Hasil Belajar Matematika Landasan Teoretik

pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lainnya.

2. Hasil Belajar Matematika

Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan belajar, berarti hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. 10 Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, dan keterampilan. Gagne menyebutkan ada lima macam hasil belajar: 11 1. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual mencakup belajar konsep dan pemecahan masalah. 2. Strategi kognitif, yaitu kemampuan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 3. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan otot. 5. Sikap, yaitu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan, dan faktor intelektual. Bloom membagi hasil belajar menjadi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan ingatan atau pengetahuan dan kemampuan intelektual. Ranah afektif berhubungan 10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Cet.Ke-14. Hal. 22. 11 M.Sobry Sutikno, …, h. 7. dengan sikap-sikap dan nilai. Ranah psikomotor adalah kemampuan- kemampuan yang berhubungan dengan gerakan-gerakan fisik. 12 Tipe belajar kognitif dapat terlihat dari kemampuan siswa dalam menghapal rumus, menjelaskan kembali dengan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, menerapkan suatu konsep dalam memecahkan masalah, dan sebagainya yang berhubungan dengan kemampuan intelektual. Tipe belajar afektif dapat terlihat dalam berbagai tingkah laku siswa, seperti perhatiannya terhadap pelajaran, menghargai guru dan teman kelas, motivasi belajar, dan disiplin. Sedangkan tipe belajar psikomotoris misalnya mencatat bahan pelajaran dengan baik dan sistematis, melakukan latihan diri dalam memecahkan masalah berdasarkan konsep yang telah diperoleh. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Dari ketiga ranah, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru di sekolah karena menyangkut dengan penguasaan materi. Ranah kognitif dibagi atas enam tahap yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl, yaitu remember mengingat, understand memahami, apply mengaplikasikan, analyze menganalisa, evaluate mengevaluasi, dan create menciptakan: 13 Remember mengingat merupakan kemampuan mendapatkan kembali pengetahuan dari ingatan yang telah lalu. Kerja otak pada level ini di antaranya adalah recognizing mengenal, dan recalling mengingat kembali. Understand memahami merupakan kemampuan menafsirkan maksud dari materi pelajaran, baik lisan, tulisan, maupun simboltanda. Kerja otak di antaranya adalah interpreting memberikan arti, exemplifying memberikan contoh, classifying mengklasifikasi, 12 Munir, ..., Hal. 55. 13 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives, 2001, Addison Wesley Longman, h. 31 summarizing meringkas, inferring mengambil kesimpulan, comparing membandingkan, dan explaining menjelaskan. Apply mengaplikasikan merupakan kemampuan menggunakan sebuah prosedur ke dalam situasi yang diberikan. Kerja otak di antaranya adalah executing melaksanakan dan implementing menerapkan. Analyze menganalisa yaitu kemampuan menguraikan materi menjadi bagian-bagian unsur pokok dan menentukan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Pada level ini, kerja otak di antaranya adalah differentiating membedakan, organizing mengorganisir, dan attributing melengkapi. Evaluate mengevaluasi merupakan kemampuan membuat penilaian berdasarkan pada kriteria dan standar. Kerja otak di antaranya adalah checking memeriksa dan critiquing mengkritisi. Create menciptakan merupakan kemampuan menggabungkan elemen-elemen untuk membuat kesesuaian secara keseluruhan, mengorganisir kembali elemen menjadi pola atau struktur yang baru. Kerja otak di antaranya adalah generating menghasilkan, planning merencanakan, dan producing memproduksi. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tahap pencapaian yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang meliputi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif pada tingkat memahami.

3. Pemahaman Konsep Matematika