commit to user
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan tentang perbedaan kelima jenis tulisan tersebut. Tulisan narasi menekankan
urutan peristiwa dari waktu ke waktu, deskripsi memberikan gambaran tentang objek tulisan dan berusaha menjadikan pembaca ikut merasakan
penggambaran tersebut, eksposisi menjelaskan suatu pengetahuan atau informasi, argumentasi meyakinkan pembaca tentang kebenaran suatu hal
secara logis, sedangkan persuasi memengaruhi pembaca secara psikologis.
2. Hakikat Menulis Argumentasi
a. Pengertian Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pandangan orang lain, agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara Gorys Keraf, 2007: 3. Melalui argumentasi penulis berusaha
merangkai fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menyampaikan apakah suatu pendapat atau suatu hal itu benar atau tidak. Argumentasi
berbeda dengan empat bentuk wacana yang lain karena fungsi utamanya adalah membuktikan. Bentuk wacana yang lain dapat juga dijumpai unsur-
unsur pembuktian tetapi pembuktian dalam keempat wacana lain eksposisi, persuasi, deskripsi, dan narasi sangat berbeda dengan sifat pembuktian
argumentasi. Dapat diuraikan secara singkat, bahwa tulisan argumentasi merupakan bentuk wacana tulis yang bertujuan mengubah pikiran, sikap,
pandangan dan perasaan seseorang dengan memberikan pembuktian Dadot, 2009:1.
Lakhsmi 2009: 1 menyatakan bahwa argumentasi adalah tulisan yang ditulis bertujuan untuk meyakinkan pembaca, kebenaran fakta-fakta yang
dipergunakan dapat menunjukan suatu peraturan yang logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan di atas peneliti menarik kesimpulkan bahwa menulis argumentasi merupakan suatu bentuk
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang bahasa atau grafik untuk
commit to user
menuangkan ide ke dalam bahasa tulis secara jelas dan sistematis sebagai proses bernalar secara logis dan kritis untuk memberikan kebenaran guna
meyakinkan, mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain pembaca. b.
Dasar Penulisan Argumentasi Argumentasi yang baik biasanya menggunakan kaidah-kaidah logika
yang benar Gorys Keraf, 2007: 101-102. Silogisme sering digunakan dalam mengungkapkan atau membentuk suatu paragraf argumentasi. Demikian juga
kesesuaian isi dengan realitas kehidupan sehari-hari merupakan suatu landasan yang berguna dalam menyusun paragraf argumentasi. Dasar yang harus
diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi adalah: 1
Pembicaraan atau pengarang harus mengetahui sedikit tentang subyek yang akan dikemukakannya, sekurang-kurangnya mengetahui prinsip-
prinsip ilmiahnya. Karena argumentasi pertama-tama didasarkan pada fakta, informasi, evidensi, dan jalan pikiran yang menghubungkan fakta-
fakta dan informasi tersebut. 2
Pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri.
Mempertimbangkan pendapat lawan adalah dengan tujuan untuk mengetahui apakah diantara fakta-fakta yang diajukan lawan ada yang
dapat dipergunakannya, sehingga akan memperlemah pendapat lawan tadi. dan dapat juga terjadi bahwa fakta dan evidensi lawanlah yang benar,
sehingga pendapat lawanlah yang harus diterima. 3
Pembicara atau penulis argumentasi harus berusaha untuk mengemukakan pokok persoalannya yang jelas. Ia juga harus mengemukakan pola konsep-
konsep dan istilah yang tepat. 4
Pembicara atau penulis harus menyelidiki persyaratan mana yang masih diperlukan bagi tujuan-tujuan lain yang tercakup dalam persoalan yang
dibahas itu, dan sampai dimana kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskannya.
commit to user
5 Dari semua maksud dan tujuan yang terkandung dalam persoalan itu,
maksud yang mana lebih memuaskan pembicara atau penulis untuk menyampaikan masalahnya.
