Uji Prasyarat Teknik Analisis Data

10 Valid Sukar Cukup Digunakan 11 Valid Sedang Baik Digunakan Dari 13 butir soal yang telah diuji cobakan, diperoleh 10 butir soal yang valid. Namun, peneliti hanya menggunakan 8 butir soal sebagai instrumen. Hal ini didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut: pertama, proporsi tingkat kesukaran soal yang digunakan peneliti adalah mudah 25, sedang 50, dan sulit 25. Kedua, proporsi soal untuk keterwakilan masing-masing indikator, butir soal nomor 2 tidak digunakan karena untuk indikator menggambar grafik fungsi sudah diwakilkan oleh butir nomor 7. Untuk indikator menggunakan konsep menghitung nilai fungsi untuk memecahkan masalah diwakilkan dengan butir soal nomor 8 sehingga butir nomor 6 tidak digunakan. Butir soal nomor 3 tidak digunakan karena untuk indikator menentukan bentuk fungsi sudah diwakilkan oleh soal nomor 11. Sedangkan soal nomor 4 yang memiliki daya pembeda yang berkategori jelek tetap digunakan karena tidak ada butir soal lain yang mewakili indikator menentukan banyaknya fungsi, hanya saja kalimat pada butir soal nomor 9 mengalami sedikit perbaikan agar menjadi lebih jelas.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

Persyaratan atau asumsi yang harus dipenuhi untuk melakukan uji perbedaan dua rata-rata adalah normalitas dan homogenitas varians. Uji normalitas digunakan rumus Chi-Kuadrat dan uji homogenitas digunakan rumus uji Fisher. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-kuadrat, 7 dengan hipotesis sebagai berikut: H o : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H a : data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Rumus Chi-kuadrat: Keterangan: 2  : nilai statistik Chi-kuadrat i O : nilai frekuensi observasi ke-i i E : nilai frekuensi yang diharapkan ke-i Untuk menghitung nilai chi-kuadrat, terlebih dahulu data nilai dirubah ke dalam tabel distribusi frekuensi agar lebih sederhana. Untuk tiap-tiap kelas interval ditentukan peluangnya yaitu dengan cara menghitung peluang antara nilai tepi bawah dan tepi atas untuk setiap kelas interval. Nilai i E diperoleh dengan cara mengalikan peluang tiap kelas interval dengan jumlah data, dan nilai i O diperoleh dari frekuensi empiris dari tabel distribusi frekuensi tersebut. Kemudian menghitung nilai 2  . Setelah diperoleh harga 2  , dilakukan pengujian normalitas dengan membandingkan harga 2  dan 2 tabel  . Harga 2 tabel  dapat diperoleh dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya atau degrees of freedom menggunakan rumus df = k – 3 pada taraf signifikansi 5. k menyatakan banyaknya kelas interval. 7 Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005. Hal. 273.      i i i E E O 2 2  Kriteria Pengujiannya: Terima H o , apabila 2 2 tabel    Tolak H o apabila 2 2 tabel    b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua varians populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher 8 , dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Hipotesis H o : 2 1  = 2 2  H a :  2 1  2 2  2 Cari nilai simpangan baku dari masing-masing kelompok. 3 Tentukan F hitung dengan rumus 2 2 k b S S F  di mana     1 2 2 2      n n x x n S i i Keterangan:  2 b S varians terbesar dari kedua populasi  2 k S varians terkecil dari kedua populasi 4 Kriteria pangujiannya adalah sebagai berikut: Terima H o , apabila   1 , 1 ; 2 2 1    n n hitung F F  Tolak H o , apabila   1 , 1 ; 2 2 1    n n hitung F F  8 Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005. Hal. 250.

2. Uji Hipotesis