Sosial Budaya Masyarakat Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya

3. Sosial Budaya Masyarakat

Kabupaten Tanah Datar adalah daerah administrasi yang dihuni oleh suku asli Minangkabau. Kabupaten Tanah Datar termasuk salah satu dari luhak yang merupakan tempat asal lahirnya kebudayaan Minangkabau. Dalam tambo Minangkabau, diceritakan bahwa setelah nagari tertua yaitu nagari Pariangan ramai, dibuka tempat untuk dibangun nagari baru. Tempat baru yang dipilih merupakan tanah datar yang berada di sekitar lereng gunung Merapi. Tanah luas tempat kediaman yang baru tersebut kemudian dinamakan luhak . Luhak yang berkembang di sebelah selatan dari Gunung Merapi diberi nama Luhak Tanah Datar. Luhak Tanah Datar menjadi nagari pertama yang dibangun dan dikembangkan, sehingga Luhak Tanah Datar mendapat julukan sebagai Luhak nan tuo atau daerah yang paling tua. Secara istilah, luhak juga memiliki arti kurang atau berkurang. Luhak Tanah Datar artinya telah berkurangnya orang Pariangan-Padang Panjang akibat pindah ke Tanah Datar. Masyarakat Tanah Datar merupakan suku bangsa Minangkabau. Masyarakatnya dikenal agamis, kehidupan masyarakat tidak jauh dari tuntunan Islam. Walaupun bekas-bekas kepercayaan animisme dan dinamisme masih bisa dilihat dalam masyarakat. Namun pada umumnya, masyarakat sudah berpegang pada ajaran dan tuntunan agama Islam, termasuk dalam pelaksanaan adat istiadat, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Sebagai luhak nan tuo, budaya dan adat istiadat Kabupaten Tanah Datar merupakan inti dari kebudayaan Minangkabau. Dalam kehidupan sehari-hari, pelaksanaan adat istiadat dalam masyarakat tergolong masih kental. Masyarakat Tanah Datar dikenal agamais karena memegang teguh agamanya yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari kondisi ini dapat terjadi karena di tunjang oleh banyaknya sarana keagamaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat yang tersebar di seluruh kecamatan dan nagari, seperti sarana rumah ibadah masjid yang berjumlah 290 buah, mushalla 251 buah. Disamping itu juga banyak sarana pendidikan keagamaan seperti TPA 1.093 buah, majelis taklim 235 buah, ulama 218 orang, mubalighkatib 479 orang. Organisasi remaja masjid 103 buah dan seni yang bernafaskan Islam sebanyak 54 group. Masyarakat Tanah Datar terdiri atas berbagai suku-suku, sebagaimana masyarakat Minangkabau pada umumnya. Suku utama yaitu Bodi, Caniago, Koto, Koto dan Piliang. Suku-suku ini terpecah-pecah lagi atas suku-suku baru seperti Melayu, Jambak, Pisang, Payobada, Sikumbang dan lain-lain. Terdapat dua macam kelarasan yang dianut oleh masyarakat di Kabupaten Tanah Datar. Dua kelarasan tersebut, yaitu kelarasan Bodi Caniago dan Koto Piliang. Dua kelarasan lahir dari filosofi yang berbeda. Bodi Caniago lebih mementingkan mufakat dalam menyelesaikan permasalahan. Sedangkan Koto Piliang bersifat kepemimpinan yang dipegang oleh raja up-down. Pada bidang pendidikan, Kabupaten Tanah Datar cukup maju, jumlah sekolah yang ada di Tanah Datar yaitu sebesar 607 sekolah, 157 Taman Kanak- kanak TK, 310 Sekolah Dasar SD, 5 Madrasah Ibtidaiyah, 42 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, 45 Madrasah Tsanawiyah MTs, 22 Sekolah Madrasah Aliyah MA, 16 Sekolah Menengah Umum SMU dan 7 Sekolah Menengah Kejuruan SMK serta 4 buah setingkat akademik perguruan tinggi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN