Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X 8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010 2011

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS

PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE MELALUI MEDIA GAMBAR ANIMASI

PADA SISWA KELAS X-8 SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Ikha Novita NIM : 2101407148

Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

SARI

Novita, Ikha. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Wagiran, M.Hum. Pembimbing II: Dr. Subyantoro, M.Hum.

Kata kunci: keterampilan menulis, paragraf argumentasi, model think pair and share, media gambar animasi.

Menulis merupakan kegiatan kompleks yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka. Salah satu keterampilan menulis tersebut adalah keterampilan menulis paragraf argumentasi yang harus dimiliki pada jenjang sekolah menengah atas. Keterampilan menulis paragraf argumentasi bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi perlu ditingkatkan dengan menggunakan model dan media belajar yang tepat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia diketahui bahwa tingkat keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis paragraf argumentasi disebabkan oleh faktor internal atau dari siswanya dan faktor eksternal atau dari lingkungan sekitar.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus? (2) apakah ada peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi? dan (3) apakah ada perubahan perilaku pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi? Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi, (2) mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi, dan (3) mengetahui perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek


(3)

penelitian ini adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel keterampilan menulis paragraf argumentasi dan variabel model think pair and share melalui media gambar animasi. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes dengan penerapan model pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes unjuk kerja berupa penugasan menulis paragraf argumentasi, sedangkan teknik nontes yang digunakan berupa deskripsi perilaku ekologis, catatan harian siswa, catatan harian guru, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi foto. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis dan membandingkan hasil tes siklus I dan siklus II. Sementara teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis dan membandingkan hasil nontes siklus I dan siklus II.

Penggunaan model think pair and share melalui media gambar animasi pada pembelajaran terbukti dapat meningkatkan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Peningkatan ini dapat diketahui dari hasil tes yang dilakukan pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus yang meliputi tes prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 69,03. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 73,12. Terjadi peningkatan hasil keterampilan menulis paragraf argumentasi sebesar 4,09 atau 5,92%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 84,75. Jadi, peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi dari prasiklus ke siklus II adalah 15,72 atau 22,77% dan dari siklus I sampai siklus II adalah 11,63 atau sebesar 16,05%. Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi ini diikuti dengan perubahan perilaku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus yang berubah ke arah yang positif. Pada siklus II siswa terlihat lebih aktif, mudah bekerja sama dalam kelompok, kritis, disiplin, tanggung jawab, dan lebih bisa berbagi dalam mengikuti pembelajaran terhadap model yang digunakan guru.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, simpulan yang dapat diambil adalah keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus mengalami peningkatan dan perubahan tingkah laku yang lebih positif setelah mengikuti proses pembelajaran dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menyampaikan kepada guru, khususnya guru kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus untuk menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi. Bagi peneliti lain, disarankan agar melakukan penelitian pengembangan yang lebih lanjut mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi.


(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada

hari : Senin

tanggal : 27 Juni 2011

Semarang, 27 Juni 2011 Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. Wagiran, M.Hum. Dr. Subyantoro, M.Hum. NIP 196703131993031002 NIP 196802131992031002


(5)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada

hari : Selasa tanggal: 19 Juli 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. Suseno, S.Pd., M.A. NIP 196008031989011001 NIP 197805142003121002

Penguji I,

Drs. Bambang Hartono, M.Hum. NIP 196510081993031002

Penguji II, Penguji III,

Dr. Subyantoro, M.Hum. Drs. Wagiran, M.Hum. NIP 196802131992031002 NIP 196703131993031002


(6)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 27 Juni 2011

Ikha Novita NIM 2101407148


(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. “(Ingatlah juga), tatkala Tuhanmu berfirman; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS Ibrahim ayat 7).

2. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar (Khalifah Umar Ibnu Khattab).

3. Segala sesuatu akan indah pada waktunya sesuai dengan yang telah digariskan oleh Allah. Jadi, berusaha, berdoa, dan bersemangatlah dalam menggapai semua asa (Penulis).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

1. keempat orang tuaku tercinta; 2. kakak dan adikku tersayang; 3. keluarga besarku;

4. sahabat terbaikku; dan 5. almamaterku.


