Model Organisasi Kurikulum Materi .1

B u k u A j a r 27 sejarah, ekonomi, geografi, dan ilmu bumi. Meskipun guru mengajar untuk satu kelas, tetapi dalam pengajarannya tidak ada korelasi antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Hal ini memudahkan guru dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disebutkan ciri-ciri organisasi kurikulum ini sebagai berikut: 1 kurikulum ini terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah, tidak ada hubungan dan kaitannya satu sama lain, 2 mata pelajaran-mata pelajaran tersebut berdiri sendiri sebagi suatu disiplin ilmu, 3 tujuan kurikulum adalah untuk menguasai pengetahuan, 4 mata pelajaran tidak disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, 5 strategi pembelajaran banyak menggunakan teknik penuangan, 6 guru berperan dan bertanggung jawab sebagai guru mata pelajaran, 7 proses pembelajaran lebih terpusat kepada guru, sementara peserta didik bersifat pasif, 8 teknik penilaian lebih banyak menggunakan tes dengan fokus domain kognitf. Menurut Nasution 2012 kurikulum ini mempunyai beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungannya antara lain: 1 memberikan pengetahuan berupa hasil pengalaman generasi lampau yang dapat digunakan untuk menafsirkan pengalaman seseorang, 2 mempunyai organisasi yang mudah strukturnya, mudah diubah, diperluas atau dipersempit, mudah disesuaikan dengan perkembangan baru dalam ilmu pengetahuan, 3 mudah dievaluasi, 4 didukung bahkan dituntut oleh perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa baru, 5 telah diterima baik dan mudah dipahami oleh guru, orangtua, dan peserta didik, dan 6 mengandung logika tersendiri menurut disiplin masing- masing, memberikan pengetahuan secara sisitematis dan memberikan metode yang logis serta efektif untuk menguasai bahan pelajaran. Sedangkan kelemahan-kelemahan kurikulum subject-curriculum antara lain: 1 terdapat kesenjangan antara pengalaman anak dan pengalaman umat manusia yang tersusun logis-sistematis, sehingga timbul bahaya verbalisme, 2 seiring pengetahuan yang logis-sistematis itu tidak fungsional dalam menghadapi masalah-masalah masyarakat dan tidak sesuai dengan minat, kebutuhan serta masalah-masalah peserta didik dalam hidupnya, dan 3 kurikulum ini memberikan pengetahuan lepas-lepas, dangkal, sering berupa fakta dan informasi yang perlu dihafal.