari tabel tersebut di atas di temukan bahwa dari 17 responden yang ada dalam penelitian ini, terdapat 1 orang pegawai 5,89 pegawai yang selalu
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart kuantitas yang di tentukan, pegawai yang sering menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas yang di
tentukan sebanyak 10 orang 58, 82 , pegawai yang menjawab pada kategori sangat jarang sebanyak 6 orang 35, 29 , dan pegawai yang memberikan
jawaban pada kategori tidak pernah tidak ada pegawai.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa data. Sasaran utama pada tahap ini adalah mengetahui
bagaimana Peranan Pembinaan dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Sub Bagian berikut akan memuat analisa data dari masing-masing indikator.
A. Pembinaan Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Sumatera Utara BKD.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti baik melalui observasi, wawancara nonterstruktur, maupun hasil angket atau kuesioner akan
dijabarkan. Penjabaran angket atau kuesioner yang ada pada Bab sebelumnya, sangat jelas menyatakan bahwa Pembinaan, baik itu pembinaan disiplin, karir dan
etika profesi berada pada kategori baik. Akan tetapi dari hasil wawancara peneliti dengan pak Idris, yang menyatakan bahwa pembinaan di Badan Kepegawaian
daerah masih belum memadai. Dari beberapa kali pengamatan juga peneliti memperhatikan bahwa pembinaan disiplin di BKD belum terealisasi dengan baik.
Salah satu hal yang bisa peneliti perhatikan adalah pelaksanaan apel pagi dan juga apel sore.
Apel pagi dan apel sore adalah kewajiban pegawai untuk menghadirinya, karena itu merupakan salah satu wadah untuk menciptakan pegawai yang
profesional. Namun yang peneliti perhatikan, apel tersebut seolah-olah bukan lagi hal yang sangat penting bagi para pegawai disana. Dari 116 pegawai, yang
mengikuti apel itu hanya berkisar kurang lebih 40-50 . Hal itu juga dilontarkan
Universitas Sumatera Utara