3.6 Inventori Obyek dan Daya Tarik Wisata ODTW
Potensi wisata kabupaten Polewali mand ar cukup banyak dan beragam sehingga penyusunan inventori obyek dan daya tarik wisata ODTW ini
didasarkan untuk melihat diversifikasi obyek dan produk wisata yang dapat dikembangkan dan ditawarkan pada para wisatawan. Untuk lebih jelasnya potensi
ODTW tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Inventori obyek dan daya tarik wisata
No Potensi
wisata Obyek dan daya tarik wisata
ODTW Main feature
Kecamatan
Pantai pasir putih Tonyaman dan peristirahatan raja
Lansekap yang indah Daerah peristirahan
Binuang Pulau Battoa dan Gusung Toraya
Lansekap laut wisata pancing, dan peninggalan Tradisional
Binuang dan Polewali
Hutan Mangrove Hutan mangrove
Binuang dan Polewali
Air terjun Kunyi Permandaian alam
Anreapi Pesisir pantai Binuang, Palippisi dan
Pambusuang Lansekap laut dan wisata
pancing dan Kampung tradisional dan budaya
Balanipa, Campalagian dan
Binuang Wisata makam raja-raja mandar di
bukit Tammajarra Budaya
Tinambung Mesjid Lapeo dan rumah adat serta
prasasti adat Budaya Islam
Campalagiang Kawasan agrowisata Biru
Tanaman eksotik Binuang
1 Wisata
Alam
Kawasan hutan wisata Hutan, flora dan fauna
Anreapi Tari padekko, dan Sulawesi
Kesenian Seluruh kecamatan
Tari pamanca Kesenian
Seluruh kecamatan Sepak raga
Kesenian Seluruh kecamatan
Seni beladiri Kesenian
Seluruh kecamatan Pui’ pui’
Kehidupan harian masyarakat Seluruh kecamatan Sayang saying
Pesta adat Seluruh kecamatan
2 Obyek
Budaya
Assaiyang pattudu Pesta adat even internasional Seluruh kecamatan
Pacuan kuda Atraksi wisata
Balanipa Atraksi sabung ayam
Atraksi wisata , menjurus ke perjudian
Seluruh kecamatan Pesta adat p ernikahan
Budaya Seluruh kecamatan
Pacuan dokar dan permainan ra kyat Atraksi wisata
Seluruh kecamatan
Maulid Nabi Muhammad Budaya religi
Seluruh kecamatan Pembuatan tuak dan gula merah
golla kambo Kehidupan masyarakat
Seluruh kecamatan Lomba perahu tradisional sandeq
race Atraksi wisata event
internasional Lintas Kabupaten
dan Propinsi Industri rakyat rumput laut
Kehidupan masyarakat Sepanjang pesisir
pantai Pembuatan perahu tradisionil
Kehidupan masyarakat Campalagiang
Pembuatan dokar bendi Kehidupan masyarakat
Campalaging Upacara inisiasi bayi
Pesta adat Seluruh kecamatan
3 Atraksi
wisata
Upacara inisiasi remaja mappaccing Pesta adat Seluruh kecamatan
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.1.1 Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan pada kawasan suaka margasatwa Mampie- lampoko dan wilayah pesisir yang menjadi kawasan penyangga dikabupaten Polewali-
mandar. Bagian inti dari obyek penelitian sedikitnya akan mencakup 4 mil laut kearah laut dari batas pasut tinggi rata-rata PTR sepanjang 60 km disesuaikan
dengan luas cakupan beberapa kecamatan seperti Wono mulyo, Binuang, Polewali dan Campalagian. Lokasi pembanding penelitian adalah kawasan
wisata lainnya di Sulawesi Barat, dimana pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas petimbangan sebagai berikut;
1. Secara geografis merupakan bagian dari pengembangan Daerah Tujuan Wisata DTW Teluk Mandar
2. Lokasi pene litian lainnya merupakan kawasan wisata yang masih berada pada kabupaten Polewali- mandar yang merupakan bagian dalam perencanan
pengembangan propinsi Sulawesi Barat.
4.1.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu pra penelitian dan survey awal yang dilakukan sejak November 2004 hingga Februari 2005 dan penelitian
yang dilakukan selama 8 bulan mulai pada bulan Mei 2005 hingga Januari 2006
4.2 Desain Penelitian
Tipe penelitian adalah deskriptif eksploratif yang menjabarkan dan menganalisa berbagai kriteria yang terkait dengan pengembangan ekowisata.
Disamping itu metode penelitian ini juga menggunakan stakeholder need analysis dan pendekatan sistem dalam mendesain strategi pengembangan ekowisata dan
menganalisa tingkat pertumbuhan wisatawan.