VII. STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA
Dalam tahapan analisis sebelumnya yang memberikan gambaran secara deskriptif berbagai indikator dalam penerapan ekowisata sebagai basis dalam
pengembangan wisata dilanjutkan dengan rancangan sistem dinamik untuk melihat model pengembangan ekowisata. Selanjutnya bab ini bertujuan untuk
merumuskan strategi pengembangan ekowisata pada kawasan suaka margasatwa Mampie lampoko dan merancang tata ruang kawasan dan menjabarkan kegiatan
yang diperlukan dalam pengelolaan kawasan wisata dengan menggunakan analisis prospektif dan analisis keruangan
7.1 Analisa Strategi Pengembangan Ekowisata
Strategi pengembangan ekowisata dirumuskan untuk dapat menghindari berbagai konflik kepentingan antar masing masing stakeholder dan menjamin
upaya keberlanjutan kawasan konservasi, yang menjadi output yang diharapkan dalam penerapan konsep ekowisata. Terdapat tiga tahap analisis yang perlu
dilakukan dalam teknik prospektif yaitu: 1. Mengidentifikasi faktor kunci.
2. Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama. 3. Mendefinisikan dan mendeskripsikan kemungkinan masa depan sekaligus
menentukan strategi prioritas sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh para pelaku utama dan implikasi bagi sistem yang dikaji.
Untuk dapat menemukan faktor kunci penentu dalam pengembangan sistem pengembangan ekowisata dimasa yang akan datang maka dilakukan
dengan dua tahap yaitu: mengidentifikasi stakeholder kunci yang paling berpengaruh dalam pengembangan ekowisata. Kedua, menentukan beberapa
faktor kunci yang diperoleh dari need analisis yang dikaji melalui diskusi pakar dan berdasarkan teori dalam sistem kepariwisataan.
7.1.1 Identifikasi faktor kunci
Berdasarkan teori yang dikembangkan terdapat beberapa faktor kunci yang berpengaruh dalam pengembangan ekowisata diantaranya Obyek dan Daya Tarik
Wisata ODTW, infrastruktur, kelembagan, transportasi atau aksesibilitas, akomodasi, fasilitas dan pelayanan serta implikasi terhadap lingkungan dan
ekonomi lihat Sekartjakrarini, 2004. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara need analysis dengan para pakar didapatkan 13 faktor utama yang merupakan
pengembangan dari kajian teoritis diatas berdasarkan kondisi dari kawasan yang menjadi obyek penelitian. Faktor faktor penting tersebut mempertimbangkan
kriteria minimum dalam pengembangan ekowisata, adalah: 1. Kelestarian dan keunikan ODTW termasuk didalamnya usaha konservasi flora,
fauna, keindahan alam dan mempertahankan keunikan budaya masyarakat lokal. 2. Aksesibilitas menuju dan dalam kawasan dalam hal ini berhubungan dengan
transportasi. 3. Keamanan dalam konteks ini adalah rasa aman dalam melakukan perjalanan
wisata, termasuk didalamnya; asuransi dan sebagainya. 4. Infrastruktur minimum; dalam hal ini didefinisikan sebagai infrastruktur dari
Obyek dan Daya Tarik Wisata ODTW untuk dapat memberikan rasa aman dalam berwisata seperti: rail tract, tempat peristirahatan gazebo, toilet dll.
5. Institusi dan regulasi merupakan lembaga, tata aturan kebijakan, organisasi yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengelola kawasan wisata.
6. Bisnis wisata Broker culture dalam konteks ini diartikan sebagai travel agent, travel writer yang berfungsi sebagai pemasar wisata.
7. Hubungan dengan obyek lainnya adalah hubungan antar suatu kawasan wisata dengan kawasan wisata lainnya yang berada dalam sebuah daerah tujuan wisata.
8. Dampak minimum pada lingkungan dalam konteks ini didefinisikan sebagai dampak yang paling minimum yang mempengaruhi wisatawan.
9. Promosi merupakan upaya yang dilakukan untuk memasarkan pariwisata. 10. Daya dukung wisata merupakan kemampuan kawasan menampung jumlah
wisatawan agar dapat melakukan kegiatan wisata. 11. Partisipasi masyarakat dalam konteks ini adalah masyarakat untuk turut serta
dalam pengelolan kawasan untuk memudahkan penilaian diperhitungkan dengan jumlah masyarakat baik langsung maupun tidak langsung bekerja untuk sektor
wisata pada kawasan tersebut. 12. Konstribusi ekonomi, jumlah dana finansial yang terlibat dalam kegiatan
wisata.yang diperhitungkan berdasarkan jumlah pengeluaran wisatawan baik untuk konservasi kawasan, pendapatan masyarakat, PAD.
13. Pendidikan; upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi dan pendidikan mengenai wisata sehingga dihasilkan pemahaman yang
utuh mengenai sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan dari masing masing atribut yang telah diidentifikasi oleh para
pakar maka dicoba untuk dapat melihat hubungan saling ketergantungan antar atribut , yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
Tabel 39. Tabel prospektif
DARI THDP
ODTW Aksesib
ilitas Keam
anan Dam
pak min
in sti
tu si
Bisnis wisata
hubunga n dengan
obyek lain
Infra struk
tur DDL
pro mo
si partisip
asi eko
nom i
pendid ikan
ODTW 3
1 2
2 3
3 1
3 2
2 2
Aksesibilitas 3
2 2
2 3
3 2
2 1
Keamanan 2
3 2
2 3
2 2
3 1
Dampakmin 3
3 3
1 1
2 2
1 2
2 1
3 Institusi
1 3
1 1
1 2
2 1
3 3
3 Bisnis wisata
3 3
2 2
2 2
2 3
3 2
3 1
hubungan dengan obyek
lain 1
3 2
1 1
3 2
2 2
2 Infrastruktur
2 1
1 3
2 3
2 DDL
3 1
3 2
2 1
1 1
Promosi 2
1 3
1 3
3 1
2 2
partisipasi 3
2 3
3 3
3 2
2 3
2 3
3 ekonomi
2 2
2 3
3 3
3 2
3 1
Pendidikan 3
1 3
3 2
1 1
3 3
3 2
Sumber : Olahan data ; dilakukan November – desember 2005
Dari hasil nilai saling ketergantungan antar atribut didapatkan hasil simulasi seperti gambar dibawah ini :
Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji
Keamanan Aksesibilitas
institusi Dampakmin
ODTW
Bisnis wisata hubungan dengan obyek lain
Infrastruktur DDL
promosi pemberdayaan
ekonomi pendidikan
0.20 0.40
0.60 0.80
1.00 1.20
1.40 1.60
1.80
0.20 0.40
0.60 0.80
1.00 1.20
1.40 1.60
Ketergantungan Pengaruh
Gambar 24. Hasil simulasi keterkaitan antar faktor dalam pengembangan ekowisata
7.2 Konsep Model Pengembangan Ekowisata