Sintaks model pembelajaran PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER ANTI KORUPSI BAGI PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR - Repository UNIKAMA

13 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 perlu dikembangkan supaya mahasiswa mampu mengkombinasikan pengetahuan- pengetahuan yang mereka peroleh ke dalam suatu pengertian baru keterampilan, pengetahuankonsep, maupun sikaptingkah laku agar dipahamiditerapkan sebagai proses belajar.

d. Otentik

Dalam sintaks ini, mahasiswa diminta untuk memberikan penilaian yang bersifat faktual sehingga dapat dipercaya. Pada tahap ini, dosen memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk saling memberikan respontanggapan apabila ditemukan konsep yang salah sehingga mahasiswa mampu memecahkan masalah berdasarkan referensi yang dapat dipercaya kebenarannya tentunya hal ini tidak bisa terlepas dari proses penemuan menuju penilaian otentik. Dalam memberikan penilaian ini tentunya disiapkan rubrik penilaian sesuai dengan materi yang terkait sehingga mahasiswa tetap memiliki acuanpedoman dalam memberikan penilaian. Hal ini melatih mahasiswa tidak hanya mampu berkomentar namun mahasiswa harus mampu memberikan penilaian secara otentik.

e. Kesimpulan

Sintaks ini merupakan kegiatan akhir bagi mahasiswa untuk mengambil keputusan berdasarkan pada uraian sebelumnya yang telah mereka lakukan atau alami melalui proses berpikir induktif maupun deduktif. Pada tahap ini, dosen mengajak mahasiswa untuk membuat kesimpulan dari pengalaman belajar mereka yang dimulai dari tahap cari, orientasi, cek, dan otentik yang telah dilakukan secara klasikal maupun individual.

2. Tujuan model pembelajaran

Pengembangan model pembelajaran ―COCOK‖ diharapkan memberikan inovasi dalam pembelajaran di dalam kelas sehingga dosen dapat menerapkan pada mahasiswa untuk menciptakan suatu rangkaian perubahan dalam pertumbuhan watak, pertumbuhan intelek, dan pertumbuhan sosial mereka. Di sisi lain, pengembangan model ini bertujuan untuk efektivitas dan efisien dari proses pembelajaran sehingga memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif sebagai subjek belajar agar mampu melakukan proses interaksi edukatif.

C. Karakteristik Mahasiswa PGSD

Mahasiswa PGSD pada tahap perkembangan berdasarkan psikologis dapat ditinjau dari segi umur dan segi perkembangannya. Dari segi umur, kita dapat melihat bahwa mahasiswa terdiri dari kelompok pemuda dan pemudi yang memiliki umur 18 sampai 30 tahun Piaget dalam Ahmadi dan Sholeh, 2005:45. Dapat kita ketahui bahwa masa umur mahasiswa PGSD mayoritas adalah umur 18 sampai 25 tahun sehingga mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir menuju masa dewasa awalmadya. Kemudian, dari segi perkembangan dinyatakan bahwa tugas perkembangan pada usia mahasiswa merupakan pemantapan pendirian hidup Piaget dalam Ahmadi dan Sholeh, 2005:45. Jika kita telaah kembali, mahasiswa PGSD harus memiliki pendirian hidup sehingga bisa membuat acuanpedoman untuk mendidik calon siswa SD nantinya dan menyiapkan diri dengan berbagai macam 14 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG ISSN 2502-8723 keterampilan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk merealisasikan pendirian hidup yang mereka pilih untuk masa depannya. Namun, tercapainya pendirian hidup para mahasiswa ini sangatlah dipengaruhi oleh faktor-faktor sosiokultural. Diharapkan mahasiswa PGSD memiliki sikap hidup yang lebih realistis. Selain itu, pada usia mahasiswa juga berada dalam vitalitas optimum dan perkembangan intelektualnya telah berada pada taraf operasional formal yang menyebabkan kemampuan berpikirnyanalarnya tinggi.

D. Proses Interaksi Edukatif

Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran Sardiman, 2011:1. Namun, interaksi edukatif ini perlu dibedakan sehingga interaksi edukatif yang dimaksud dalam hal ini menitikberatkan pada interaksi pembelajaran yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa. Di dalam proses interaksi edukatif, terjadi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memberikan dan mengembangkan motivasi agar proses belajar yang dilakukan dapat terlaksana secara optimal. Tugas dosen dalam melakukan interaksi edukatif adalah mempermudah dan memotivasi mahasiswa selama kegiatan pembelajaran, serta memfasilitasi dan membimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan tugas mahasiswa adalah subjek belajar, mengembangkan potensi dan kreativitas yang dimiliki sehingga menjadi komponen yang utuh sebagai manusia aktif dan kreatif yang bermoral baik tentunya. Adapun ciri-ciri interaksi edukatif harus memiliki tujuan, prosedur, penggarapan materi yang khusus, pendidik sebagai pembimbing, dibutuhkan kedisiplinan, dan ada batasan waktu Suardi dalam Sardiman, 2011:15-18. Di dalam interaksi edukatif harus memiliki tujuan berarti dosen membantu mahasiswa untuk mencapai perkembangan tertentu yang membuat mahasiswa harus sadar dan dosen menjadikan mahasiswa sebagai pusat perhatian. Kemudian, dosen menyiapkan desain pembelajaran agar tujuan yang ditentukan dapat tercapai namun desain pembelajaran tersebut harus sistematis. Materi yang diberikan kepada mahasiswa juga harus sesuai dengan desain pembelajaran yang telah dirancang dosen sehingga aktivitas mahasiswa sebagai syarat utama dalam proses interaksi edukatif dan peran mahasiswa harus lebih aktif. Pada saat pembelajaran berlangsung, dosen membimbing untuk memberikan motivasi dan nuansa pembelajaran yang kondusif bagi mahasiswa di dalam kelas. Proses interaksi edukatif juga memerlukan kedisiplinan untuk ditaati antara mahasiswa dan dosen sebagai kesepakatan agar kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Jika salah satu pihak ada yang melanggar kesepakatan yang dibuat, maka kegiatan pembelajaran menjadi terhambat. Faktor inilah yang akan memengaruhi penggunaan waktu yang ditentukan dalam proses pembelajaran yang harus ditempuh. Di sisi lain, proses interaksi edukatif yang paling mendasar dapat dilakukan oleh

Dokumen yang terkait

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

NINIK INDAWATI, Ninik Pengembangan Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi untuk mengefektifkan nilai-nilai Anti Korupsi Pada Mahasiswa PGSD di Unikama - Repository UNIKAMA

0 0 1

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK PENANAMAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER ANTI KORUPSI MAK UT SUTAMA

0 0 14