B u k u A j a r
65
sekolah dalam dengan partisipasi orangtua, kerjasama dengan dunia industri, ketentuan pengelolaan sekolah, profesionalisme guru, hadiah,
dan hukuman sebagai kontrol dan lain-lain.
Selain itu, karena kurikulum pada dasarnya merupakan rencana program tertulis untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan langsung
dalam sistem pendidikan di lembaga pendidikan maka KBK bertujuan untuk membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut.
Dan melihat dari aspek historis jelas bahwa KBK dengan berbagai keunggulannya bertujuan untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
Sedangkan meninjau dari ranah yang terkandung dalam KBK, maka KBK diharapkan mampu mengembangkan kemampuan anak, bukan hanya aspek
kognitif, tetapi sampai pada ranah afektif dan psikomotorik.
Dengan demikian, maka tujuan pendidikan nasional secara mikro dapat tercapai, terutama dalam hal pembentukan manusia yang beriman
dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa dan beretika karena dalam KBK pada aspek afektifnya menekankan pada kompetensi sebagai berikut; siswa
memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing, memiliki nilai-nilai etika dan
estetika, dan memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi, dan humaniora.
Adapun tujuan umum KBK adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada
peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan otonomi sekolah diharapkan dapat melakukan pengambilan keputusan secara parsitipatif.
8.4.6 Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang sedang berlangsung saat ini, maka
dalam perkembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi perlu memperhatikan dan mempertimbangkan prinsip–prinsip sebagai berikut:
a. Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur.
Keimanan nilai–nilai, dan budi pekerti luhur yang dianut dan dijunjung tinggi masyarakat sangat berpengaruh terhadap sikap dan
arti kehidupannya, oleh sebab itu hal di atas perlu digali, dipahami dan diamalkan oleh peserta didik melalui pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
b. Penguatan Integritas Nasional.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi harus memperhatikan
B u k u A j a r
66
penguatan integritas nasional melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat indonesia yang majemuk dan kemajuan
peradaban dalam tatanan kehidupan dunia yang multi kultur dan multi bahasa.
c. Keseimbangan Etika, Estetika, dan Kinestetika.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat perlu memperhatikan keseimbangan pengalaman belajar peserta didik
antara etika, logika, estetika, dan kinestetika.
d. Kesamaan Memperoleh Kesempatan. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi harus menyediakan
tempat yang memberdayakan semua peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap perlu diutamakan dalam
mengembangkan kurikulum. Seluruh peserta didik dari berbagai kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan
sosial, yang memerlukan bantuan khusus, berbakat, dan unggul berhak menerima pendidikan yang tepat, yang sesuai dengan kemampuan
dan kecepatannya.
e. Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi. Kurikulum perlu mengembangkan kemampuan berpikir dan belajar
dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian, yang merupakan
kompetensi penting dalam menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
d. Pengembangan Keterampilan Untuk Hidup.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi perlu memasukkan unsur keterampilan untuk hidup agar peserta didik memiliki
keterampilan, sikap, dan perilaku adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari
secara efektif.
e. Belajar Sepanjang Hayat
Pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia, untuk mengembangkan, menambah kesadaran, dan selalu belajar memahami dunia yang selalu
berubah dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi perlu memperhatikan kemampuan
belajar sepanjang hayat, yang dapat dilakukan melalui pendidikan baik formal ataupun pendidikan non formal, serta pendidikan alternatif yang
diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.