Kompetensi Profesional Macam Kompetensi Guru

13

3. Profesionalisme Guru

Guru dapat dikatakan sebagai guru profesional apabila telah memenuhi standar kompetensi profesional seorang guru. Menurut Ditjen PMTK 2008: 7 menguraikan tentang kemampuan yang harus dimiliki guru untuk menunjang kompetensi professional guru sehingga mampu membimbing peserta didiknya dalam proses pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. “Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses membimbing peserta didiknya yaitu: 1 menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; 2 mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif melalui penelitian ilmiah dan membuat karya tulis ilmiah; 3 mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif; 4 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan profesinya sebagai guru; 5 menguasai landasan pendidikan berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.” Permendiknas No. 16 Tahun 2007 menjelaskan tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru guna menunjang kompetensi professional guru. Kompetensi professional guru meliputi: 1 menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; 2 menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu; 3 mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; 4 mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan 5 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Uraian mengenai professionalisme guru dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya, maka definisi konsep professionalisme guru adalah kemampuan 14 penguasaan guru terkait materi pelajaran, ilmu yang mendukung mata pelajaran yang diampu, teknologi informasi dan komunikasi, serta landasan pendidikan seperti standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu atau dalam kata lain penguasaan secara luas dan mendalam yang meliputi kemampuan guru dalam bahan kajian akademik, penyusunan karya ilmiah, pengembangan profesi, serta pemahaman wawasan dan landasan pendidikan. Sehingga memungkinkan guru untuk membimbing peserta didik.

B. Supervisi Pendidikan

1. Konsep Supervisi Pendidikan

Supervisi menurut Suharsimi Arikunto 2004: 5 adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, mana yang belum benar, dan manapula yang tidak benar. Dengan maksud agar tepat dengan tujuan memberikan pembinaan. Jadi istilah supervisi mempunyai makna yang lebih human dan manusiawi dari pada istilah inspeksi, pemeriksaan, pengawasan, dan penelitian. Pendapat lain menurut Ngalim Purwanto 2005: 76 menyebutkan bahwa supervisi adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Hampir senada dengan Piet A. Sahertian 2000: 19, yang menyatakan “supervisi adalah usaha memberikan layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran”. Uraian di atas menjelaskan bahwa supervisi adalah kegiatan mengamati guru untuk mengetahui pembelajaran oleh guru kemudian selanjutnya dilakukan