99
merupakan aktivitas yang dituntut untuk dilaksanakan perusahaan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Menurut Manager Trianing and Publication Departmen, PT. HMSI memandang CSR tidak sekedar diimplementasikan karena menghormati
peraturan yang ada, tetapi telah menempatkan CSR sebagai kesadaran perusahaan perusahaan. Dengan diterbitkannya undang-undang di Indonesia
yang mengatur tentang keharusan suatu perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosialnya, Hino Indonesia merasa tidak ada masalah mengenai
hal tersebut. Hal ini sebagaimana penuturan Bapak Roffi Tresmawan Manager Trianing and Publication Departmen PT. HMSI sebagai berikut :
“Sebetulnya dari situ awalnya, kita tidak boleh berdiam diri ni, kita meski mereka harus kita sosialisasi mereka. Jadi orang disekitar sini harus tahu
dan juga kita membantu mereka kalau kita punya sesuatu yang bermanfaat seperti kaizen. Itukan saya pikir ndak cuma di perusahaan, di
sekolah juga bisa diimplementasikan, toh itu sesuatu yang baik, mengajarkan yang baik untuk kehidupan di masyarakat.
” Wawancara: Kamis, 8 Mei 2013
Kemudian kaitannya CSR yang dilakukan oleh Hino Indonesia dengan Undang-Undang di Indonesia yang mengatur tentang pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahan disampaikan oleh Bapak Roffi Tresmawan sebagai berikut :
“Dengan ada atau tidaknya undang-undang yang mengatur mengenai tanggung jawab sosial oleh perusahaan, Hino Indonesia sudah dan akan
tetap melaksanakan tanggung jawab sosial tersebut. Dengan adanya undang-undang yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan
tanggung
jawab sosial,
Hino Indonesia
berkomitmen untuk
melaksanakan dan mematuhi peraturan perundang-undangan di Indonesia.
” Wawancara: Kamis, 8 Mei 2013 Hino Indonesia memandang bahwa tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat, baik
100
mereka yang hidup di sekitar perusahaan maupun masyarakat secara umum. Wujud dari tanggung jawab sosial tersebut dilakukannya sejumlah kegiatan
oleh perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan sosial untuk ikut serta membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan lingkungan yang lebih baik. Salah
satunya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan.
3. Model Pelaksanaan CSR PT. HMSI Di Bidang Pendidikan
Dari semua program yang telah dilaksanakan oleh PT. HMSI, maka model CSR yang dilaksanakan adalah dengan keterlibatan langsung perusahaan
dan bermitra dengan lembaga lain. Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau
menyerahkan sumbangan ke penerima tanpa perantara. Hino Indonesia juga mempunyai mitra dalam pelaksanaan CSR yang mempunyai kesesuaian visi
dengan visi dan misi CSR Hino Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Hino Indonesia, ada yang langsung
dilaksanakan oleh Hino Indonesia sendiri maupun yang pelaksanaannya melibatkan pihak lain atau LSM.
Dalam mengimplementasikan program CSR khususnya di bidang pendidikan, PT. HMSI menerapkan strategi yang dimilikinya, yaitu dengan
membantu menyelesaikan permasalahan utama yang sifatnya mendesak, danatau membantu pengembangan potensi yang dimiliki oleh pihak penerima
program. PT. HMSI lebih memprioritaskan pengembangan potensi yang dimiliki oleh pihak penerima program. Sebagai contoh, pemberian bantuan
101
peralatan praktik bagi sekolah atau BLK yang memperlihatkan bahwa dengan pemberian tersebut akan dapat meningkatkan pengembangan potensi peserta
didik dengan adanya obyek praktik yang lengkap dan lebih baik.
4. Tahap Pelaksanaan CSR PT. HMSI Di Bidang Pendidikan
Setiap pelaksanaan program CSR memiliki tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu tahap perencanaan, implementasi, evaluasi dan
pelaporan. PT.
HMSI melalui
keempat tahapan
tersebut dalam
mengimplementasikan CSR, akan tetapi menurut Manager Training and Publication Devision semua tahapan itu tidak teraplikasikan dalam semua
program. Dalam beberapa pelaksanaan program bantuan, seperti pemberian bantuan peralatan praktik bagi sekolah hanya terdapat proses perencanaan dan
pelaksanaan saja, sedangkan untuk proses monitoring dan evaluasi tidak dilakukan. Hal ini sebagaimana penjelasan Bapak Roffi Tresmawan selaku
Manager Trianing and Publication Departmen PT. HMSI sebagai berikut : “Nah itukan selama ini kita belum ada tim survey. Meskinya ada orang
minta mesti kita survey dulu, tentang kebenaran penggunaannya, urgenitasnya, kira-kira manfaatnya, apakah di sana sudah ada engine yg
lain apa belum, dari segi efektifitasnya. Itu kita belum ada tim survey. Sifatnya kita mempelajari dari proposal atau dari referensi orang yg kita
percaya. Selama ini orang yg kita percaya adalah orang yg ada diantara di organisasi CSR, misalnya direktur apa, kemudian dia melihat ke suatu
daerah, ada kunjungan melihat ada suatu sekolah.
” Wawancara: Kamis, 8 Mei 2013
Pada tahap perencanaan PT. HMSI telah memiliki kesadaran untuk mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. PT. HMSI
melakukan pertimbangan sebelum menetapkan program CSR apa yang akan dijalankan. Pada pelaksanaan CSR khususnya untuk program bidang