commit to user
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan,
3 observasi dan interpretasi, serta 4 analisis dan refleksi. Sebelum melakukan tindakan, terlebih dahulu perlu diketahui gambaran kondisi awal pembelajaran
menulis argumentasi sebelum tindakan dengan menerapkan media gambar karikatur. Berikut deskripsi kondisi awal, siklus I, siklus II, dan siklus III secara
lengkap.
1. Kondisi Awal
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal. Survei awal dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis
argumentasi serta kemampuan awal siswa dalam menulis argumentasi. Kondisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa saja yang akan dilakukan
pada pembelajaran untuk siklus selanjutnya. Survei awal yang berupa kegiatan wawancara dilakukan pada hari Rabu, 3 Maret 2010, sedangkan kegiatan yang
berupa observasi dilakukan pada hari Selasa, 9 Maret 2010 pukul 10.15-12.45 WIB.
Pada kegiatan pembelajaran sebelum tindakan, guru memulai proses belajar mengajar dengan mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa agar
mereka siap mengikuti pelajaran. Guru memulai pembelajaran dengan mengingatkan para siswa mengenai materi yang telah mereka terima minggu lalu
dan mengantarkan siswa memasuki materi yang baru. Peneliti menempatkan diri di tempat duduk paling belakang, sehingga peneliti dapat mengamati jalannya
kegiatan belajar mengajar dengan leluasa tanpa mengganggu jalannya pelajaran yang sedang berlangsung. Di kelas X-E guru menjelaskan mengenai materi
menulis argumentasi.
Setelah menyampaikan
materi, guru
kemudian melaksanakan suatu tes untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis
argumentasi siswa.
commit to user
Hasil tulisan siswa menunjukkan bahwa keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X-E SMA N 1 Jogorogo masih rendah. Hal tersebut
diindikasikan oleh: 1 siswa belum mampu mengembangkan ide dan gagasan dalam bentuk wacana argumentasi, 2 tulisan argumentasi siswa belum bersifat
meyakinkan pembaca, 3 kemampuan siswa mengembangkan sebuah gagasan menjadi wacana yang runtut masih kurang, 4 siswa belum mampu menulis
dengan memperhatikan penggunaan EYD, dan struktur kalimat dengan benar.
Kegiatan wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia yang menjadi partner dalam penelitian ini, dari observasi penelitian terhadap kegiatan belajar-
mengajar di kelas yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan, diketahui bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh hal sebagai berikut:
1. Siswa tidak mengembangkan kebiasaan menulis pada saat pembelajaran
bahasa Indonesia. Kegiatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa dan
guru, terungkap bahwa siswa tidak terbiasa menulis pada saat pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut keterangan dari guru, siswa tidak tertarik dengan
pelajaran menulis karena siswa tidak terbiasa dengan budaya menulis. Menulis merupakan sesuatu yang berat sehingga pada saat mendapat tugas menulis,
siswa cenderung malas dan saling menyalin tulisan teman lain. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan. Saat mengikuti pelajaran
menulis argumentasi, siswa tidak bisa memberikan pengertian tentang tulisan argumentasi. Begitu pula saat guru sedang menjelaskan siswa tidak
memerhatikan penjelasan guru, bosan, dan merebahkan tubuh di atas meja karena mengantuk. Siswa sulit membedakan antara jenis karangan yang satu
dengan karangan yang lain. Hal ini terbukti dan hasil tulisan mereka yang belum semuanya mengarah pada tulisan argumentasi.
2. Guru kesulitan dalam membangkitkan minat siswa.
Berdasar pada pembelajaran menulis Argumentasi yang dilaksanakan, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias. Siswa
terlihat bosan dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran. Saat disuruh membuat tulisan argumentasi siswa pada umumnya mengeluh terlalu
commit to user
sulit dan malas serta kesulitan menentukan ide argumentasi dan pengembangan gagasannya. Selain itu, guru juga cenderung berdiri di depan
dengan metode ceramah serta mengandalkan LKS sebagai penunjang pembelajaran. Guru jarang melibatkan siswa dalam praktik menulis dan
diskusi. 3.
Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis argumentasi secara lebih baik.
Metode yang digunakan guru dalam mengajarkan materi menulis argumentasi adalah metode ceramah. Pada awal kegiatan belajar mengajar,
guru menerapkan pengertian menulis argumentasi sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai tulisan argumentasi. Selanjutnya,
guru mengajarkan kepada siswa tentang langkah-langkah menulis argumentasi. Akan tetapi, siswa justru menjadi dibingungkan oleh teori-teori
yang diberikan guru. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat tulisan argumentasi sesuai dengan penjelasan yang telah guru sampaikan. Selain itu,
guru juga kesulitan mendapatkan sumber referensi mengenai tulisan argumentasi.
