Pendekatan Sistem System Approach

B u k u A j a r 46 Gambar 6.1 Mekanisme pendekatan sistem Input - Peserta didik - Manusia dan teknik - Biaya - Informasi Sistem Proses Pengembangan Kurikulum black box Output Kemampuan Peserta Didik yang Sudah Diperbaiki Gambar 6.1 Mekanisme pendekatan sistem Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai proses dalam pengembangan kurikulum yang bertujuan untuk memecahkan masalah dalam mencapai suatu tujuan yang memiliki komponen berupa langkah-langkah pembelajaran. Menurut Arifin 2014, inti pendekatan sistem yang berupa proses adalah merumuskan suatu masalah, mengidentifikasi strategi pemecahan masalah, dan evaluasi. Contoh pada model Instructional Development Institute yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut: 1 Merumuskan masalah, yang meliputi: a Menentukan masalah: analisis kebutuhan, menentukan prioritas, merumuskan masalah; b Menganalisis latar: ciri-ciri peserta didik, kondisi hambatan, sumber-sumber; c Mengatur pengelolaan: analisis tugas, tanggung jawab, dan penjadwalan. 2 Mengidentifikasi strategi pemecahan masalah, yang meliputi: a Menentukan tujuan pembelajaran: tujuan akhir dan tujuan antara; b Menentukan strategi: pendekatan, metode, media, dan sumber belajar; c Membuat prototipe: bahan-bahan, pembelajaran,dan bahan- bahan evaluasi. 3 Melaksanakan evaluasi, yang meliputi: a Uji coba prototipe: melakukan uji coba, mengumpulkan data, dan evaluasi; b Analisis hasil uji coba: tujuan pembelajaran, metode, dan B u k u A j a r 47 teknik evaluasi. c Penyempurnaan langkah-langkah terdahulu: review, menetapkan, melaksanakan. Arifin 2014, juga menyebutkan langkah-langkah model manajemen secara umum, yaitu: 1 identifikasi kebutuhan dan masalah berkaitan dengan kurikulum, 2 menentukan persyaratan pemecahan masalah dan identifikasi alternatif pemecahan masalah, 3 menentukan alternatif startegi pemecahan masalah, 4 uji coba pelaksanaan kurikulum, 5 monitoring pelaksanaan kurikulum, 6 evaluasi keberhasilan kurikulum berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang telah ditentukan, dan 7 penyempurnaan terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menjamin bahwa kurikulum bersifat responsif, efektif, dan efisien.

c. Pendekatan Klarifikasi Nilai Value Clarification Approach

Klarifikasi nilai adalah langkah pengambilan keputusan berdasarkan kebutuhan dan keyakinan sendiri dengan pertimbangan rasional, logis, dan sesuai aturan yang berlaku dengan tujuan agar peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya sendiri tentang konflik nilai disamping ada pendapat lain dari guru. Menurut Arifin 2014 ciri pendekatan klarifikasi nilai antara lain: 1 peran guru kurang dominan dalam pembelajaran, 2 guru sedikit memberi informasi kepada peserta didik, 3 guru lebih sering menggunakan metode tanya-jawab, 4 tidak banyak kritik yang destruktif, 5 kurang menekankan faktor kegagalan dan lebih menerima kesalahan-kesalahan, 6 menanggapi dan menghayati pekerjaan peserta didik, 7 merumuskan tujuan dengan jelas, 8 dalam batasan tertentu peserta didik diberi kebebasan untuk bekerja dan bertanggungjawab, 9 peserta didik bebas mengungkapkan apa yang mereka rasakan, 10 adanya keseimbangan antara tugas kelompok dengan tugas individu, 11 belajar bersifat individual, 12 evaluasi bukan terfokus pada prestasi akademik, 13 peserta didik menemukan sistem nilainya sendiri. Sementara itu, J.Doyle Casteel and Robert J.Stahl dalam Arifin 2014 mengemukakan empat fase dalam pendekatan klarifikasi nilai. Setiap fase memiliki beberapa langkah, yaitu: 1 fase komprehensif, yang meliputi langkah penetapan topik, penetapan data empirik, interpretasi, pendefinisian dan klarifikasi, 2 fase relasional, yang meliputi langkah penetapan topik, penetapan data empirik, interpretasi, pendefinisian klarifikasi, dan kriteria, 3 fase evaluasi, meliputi langkah preferensial, B u k u A j a r 48 konsekuensi, kriteria, imperatif, dan emosi, dan 4 fase reflektif, yang meliputi langkah penetapan data empirik, interpretasi, pendefinisian preferensial, konsekuensi, kriteria, imperatif, dan emosi.

d. Pendekatan Komprehensif Comprehensive Approach

Pendekatan ini melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum secara keseluruhan. Semua masalah diidentifikasi secara global oleh pengembang kurikulum. Langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan komprehensif menurut Arifin 2014, antara lain: Gambar 6.2 Langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan Merumuskan visi dan tujuan pendidikan Merumuskan filsafat pendidikan Merancang perencanaan Merumuskan target atau sasaran Monitoring Evaluasi Implementasi uji coba Revisi Feedback Langkah ke-1 Langkah ke-2 Langkah ke-3 Langkah ke-4 Langkah ke-5 Langkah ke-6 Gambar 6.2 Langkah-langkah pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan komprehensif