B u k u A j a r
53
siswa dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK serta
kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan UUSPN No.2 Tahun 1989, pasal 37.
Ciri-ciri kurikulum muatan lokal adalah; a.
Yang menjadi landasan teori adalah tingkat kemampuan berpikir siswa adalah dari yang konkret ke yang abstrak. Oleh karena itu, dalam
menyampaikan bahan kepada siswa harus diawali dengan pengenalan hal yang ada disekitarnya.
b. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari lingkungan sekitarnya
yang penuh sumber belajar. c.
Suatu upaya melestarikan budaya bangsa untuk menjaga kelestarian akan karakteristik daerah sekitar siswa, baik yang berkaitan dengan
lingkungan alam, sosial dan budaya peserta didik sedini mungkin Depdikbud, 1992:80-81.
7.4.3 Tujuan dan Sumber Kurikulum Muatan Lokal
Secara umum, tujuan muatan lokal adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki wawasan yang luas dan mantap tentang kondisi
lingkungannya, keterampilan fungsional, sikap dan nilai-nilai, bersedia melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, serta meningkatkan
kualitas sosial dan budaya daerah sesuai dengan pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Secara khusus, tujuan muatan lokal adalah a
peserta didik dapat belajar dengan lebih mudah tentang lingkungan dan kebudayaan di daerahnya serta bahan-bahan yang bersifat aplikatif dan
terintegrasi dengan kehidupan nyata, b peserta didik dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar setempat untuk kepentingan pembelajaran di
sekolah, c peserta didik lebih mengenal dan akrab dengan lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya yang terdapat di daerahnya masing-
masing, d peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang menunjang pembangunan daerahnya, e peserta
didik dapat mengembangkan materi muatan lokal yang dapat menghasilkan nilai ekonomi tinggi di daerahnya sehingga dapat hidup mandiri, menolong
orangtuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, f peserta didik dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang ditemukan disekitarnya, dan g peserta didik menjadi termotivasi untuk ikut
melestarikan budaya dan lingkungannya serta terhindar dari keterasingan
B u k u A j a r
54
terhadap lingkungannya sendiri Arifin, 2014. Depdiknas 2006 menjelaskan mata pelajaran muatan lokal bertujuan
untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan
lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilaiaturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan
daerah serta pembangunan nasional.
7.4.4 Langkah-langkah Mengembangkan Kurikulum Muatan
Lokal
Dalam pengembangan isi muatan lokal, tidak semua gagasan dalam pola kehidupan dapat djadikan materibahan pelajaran. Diperlukan kriteria
tertentu dalam pemilihan materi ajar bermuatan lokal. Berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0412U1987 tanggal 11 Juli 1987 tentang penerapan muatan
kurikulum sekolah dasar dan Keputusan Dirjen Dikdasmen No.173C KepM87 tanggal 07 Oktober 1987 tentang penjabaran penerapan muatan
lokal kurikulum sekolah dasar, maka terdapat dua cara untuk menentukan dan mengembangkan materi pembelajaran bermuatan lokal, yaitu: a
bertitik tolak dari silabus yaitu dengan menentukan pola kehidupan, menentukan gagasan pokok dengan kriteria timbul dari lingkungan sekitar,
analisis silabus mata pelajaran yang relevan, mencatat pokok bahasan atau sub pokok bahasan, mengembangkan salah satu sub pokok bahasan,
mengembangkan materi pembelajaran bermuatan lokal dari gagasan pokok yang telah ditentukan melalui suatu tabel perincian dan menyusun serta
mengatur tabel perincian secara lebih sistematis. b bertitik tolak dari pola kehidupan, dalam melaksanakan cara ini harus ada kerjasama antara
guru, pengawas, kepala sekolah, nara sumber, dan instansi lain yang terkait dan dikoordinasikan oleh Unit Pelaksanan Teknik Dinas Pendidikan di
tingkat Kecamatan. Langkah-langkahnya yaitu menentukan pola kehidupan menentukan gagasan pokok, membuat tabel perincian gagasan pokok,
membuat jaringan gagasan pokok, dan mengaitkan materi pembelajaran bermuatan lokal dari jaringan gagasan pokok ke semua tingkat kelas dan
semester Arifin, 2014.
Pengembangan bahan kajian muatan lokal dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan muatan yang ada dalam GBPP, dengan mengikuti tahap-
tahap berikut Arifin, 2014: a
Perlunya mempelajari semua mata pelajaran yang ada dalam GBPP, termasuk mata pelajaran agama.