(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2010/2011” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, fasilitas, semangat, serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada Drs. Wagiran, M.Hum. dan Dr. Subyantoro, M.Hum. sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk kepada penulis. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang ini;

2. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Rustono, M.Hum., yang telah memberikan izin dalam pembuatan skripsi ini; 3. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prof. Dr. Agus Nuryatin,

M.Hum., yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini;

4. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada penulis;


(9)

5. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bae Kudus, Drs. H. Su‟ad , M.Pd., yang telah memberikan izin penelitian;

6. Ibu Dian Novita Elly, S.Pd., guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus, atas segala bantuan, arahan, masukan, dan motivasinya selama penulis melakukan penelitian;

7. siswa-siswi SMA N 1 Bae Kudus, khususnya siswa kelas X-8 yang telah memberikan kepercayaan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian; dan 8. semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebut satu demi satu.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah Swt. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Semarang, 27 Juni 2011


(10)

DAFTAR ISI

SARI ... . ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 10

1.5Tujuan Penelitian ... 11

1.6Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ... 13


(11)

2.2 Landasan Teoretis ... 24

2.2.1 Hakikat Menulis ... 25

2.2.1.1 Pengertian Menulis ... 25

2.2.1.2 Tujuan Menulis ... 26

2.2.1.3 Manfaat Menulis ... 28

2.2.2 Hakikat Paragraf Argumentasi ... 30

2.2.2.1 Pengertian Paragraf Argumentasi ... 30

2.2.2.2 Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi ... 31

2.2.2.3 Jenis-jenis Paragraf Argumentasi ... 33

2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi ... 34

2.2.3 Hakikat Model Think Pair and Share ... 37

2.2.4 Hakikat Media Gambar Animasi ... 41

2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ... 44

2.3 Kerangka Berpikir ... 48

2.4 Hipotesis Tindakan... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Desain Penelitian ... 51

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I ... 52

3.1.1.1 Perencanaan... 52

3.1.1.2 Tindakan ... 53

3.1.1.3 Observasi ... 58


(12)

3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II ... 59

3.1.2.1 Perencanaan... 60

3.1.2.2 Tindakan ... 60

3.1.2.3 Observasi ... 64

3.1.2.4 Refleksi ... 65

3.2 Subjek Penelitian ... 65

3.3 Variabel Penelitian ... 66

3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 66

3.3.2 Variabel Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ... 66

3.4 Indikator Kinerja ... 68

3.4.1 Indikator Kuantitatif ... 68

3.4.2 Indikator Kualitatif ... 68

3.5 Instrumen Penelitian ... 69

3.5.1 Instrumen Tes ... 69

3.5.2 Instrumen Nontes ... 72

3.5.2.1 Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis ... 72

3.5.2.2 Pedoman Catatan Harian Guru dan Siswa ... 73

3.5.2.3 Pedoman Wawancara ... 74

3.5.2.4 Pedoman Sosiometri... 75

3.5.2.5 Pedoman Dokumentasi Foto ... 75

3.5.3 Validitas Instrumen ... 76


(13)

3.6.1 Teknik Tes ... 77

3.6.2 Teknik Nontes ... 77

3.6.2.1 Teknik Deskripsi Perilaku Ekologis ... 77

3.6.2.2 Teknik Catatan Harian Guru dan Siswa ... 78

3.6.2.3 Teknik Wawancara... 79

3.6.2.4 Teknik Sosiometri ... 79

3.6.2.5 Teknik Dokumentasi Foto ... 80

3.7 Teknik Analisis Data ... 81

3.7.1 Teknik Kuantitatif ... 81

3.7.2 Teknik Kualitatif ... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

4.1 Hasil Penelitian ... 83

4.1.1 Hasil Prasiklus ... 84

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ... 85

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi Siklus I ... 85

4.1.2.2 Hasil Tes Siklus I ... 90

4.1.2.2.1 Hasil Tes Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan Gambar Animasi ... 92

4.1.2.2.2 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf Argumentasi ... 93

4.1.2.2.3 Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi ... 94


(14)

4.1.2.2.5 Hasil Tes Aspek Kohesi dan Koherensi ... 97

4.1.2.2.6 Hasil Tes Aspek Kesesuaian Judul dan Isi ... 98

4.1.2.2.7 Hasil Tes Aspek Pemilihan Kata... 99

4.1.2.2.8 Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan ... 100

4.1.2.2.9 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca ... 101

4.1.2.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus I ... 102

4.1.2.3.1 Keaktifan Siswa ... 102

4.1.2.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ... 107

4.1.2.3.3 Kedisplinan dan Tanggung Jawab siswa ... 124

4.1.2.3.4 Kekritisan Siswa... 127

4.1.2.3.5 Kemampuan Berbagi ... 130

4.1.2.4 Refleksi Siklus I ... 137

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II ... 143

4.1.3.1 Proses Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi Siklus II .. 144

4.1.3.2 Hasil Tes Siklus II ... 149

4.1.3.2.1 Hasil Tes Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan Gambar Animasi ... 151

4.1.3.2.2 Hasil Tes Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf Argumentasi ... 152

4.1.3.2.3 Hasil Tes Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi ... 153

4.1.3.2.4 Hasil Tes Aspek Keefektivan Kalimat ... 155


(15)

