Model Pembelajaran Problem Solving Pemecahan Masalah
kognitif, tetapi dipengaruhi oleh perilaku, 2 hasil-hasil pemecahan masalah dapat dilihat dari tindakan atau perilaku dalam mencari
pemecahan, dan 3 pemecahan masalah adalah merupakan suatu proses tindakan manipulasi dari pengetahuan masalah adalah merupakan suatu
proses tindakan manipulasi dari pengetahuan yang telah dimilki sebelumnya.
43
Jhon Dewey seorang ahli pendidikan dari Amerika menjelaskan ada enam tahapan bentuk penerapan model pembelajaran problem
solving, yaitu : 1 merumuskan masalah, 2 menganalisis masalah, 3 merumuskan hipotesis, 4 menggumpulkan data, 5 pengujian hipotesis,
6 merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
44
Struktur utama pembelajaran problem solving menurut Mothes terdiri atas: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan pemantapan.
Struktur pembelajaran pemecahan masalah menurut Mothes terdiri dari delapan tahap pembelajaran, yaitu 1 tahapan motivasi, 2 tahapan
penjabaran masalah, 3 tahap penyusunan opini, 4 tahap perencanaan dan kontruksi, 5 tahap percobaan, 6 tahap kesimpulan, 7 tahap
abstraksi, dan 8 tahap konsolidasi pengetahuan melalui aplikasi dan praktek.
45
Solso mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah, yaitu identifikasi permasalahan, representasi permasalahan, perencanaan
pemecahan, mengimplementasikan perencanaan, menilai perencanaan, menilai hasil pemecahan.
46
Salah satu model problem solving yang di kembangkan oleh Bransford dikenal dengan model problem solving IDEAL. Pemecahan
masalah IDEAL terdiri dari lima tahap pembelajaran, yaitu Identify the problem, Define the problem through thinking about it and sorting out
the relevant inforation, Explore solutions through looking at alternatives,
43
Ibid., h. 87
44
Wina Sanjaya, op. cit., h. 217
45
Momo Rosbiono, op. cit., h. 19
46
Made Wena, op. cit., h. 56
brainstorming, and checking out different ponits of view, Act on the strategy, Look back and evaluate the effect.
47
Berikut adalah penjabaran langkah-langkah model pembelajaran problem solving IDEAL.
48
a. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari strategi ini. dalam
tahap ini guru membimbing siswa untuk memahami aspek-aspek permasalahan, seperti membantu untuk mengembangkan
menganalisis permasalahan, mengajukan pertanyaan,
mengkaji hubungan antar data, memetakan masalah, mengembangkan
hipotesis-hipotesis. b. Mendefinisikan masalah
Dalam tahap ini kegiatan guru meliputi membantu dan membimbing siswa, melihat hal data variabel yang sudah diketahui dan hal yang
belum diketahui, mencari berbagai informasi, menyaring berbagai informasi yang ada dan akhirnya merumuskan permasalahan.
c. Mencari solusi Dalam tahap ini kegiatan guru membantu dan membimbing siswa
mencari berbagai
alternatif pemecahan
masalah, melakukan
brainstorming, melihat alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang dan akhirnya memilih satu alternatif pemecahan
masalah yang paling tepat. d. Melaksanakan strategi
Melakukan langkah-langkah pemecahan masalah sesuai dengan alternatif yang telah dipilih. Dalam tahap ini siswa dibimbing secara
tahap demi tahap dalam melakukan pemecahan masalah.
47
Jamie Kirkley, Priciple For Teaching Problem Solving. Plato Learning Inc. 2003, h.3
48
Made Wena, op. cit., h. 88
e. Mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh Dalam tahap ini kegiatan guru adalah membimbing siswa melihat
mengoreksi kembali cara-cara pemecahan masalah yang telah dilakukan, apakah sudah benar, sudah sempurna, atau sudah lengkap.
Disamping itu, siswa juga dibimbing untuk melihat pengaruh strategi yang digunakan dalam pemecahan masalah.
Pada kurun waktu ini, model problem solving di kategorikan masih general dalam arti membelajarkan problem solving sebagai
keterampilan berfikir masih bebas konten, tidak diintegrasikan dengan kurikulum ataupun lingkungan kerja.
Sebagai suatu model pembelajaran, Problem Solving memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah :
49
a. Pemecahan masalah problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
b. Pemecahan masalah problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan
baru bagi siswa. c. Pemecahan masalah problem solving dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa. d. Pemecahan maslah problem solving dapat membantu siswa
bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
e. Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan. Di samping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri
baik terhadap hasil maupun proses belajarnya.
49
Wina sanjaya, op. cit., h. 220
f. Melalui pemecahan masalah problem solving bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran pada dasarnya merupakan
cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
g. Pemecahan masalah problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
h. Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyelesaikan dengan pengetahuan baru. i. Pemecahan masalah problem solving dapat memberikan kesempatan
pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
j. Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada
pendidikan formal telah berakhir. Di samping keunggulan, di dalam sumber yang sama model
problem solving juga memiliki kelemahan diantaranya adalah:
50
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
50
Ibid., h. 221