c. Mengemukakan Argumen
Sebagai bentuk tulisan yang paling umum digarap, argumentasi selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, tubuh argumentasi, dan
kesimpulan Gorys Keraf, 2007: 104 . 1
Pendahuluan Pendahuluan berfungsi menarik perhatian pembaca dengan
menyajikan fakta-fakta
pendahuluan memusatkan
perhatian dan
memahami argumentasi yang akan disampaikan pada bagian isi karangan. Dibagian pendahuluan ini dijelaskan latar belakang permasalahan. Secara
ideal pendahuluan mengandung cukup banyak bahan untuk menarik perhatian pembaca yang tidak ahli sekalipun, serta memperkenalkan
kepada pembaca fakta-fakta yang diperlukan untuk memahami argumentasinya. Kebanyakan penulis pemula menganggap pembaca sudah
mengetahui sebagian besar permasalahan yang dibicarakan. sikap ini kurang menguntungkan dan hanya akan menggagalkan argumentasinya.
2 Tubuh Argumentasi
Seluruh isi argumentasi diarahkan kepada usaha penulis untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran dari permasalahan yang
dikemukakan sehingga kesimpulanya juga benar. Hal terpenting pada bagian tubuh argumentasi adalah mengajukan pembuktian mengenai benar
tidaknya data dan informasi yang diperoleh berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan. Kebenaran faktual ini harus didukung
proses penalaran yang sahih dan logis sehingga pendapat atau kesimpulan yang diturunkan tidak dapat dibantah oleh siapapun. Kebenaran dalam
penalaran dan konklusi itu mencakup beberapa kemahiran: kecermatan menyeleksi fakta yang benar, kekritisan dalam memberikan penilaian,
penyajian atau penyusunan bahan secara baik dan teratur. Penyajian fakta, kesaksian, perumusan premis-premis, dan sebagainya dengan benar.
commit to user
3 Kesimpulan
Penulis harus memerhatikan bahwa kesimpulan yang diturunkan tetap menjaga pencapaian tujuan, yaitu membuktikan kebenaran untuk
mengubah sikap dan pendapat pembaca. Kesimpulan dapat berupa dalil yang telah teruji kebenarannya dalam isi argumentasi, atau berupa
rangkuman umum dari materi yang telah dikemukakan. Sementara itu, keberhasilan tulisan argumentasi terletak pada penulis
dalam membatasi persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian. Saran yang harus ditetapkan oleh setiap pengarang argumentasi untuk membatasi
persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian menurut Amiruddin Aliah 2009: 1 adalah sebagai berikut:
1 Tulisan argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk mengubah
sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan. Untuk menunjukkan kebenaran tersebut, seorang penulis harus menyusun
fakta-fakta menuju suatu kesimpulan yang dapat diterima sehingga lawan tidak bisa mengajukan kesimpulan
yang bertentangan dengan
kesimpulannya itu. 2
Pengarang harus berusaha menghindari istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertentu. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa istilah harus
mewakili satu makna secara jelas dan tegas, terhindar dari perbedaan penafsiran antara proposisi yang dikemukakannya dengan harus terhindar
dari makna yang diragukan. 3
Penulis harus membatasi pengertian istilah-istilah yang akan digunakan agar dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya ketidaksesuaian
pendapat karena perbedaan pengertian. Pembatasan definisi atau pengertian sebuah istilah hanya sekedar merupakan proses pembentukan
makna untuk meletakkan dasar-dasar persamaan pengertian bagi istilah yang akan digunakan. Pembatasan itu sangat penting supaya tujuan utama
jangan diabaikan atau terganggu hanya karena timbul ketidaksepakatan baru mengenai istilah itu.
commit to user
4 Penulis harus menetapkan secara tepat ketidaksepakatan yang akan
diargumentasikan. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting sebab seperti analisis yang dipaparkan harus tampak jelas di mana letak
perbedaan-perbedaan persoalan yang akan di argumentasikan itu. Dengan demikian, arah dan sasaran tulisan hanya dipusatkan kepada titik
perbedaan itu.
3. Hakikat Pembelajaran Menulis Argumentasi SMA