Berdasar hasil tes survei awal pada siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Jogorogo rendahnya kemampuan menulis argumentasi teridentifikasi dari nilai
rata-rata menulis argumentasi yakni 58,97 sumber dari nilai menulis siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Jogorogo hanya 10 siswa 26,31 yang tuntas, sedangkan
28 siswa 73,68 belum mencapai ketuntasan belajar dari 38 siswa standar ketuntasan belajar minimal mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah 65.
Data tersebut dapat dirinci pada tabel berikut.
commit to user
Tabel 6. Daftar Nilai Menulis Argumentasi Survei Awal Kelas X-E SMAN 1 Jogorogo Tahun Ajaran 20092010.
Survei Awal No
NIS Nama
I II
III IV V Jumlah
Keterangan 1
4467 A. Rois Nugroho
15 14
10 15
2 56
Tidak Tuntas 2
4468 Agung Prasetya
20 14
10 14
3 61
Tidak Tuntas 3
4469 Alfian Dwy Arywibowo
17 15
10 15
2 59
Tidak Tuntas 4
4470 Angga Nugraha
13 7
10 12
2 44
Tidak Tuntas 5
4471 Ardi Cahya Irwan
16 14
12 10
3 55
Tidak Tuntas 6
4472 Ari Wahyu Indra Setiawan
14 9
8 12
2 45
Tidak Tuntas 7
4473 Ayu Muysharoh
20 14
20 16
3 73
Tuntas 8
4474 Bintar Tian Efendi
14 16
13 12
3 58
Tidak Tuntas 9
4475 Deny Eka Setiawan
17 12
14 10
3 56
Tidak Tuntas 10
4476 Dian Nurjannah
20 14
10 18
3 64
Tidak Tuntas 11
4477 Dina Laksmita
19 13
14 18
3 67
Tuntas 12
4478 Eko David Prasetyo
15 14
13 14
2 58
Tidak Tuntas 13
4479 Eva Dewi Widiyanti
16 12
10 12
3 41
Tidak Tuntas 14
4480 Fajar Davit Budiarga
14 11
13 14
2 54
Tidak Tuntas 15
4481 Fitri Purwati
18 14
10 11
2 55
Tidak Tuntas 16
4482 Habib Rymszad Faishal
17 8
9 14
3 51
Tidak Tuntas 17
4483 Khoirotul Munawaroh
17 16
14 15
4 68
Tuntas 18
4484 Leni Triana Dewi
20 17
13 17
3 70
Tuntas 19
4485 Lia Fitriani
15 10
15 10
3 53
Tidak Tuntas 20
4486 Mas Cahyo Kumara Jati S.
10 8
9 11
2 40
Tidak Tuntas 21
4487 Mawardi
19 18
11 15
3 66
Tuntas 22
4488 Mochamad Saiful Kirom
20 16
15 17
3 71
Tuntas 23
4489 Ninika Arno Dewi
17 12
13 14
3 59
Tidak Tuntas 24
4490 Nofia Mabirotin
17 12
14 13
2 58
Tidak Tuntas 25
4491 Puji Rahayu
19 14
16 12
3 64
Tidak Tuntas 26
4492 Rika Sugiyarti
18 15
13 14
2 62
Tidak Tuntas 27
4493 Rita
18 13
15 15
3 64
Tidak Tuntas 28
4494 Rudi Hartanto
15 12
12 14
2 55
Tidak Tuntas 29
4495 Ruly Rasaningrum
16 15
16 16
3 66
Tuntas 30
4496 Sony Yudho Sutrisno
17 10
9 12
2 50
Tidak Tuntas 31
4497 Sri Maulud Sari
20 16
15 16
4 71
Tuntas 32
4498 Suci Wiratnasari
18 13
16 18
3 68
Tuntas 33
4499 Tesya Santri Zulaikhat
18 13
14 14
3 62
Tidak Tuntas 34
4500 Toyibatul Maftucnah
20 14
12 14
3 66
Tuntas 35
4501 Uswatun Khasanah
18 12
15 13
3 61
Tidak Tuntas 36
4502 Vangesti Rahayu Hariyati
20 13
11 13
3 60
Tidak Tuntas 37
4503 Wismoyo Adi Nugroha
16 8
11 9
2 46
Tidak Tuntas 38
4504 Yuli Fatmawati
17 15
13 15
3 63
Tidak Tuntas
TOTAL 2241
≤ 65 = 28 siswa
RATA-RATA 58,97
≥ 65 = 10 siswa
Berdasarkan hasil tes survei awal tersebut, peneliti kemudian melakukan diskusi dengan guru untuk menyamakan persepsi. Dan hasil diskusi tersebut
kemudian disepakati untuk pertemuan selanjutnya penelitian dilakukan pada hari Selasa, 6 April 2010.
commit to user
B. Deskripsi Hasil Penelitian