Upaya Pemerintah Untuk Menerapkan Prinsip-Prinsip Good

Prinsip keterbukaan dalam pemerintahan berkaitan dengan prinsip keadilan sebagaimana diuraikan diatas. Oleh karena jalannya prinsip keadilan didukung oleh keterbukaan keadaan pemerintahan. Oleh karena prinsip keterbukaan itu dapat berfungsi untuk menciptakan pemerintahan yang efisien. Dalam konteks prinsip tanggung jawab accountability, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan harus pula menentukan antisipasi persoalaan antara pemerintah dan stakeholders yang muncul karena adanya perbedaan pendapat dan kepentingan antara keduanya. Disamping itu, ditentukan secara cukup dan jelas fungsi, hak, wewenang, dan tanggung jwab masing-masing jajaran pemerintahan dalam pengelolaan pemerintahan. Di samping itu, terdapat pula prinsip pertanggungjawaban responsibility, dimana prinsip ini menyatakan bahwa peraturan perundang- undangan harus membuat ketentuan secara cukup, agar pengelola atau pemerintahan selalu patuh terhadap ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan. Untuk itu, perlu diciptakan kondisi-kondisi sistematis yang menghukum kelakuan yang menyeleweng dari etos kerja yang diharapkan dan mengganjari dengan kelakuan yang sesuai.

1. Upaya Pemerintah Untuk Menerapkan Prinsip-Prinsip Good

Governance Menurut Masyarakat Transparansi Indonesia MTT untuk memahami good governance terlebih dahulu dipahami apa yang menjadi prinsip-prinsip yang mendasari good governance tersebut. Oleh karena dengan bertitik tolak Supardi : Implikasi Perubahan Bentuk Perumka Menjadi Persero Terhadap Hak-Hak Karyawan PT. Kereta Api Indonesia, 2009 pada prinsip-prinsip tersebut akan didapatkan tolak ukur kinerja pemerintahan. Prinsip-prinsip good governance tersebut adalah sebagai berikut: 62 1 Partisipasi masyarakat: semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga- lembaga perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif. 2 Tegaknya supremasi hukum: kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia. 3 Transparansi: transparansi dibangun atas dasar informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga, dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau. 4 Peduli pada stakeholder: lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan. 5 Berorientasi pada konsensus: tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok 62 Ibid. Supardi : Implikasi Perubahan Bentuk Perumka Menjadi Persero Terhadap Hak-Hak Karyawan PT. Kereta Api Indonesia, 2009 masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur. 6 Kesetaraan: semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka. 7 Efektivitas dan efisiensi: proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin. 8 Akuntabilitas: para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat bertanggung jawab, baik kepada masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. 9 Visi strategis: para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya, dan sosial yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut. Agar berjalan good governance semua prinsip-prinsip Good Governance harus diupayakan oleh Birokrasi Pemerintah. Oleh karena itu, kesembilan Supardi : Implikasi Perubahan Bentuk Perumka Menjadi Persero Terhadap Hak-Hak Karyawan PT. Kereta Api Indonesia, 2009 prinsip-prinsip tersebut harus menjadi pedoman pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya untuk pelayanan publik. 63

2. Transparansi Dalam Keuangan Berdasarkan Good Governance