Syarat Perjajian Kerja Bersama

tersebut ternyata tidak dipatuhi oleh perusahaan, seperti pendapatan yang masih dibawah PNS, Cuti besar tidak ada dan pengaturan tentang pensiun juga belum memadai.sehingga Karyawan merasa bahwa PT. Kereta Api Indonesia belum serius memikirkan nasib dan status karyawan PT. KA.

3. Syarat Perjajian Kerja Bersama

Perjanjian Kerja Bersama harus dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan menggunakan bahasa Indonesia. Dalam hal ini perjanjian kerja bersama yang dibuat tidak menggunakan bahasa Indonesia , Perjanjian Kerja Bersama harus di terjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah swara translator dan terjemahan tersebut dianggap sudah memenuhi ketentuan. Dalam hal ini Perjanjian Kerja Bersama dibuat dalam bahasa indonesia dan di terjemahkan dalam bahasa lain, kemudian terjadi perbedaan panafsiran maka yang berlaku adalah perjanjian kerja bersama yang menggunakan bahasa Indonesia. Selanjutnya, Perjanjian Kerja Bersama sekurang-kurangnya memuat : 91 a. nama,tempat kududukan,serta alamat serikat pekerjaserikat buruh b. nama, tempat kedudukan serta alamat pengusaha c. nomor serta tanggal pencatatan serikat pekerjaserikat buruh pada instansi 91 Ibid, hlm, 73 Supardi : Implikasi Perubahan Bentuk Perumka Menjadi Persero Terhadap Hak-Hak Karyawan PT. Kereta Api Indonesia, 2009 yang bertanggun jawab di bidang ketenagakerjaan KabupatenKota d. hak dan kewajiban pengusaha e. hak dan kewajiban serikat pekerjaserikat buruh serta pekerjaburuh f. jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya perjanjian kerja bersama dan g. tanda tangan pembuat Perjanjian Kerja Bersama Apabila Perjanjian Kerja Bersama ditandatangani oleh wakilnya, maka harus ada kuasa khusus yang di lampirkan pada perjanjian kerja bersama. Adapun isi Perjanjian Kerja Bersama tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maksudnya, kualitas dan kuantitas perjanjian kerja bersama tidak boleh lebih rendah dari perundang- undangan. Dalam hal Perjanjian Kerja Bersama bertentangan dengan perundang- undangan yang berlaku, maka yang bertentangan tersebut batal demi hukum yang berlaku adalah ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, tidak seluruh isi Perjanjian Kerja Bersama batal demi hukum, namun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan saja yang batal demi hukum.

4. Tata Cara Perundingan Perjanjian Kerja Bersama