36
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
adalah perubahan
energi dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
―felling‖ dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan.
Berdasarkan beberapa
pendapat para
ahli tentang
pengertian motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan
yang memberikan arah dalam kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Menurut Azwar, 1995 Perubahan motivasi
yang diperoleh berdasarkan pendekatan komunikasi juga dapat dilihat melalui
perubahan sikap yang ditimbulkan. Belajar ada sejak manusia dilahirkan
sampai usia lanjut, dalam kehidupan seharihari
manusia banyak
melakukan kegiatan yang sebenarnya merupakan suatu
gejala belajar. Menurut Slameto 2010: 2, ―belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan,
sebagai hasil
pengalamanya sendiri
dalam interaksi
dengan lingkunganya.‖Hal ini menunjukkan bahwa jika seseorang melakukan gejala
belajar dengan baik maka terjadi proses perubahan sebagai hasil belajar dan terjadi
dalam jangka waktu tertentu. Dari pengertian motivasi dan belajar
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak
yang terdapat dalam diri siswa yang mendorong,
memantapkan, dan
mengarahkan untuk melakukan aktivitas pada kegiatan belajar siswa sebagai hasil
pengalamanya sendiri guna mencapai suatu tujuan
kebutuhan dan
memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru. Motivasi juga bisa disebut sebagai penumbuh gairah,
merasa senang, dan semangat untuk belajar. Dengan motivasi yang kuat, siswa akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar dan mencapai prestasi yang
tinggi. Siswa
yang motivasi
berprestasinyatinggi akan mencapai prestasi akademis yang tinggi apabila: a Rasa
takutnya akan kegagalan lebih rendah daripada keinginannya untuk berhasil; b
Tugas-tugas di dalam kelas cukup memberi tantangan, tidak terlalu mudah tetapi juga
tidak terlalu sukar, sehingga memberi kesempatan untuk berhasil.
D. MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL
TSTS
Keberhasilan siswa dalam belajar bukan hanya dari penguasaan materi semata,
namun motivasi yang dimiliki siswa juga sangat mempengaruhinya. Pada umunnya
setiap individu mempunyai keinginan dan kebutuhan belajar sendiri-sendiri. Setiap
keinginan dan kebutuhan untuk belajar perlu diarahkan agar mencapai prestasi belajar
yang optimal. Selain motivasi, kelompok teman sebaya juga sangat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, untuk membantu keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam
kenyataanya menunjukkan bahwa dalam proses belajar yang berlangsung sesuai
dengan yang
diharapkan. Rendahnya
motivasi dan
prestasi belajar
siswa merupakan permasalahan yang harus segera
diatasi, salah
satunya yaitu
dengan pembaharuan dalam pembelajaran.
Dalam menerapkan
suatu model
pembelajaran, pasti terdapat kelebihan-
37
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
ISSN 2502-8723
kelebihan dan kelemahan. Menurut Trianto 2007, model pembelajaran kooperatif ini
mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu: dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; siswa
dapat berkomunikasi dengan temannya dapat meningkatkan
keaktifan dalam
pembelajaran, dapat
meningkatkan pemahaman dalam prestasi belajar. Seperti
pada model kooperatif TSTS. Dengan menggunakan model TSTS pada mata
pelajaran IPS masing-masing siswa dalam tiap
–tiap kelompok akan termotivasi untuk mengungkapkan
pendapatnya dan
memberikan informasi kepada teman yang bertamu. Sebaliknya tugas tamu akan
temotivasi untuk bertanya secara langsung kepada kelompok lain seputar materi yang
dibahas, misalnya pada materi meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh
dilingkungannya. Tujuan
penggunaan model
pembelajaran kooperatif
TSTS akan
mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab,mencari jawaban,
menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu,
alasan menggunakan model pembelajaran two stay two stray ini karena terdapat
pembagian kerja kelompok, siswa dapat bekerja sama dengan temannya, dapat
mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses pembelajaran. Adanya
sifat kerjasama, serta pencarian informasi pada
kelompok lain,
sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya mengungkapkan ide yang mereka
pikirkan serta memicu siswa untuk berfikir kritis. Sehingga motivasi belajar siswa
mampu meningkat.
PENUTUP KESIMPULAN
Model pembelajaran two stay two stray Dua Tinggal Dua tamu merupakan
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar
memecahkan masalah
bersama anggota kelompoknya, kemudian dua siswa
dari kelompok tersebut bertukar informasi ke dua anggota kelompok lain yang tinggal.
Dalam model pembelajaran two stay two stray Dua Tinggal Dua Tamu, siswa
dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran ini bermaksud agar dapat menghasilkan model
pembelajaran baru
yang efektif
dan menyenangkan bagi siswa dalam kegiatan
pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
SARAN
Penggunaan model
pembelajaran TSTS sangat cocok digunakan oleh pengajar
untu meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Hal ini dikarenakan model
TSTS ini bersifat kerja kelompok dan mencari informasi pada kelompok lain,
sehingga mau tidak mau siswa termotivasi untuk mengutarakan pendapatnya dan aktif
dalam proses
belajar berlangsung.
Diharapkan siswa termotivasi dalam belajar untuk melatih dirinya berani tampil dalam
rangka mengungkapkan
pendapatnya dimuka umum. Oleh sebab itu, agar dapat
diperoleh pembelajaran yang efektif dan hasil pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan maka seyogyanya guru memilih dan melaksanakan model
pembelajaran dengan baik.