Kepala Sekolah sebagai Supervisor

26

4. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah

Kompetensi supervisi dalam penjelasan sebelumnya meliputi perencanaan program supervisi akademik, pelaksanaan program supervisi akademik, dan tindak lanjut supervisi akademik. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Program Supervisi Akademik

Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono 2011: 96 menjelasakan bahwa perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, supervisor harus menyiapkan beberapa hal terkait pelaksanaan supervisi. Hal tersebut antara lain kesesuaian instrumen, kejelasan tujuan dan sasaran, obyek, metode, teknik, dan pendekatan yang direncanakan. Menurut Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah 2011: 4, kepala sekolah harus menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip, serta instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian proses pembelajaran. Menurut Tri Martiningsih 2008: 26, perencanaan program supervisi akademik berarti memperkirakan kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Kegiatan tersebut meliputi: 1 merumuskan tujuan; 2 mengidentifikasi dan menetapkan pendekatan supervisi; 3 menetapkan mekanisme dan rancangan operasional supervisi akademik sesuai 27 dengan tujuan, pendekatan, dan strategi; 4 mengidentifikasi dan menetapkan sumber daya manusia, informasi, peralatan, dan dana yang dibutuhkan; 5 menyusun jadwal; 6 Menyusun prosedur dan mekanisme monitoring dan evaluasi; 7 memilih dan menetapkan langkah-langkah yang menjamin keberlanjutan kegiatan supervisi akademik. Berkaitan dengan kompetensi professional guru, kepala sekolah menyusun program supervisi akademik terhadap proses pembelajaran. Menurut pendapat Ngalim Purwanto 2005: 121-122, supervisi akademik yaitu bantuan dalam pengelolaan pembelajaran di kelas dan membantu guru dalam menilai proses pembelajaran yaitu bagaimana menggunakan teknik-teknik evaluasi dan pelaksanaan evaluasi itu sendiri. Beberapa peran tersebut perlu kiranya dilaksanakan mengingat kepala sekolah juga merupakan calon pengawas sekolah, sehingga dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam memberikan bantuan yaitu meliputi bantuan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi proses pembelajaran. Beberapa uraian di atas menjelaskan bahwa dalam perencanaan program supervisi akademik, kepala sekolah menyusun program supervisi akademik yang ditujukan untuk proses pembelajaran yang dilakukan guru. Kepala sekolah menyertakan tujuan, sasaran, obyek, metode, teknik, jadwal, langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan supervisiakademik dan pendekatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan supervisi akademik. 28

b. Pelaksanaan Program Supervisi Akademik

Langkah-langkah yang sistematis pada saat pelaksanaan program supervisi akademik menurut Tri Martiningsih 2008: 27 adalah: 1 menerapkan prinsip supervisi; 2 melaksanakan supervisi yang berkelanjutan jangka panjang, menengah, dan pendek; 3 melaksanakan supervisi akademik yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah yang dihadapi guru; 4 menempatkan pertumbuhan kompetensi guru dan peningkatan kualitas pembelajaran sebagai tujuan utama supervisi akademik; 5 membangun hubungan dengan guru dan semua pihak yang berhubungan dengan supervisi; 6 melaksanakan supervisi yang demokratis, aktif, dan bertanggung jawab. Uraian di atas menjelaskan bahwa pada pelaksanaan program supervisi akademik memperhatikan penerapan prinsip supervisi, pendekatan supervisi yang digunakan, teknik supervisi yang digunakan, dan prosedur atau langkah yang telah disusun dalam program supervisi akademik.

c. Tindak Lanjut Hasil Supervisi Akademik

Menurut Tim Pengembang Bahan Pembelajaran Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah 2011: 8, hasil supervisi pendidikan perlu ditindak lanjuti agar memberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Selain itu tindak lanjut yang dilakukan berupa penguatan dan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar, teguran yang bersifat mendidik kepada guru yang belum mencapai standar, dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan lebih lanjut.