Fungsi Kebudayaan Minangkabau Kebudayaan

bela diri. Silat yang dikenal di Tanah Datar adalah silat Kumango dan silat Lintau. Selain se bagai alat untuk membela diri silat juga digunakan untuk seni pertunjukkan.. Tari-tarian selalu diiringi instrumen pendukung baik berupa berupa alat musik pukul, tiup, dan gesek. Contoh dari alat musik tiup adalah saluang. Alat musik gesek disebut rabab, bentuknya seperti biola. Badan rabab terbuat dari tempurung kelapa yang paling besar. Bagian permukaan ditutupi dengan kulit kambing dan lehernya terbuat dari seruas bambu. Alat musik pukul yang biasa digunakan adalah talempong dan gendang. Talempong terbuat dari logam jenis kuningan. Sedangkan gendang adalah alat musik yang berbentuk tabung atau silinder, terbuat dari kayu. Pada masing- masing mulut tabung ditutup dengan kulit. Jenis gendang beragam, ada yang diberi nama indang gendang yang bersisi satu, rebana indang yang dua kali lebih besar, gandang kaliang dan gandang tabuik gendang dua sisi yang panjang ukurannya dengan dua mulut yang besar dan kecil.

3. Fungsi Kebudayaan Minangkabau

Kebudayaan Minangkabau memilki fungsi yang sangat besar bagi masyarakat Tanah Datar. Fungsi tersebut meliputi: a. Perlindungan diri dari alam, misalnya pada falsafah pembangunan rumah gadang dan sistem hukum mengenai aturan pengambilan hasil hutan. b. Mengatur hubungan antar manusia, misalnya unsur sistem pemerintahan, bahasa, sistem kekerabatan, pakaian, makanan dan upacara adat. Gambar 13. Alat musik saluang kiri, rabab tengah dan talempong kanan c. Wadah segenap perasaan manusia, misalnya unsur kesenian dan kerajinan tangan. Hasil kebudayaan masyarakat Tanah Datar bersumber dari adat Minangkabau dan ajaran Agama Islam telah mengakar daging dalam setiap kehidupan masyarakat Minang. Adat Minangkabau telah ada sebelum Agama Islam masuk di Minangkabau. Adat dan Agama Islam memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur. Adat tidak hanya mengatur mengenai aturan sopan santun dalam pergaulan sehari-hari, tetapi juga mengatur hal-hal lain yang sangat mendasar misalnya landasan berpikir, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat, tenggang rasa. Selain itu mengatur hukum-hukum yang harus dipatuhi seperti hukum perkawinan, hukum tanah pusaka tinggi, hukum pemerintahan dan hukum pembentukan nagari. Adat Minangkabau sesungguhnya adalah suatu konsep kehidupan yang bertujuan mencapai suatu kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Peranan kebudayaan Minangkabau dalam masyarakat Tanah Datar sangat tergantung pada jumlah pendukung secara kuantitatif dan kualitas pengalaman dari ketentuan adat. Bila para pendukung masih ketat menjalankan aturan adat yang bertumpu pada kepentingan bersama, maka dapat dipastikan kondisi masyarakat itu akan sesuai dengan harapan adat, yaitu masyarakat bermoral, beradab, aman, tentram, damai dan sejahtera. Penerapan adat minangkabau tercermin dalam tatanan kehidupan masyarakat di Kabupaten Tanah Datar semenjak diberlakukannya UU No 22 dan UU No 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dengan adanya peraturan tersebut memungkinkan masyarakat Kabupaten Tanah Datar untuk kembali pada aturan adat sekaligus melakukan usaha-usaha pengembangan.

B. Pariwisata Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar termasuk salah satu daerah tujuan wisata DTW di provinsi Sumatera Barat, di daerah ini memiliki 150 obyek wisata yang tersebar di kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar www.tanahdatar.go.id [27 oktober 2005].