Daya dukung fisik Daya dukung nyata RCC

Tabel 36. Hasil analisis permintaan pasar Kriteria Indikator Satuan pengukuran Tata cara pengukuran Penilaian Keterangan Jumlah actual Jiwa Kuesioner Cenderung meningkat Jumlah nusantara yang tinggi , mancanegara ekonomis Karakteristik responden Kuesioner Terfokus Dewasa pengetahuan cukup, berkelompok, minat terhadap budayadan lingkungan Permintaan pasar Tingkat kepuasan reponden Kuesioner Positif Tingkat kepuasan tinggi

6.1.5 Daya dukung kawasan

Apabila merujuk pada konsep yang telah dijabarkan pada bab II, maka perhitungan daya dukung kawasan untuk dapat mengetahui kemampuan optimal kawasan untuk dapat menampung wisatawan agar tidak menimbulkan dampak negatif lingkungan kawasan, mempunyai kemampuan meningkatkan perekonomian lokal, mempertahankan kelestarian kawasan dan memberdayakan masyarakat lokal. Adapun untuk menghitung daya dukung kawasan dipergunakan 3 kategori yaitu daya dukung fisik, daya dukung real dan daya dukung efektif sedangkan untuk menghitung tingkat koreksi untuk daya dukung real maka diperhitungkan kondisi fisik, biologis dan kondisi sosial kawasan

1. Daya dukung fisik

Asumsi dasar daya dukung fisik untuk kawasan suaka margasatwa Mampie- lampoko adalah sebagai berikut : a. Kawasan tersebut merupakan daerah terbuka open space b. Setiap wisatawan akan dapat bergerak bebas mengunakan ruang 50 m 2 c. Tidak dibutuhkan jarak antar setiap kelompok d. Jumlah wisatawan dalam kelompok tidak diperhitungkan e. Dibutuhkan sekitar ± 2 jam untuk satu siklus kunjungan f. Dibuka selama ± 6 jam per hari dari jam 8.00 – 11.00 dan jam 3.00 – 5.00 g. Luasan yang mungkin dipergunakan oleh setiap pengunjung sebesar ± 50 ha atau 500.000 m 2 dihitung luasan daerah penyangga dari Suaka Margasatwa. Va = 1 50 m 2 = 0,02 jiwa m 2 Rf = opening period average time one visit = 5 jam 2 jam = 2,5 PCC = A x Va x Rf = 500000 x 0.02 x 2,5 = 25.000 wisatawan.

2. Daya dukung nyata RCC

Daya dukung nyata adalah kemampuan visitasi atau jumlah maksimum dari kawasan untuk dapat menerima pengunjung dan dikoreksi berdasarkan faktor; lingkungan, sosial dan ekonomi dimana akan diperhatikan beberapa faktor yang akan mempengaruhi langsung visitasi. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi daya dukung nyata dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor koreksi iklim Kawasan tersebut merupakan kawasan yang mempunyai iklim tipe A dimana terdapat 9 bulan basah dan 3 bulan kering. Asumsi selanjutnya diperhitungkan setiap harinya, terdapat 12 jam hari terang antara jam 6.00 hingga jam 18.00 dimana diperhitungkan bahwa waktu tertentu antara jam 11.00 hingga jam 15.00 merupakan waktu yang sangat panas mengingat kawasan merupakan ruang terbuka Sehingga waktu yang paling ideal dalam melakukan kegiatan antara jam 8.00 hingga jam 11.00 dan jam 15.00 hingga jam 17.00 4 jam, 2 tour : 9 bulan basah = 270 hari basah 3 bulan kering = 90 hari kering Mi = 270 x 4 jam setiap harinya = 1080 jam hari terang Mt = 90 x 4 jam jam setiapharinya = 360 jam Total hari terang = 1440 hari terang Sedangkan total hari pada 9 bulan basah rata rata 6 jam kondisi terang = 270 hari x 6 jam = 3240 jam 3 bulan kering = 90 hari x 12jam = 108 jam total jam matahari = 3348 hari sehingga faktor koreksi = 14403348 hari kering x 100 = 43, 61 Dengan menggunakan asumsi yang sama dengan diatas, dimana diperhitungkan frekuensi curah hujan yang terdapat dalam daerah tersebut maka didapatkan nilai; = 270 hari hujan x 6 jam hujan per hari = 1620 hari hujan jumlah visitasi dalam sehari diperhitungkan selama 1 tahun = 360 hari x 12 jam perhari = 4320 hari sehingga faktor koreksi = 1620 4320 x 100 = 37, 5 rata rata faktor iklim = 43.61 + 37.5 2 = 40.55 b. Faktor kemampuan tanah erosi Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa terdapat 2 variabel yang merupakan asumsi untuk faktor koreksi terhadap erosi yaitu kemiringan lereng dan jenis tanah dimana diperhitungkan berdasarkan Tabel 37. Tabel 37. Indikator jenis tanah dan kemiringan lereng untuk faktor erosi Kemiringan slope Jenis tanah 10 nilai 1 10-20nilai 2 20nilai3 Gravel pasir Rendah Sedang Tinggi Lime lanau kelumpuran Rendah Tinggi Tinggi Clay liat Rendah Sedang Tinggi Untuk mendapatkan faktor koreksi maka diperhitungkan kondisi tanah pada kawasan sebagai berikut: Tanah pada kawasan merupakan gabungan dari beberapa jenis tanah diantaranya: a. 30 merupakan pasir dengan slope 10 rendah b. 40 merupakan tanah liat dengan kemiringan antara 10-20 sedang c. 30 merupakan tanah lanau kelumpuran dengan kemiringan 10 rendah sehingga nilai koreksi sebesar 1x 30 + 2 x 40 + 1 x 30 100 = 4, 7 c. Faktor aksesibilitas Diperhitungkan dari kapasitas jalan yang dapat menampung sekitar 4500 satuan mobil penumpang hari sedangkan arus kendaraan per harinya sekitar 135 satuan mobil penumpang hari. Maka didapatkan faktor koreksi sebesar; 135 smphari 4500 smphari x 100 = 3 d. Faktor disturbance of wildlife burung endemis Diperhitungkan satuan waktu yang merupakan waktu untuk breeding dimana diasumsikan selama 30 hari dalam setahun sehingga faktor koreksi 30360 hari x 100 = 8,33 Tabel 38. Faktor faktor yang dapat mempengaruhi RCC No Faktor Koreksi Persentase CF 1 Iklim 40,55 3 Kemampuan tanah 4,7 4 Aksesibilitas 3 5 Disturbance of wild life 8,33 56, 585 RCC = 25 000 x 1-0,56585 = 10.787 wisatawan tahun

3. Daya dukung efektif ECC