4.1.3.2.6 Hasil Tes Aspek Kesesuaian Judul dan Isi ... 157

4.1.3.2.7 Hasil Tes Aspek Pemilihan Kata... 158

4.1.3.2.8 Hasil Tes Aspek Tampilan Tulisan ... 159

4.1.3.2.9 Hasil Tes Aspek Ejaan dan Tanda Baca ... 160

4.1.3.3 Hasil Perilaku Siswa Siklus II ... 161

4.1.3.3.1 Keaktifan Siswa ... 161

4.1.3.3.2 Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ... 166

4.1.3.3.3 Kedisplinan dan Tanggung Jawab siswa ... 180

4.1.3.3.4 Kekritisan Siswa... 182

4.1.3.3.5 Kemampuan Berbagi ... 186

4.1.3.4 Refleksi Siklus II ... 193

4.2 Pembahasan ... 196

4.2.1 Peningkatan Proses Pembelajaran dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ... 197

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 201

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ... 206

4.2.3.1 Perubahan Perilaku Keaktifan Siswa ... 207

4.2.3.2 Perubahan Perilaku Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ... 209

4.2.3.3 Perubahan Perilaku Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa... 211

4.2.3.4 Perubahan Perilaku Kekritisan Siswa ... 212


(16)

4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model think Pair and Share melalui

Media Gambar Animasi dengan Hasil Kajian Pustaka ... 216

BAB V PENUTUP ... 223

5.1 Simpulan ... 223

5.2 Saran ... 225

DAFTAR PUSTAKA ... 227


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sintaks Model Think Pair and Share ... 40

2. Sintaks Model Pembelajaran dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ... 45

3. Skor Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 69

4. Kriteria Penilaian Menulis Paragraf Argumentasi ... 70

5. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 72

6. Hasil Prasiklus Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi... 84

7. Hasil Siklus I Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi ... 91

8. Penilaian Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan Gambar Animasi Siklus I ... 92

9. Penilaian Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf Argumentasi Siklus I ... 94

10.Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi Siklus I .... 95

11.Penilaian Aspek Keefektivan Kalimat Siklus I ... 96

12.Penilaian Aspek Kohesi dan Koherensi Siklus I ... 97

13.Penilaian Aspek Kesesuaian Judul dan Isi Siklus I ... 98

14.Penilaian Aspek Pemilihan Kata Siklus I ... 99

15.Penilaian Aspek Tampilan Tulisan Siklus I... 100

16.Penilaian Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus I ... 101


(18)

18.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus I ... 110

19.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus I ... 112

20.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus I ... 114

21.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 4 pada Siklus I ... 117

22.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus I... 119

23.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus I ... 122

24.Hasil Siklus II Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi... 150

25.Penilaian Aspek Kekritisan Mengidentifikasi Masalah Berdasarkan Gambar Animasi Siklus II ... 151

26.Penilaian Aspek Pengembangan Ide Pokok ke dalam Paragraf Argumentasi Siklus II ... 152

27.Penilaian Aspek Kelengkapan Isi Paragraf Argumentasi Siklus II ... 154

28.Penilaian Aspek Keefektivan Kalimat Siklus II... 155

29.Penilaian Aspek Kohesi dan Koherensi Siklus II ... 156

30.Penilaian Aspek Kesesuaian Judul dan Isi Siklus II ... 157

31.Penilaian Aspek Pemilihan Kata Siklus II ... 158

32.Penilaian Aspek Tampilan Tulisan Siklus II ... 159

33.Penilaian Aspek Ejaan dan Tanda Baca Siklus II ... 160

34.Pedoman Penilaian Kerja Sama Siswa dalam Kelompok ... 168

35.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 1 pada Siklus II ... 168

36.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 2 pada Siklus II ... 170

37.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 3 pada Siklus II ... 172


(19)

39.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 5 pada Siklus II ... 176 40.Skor Keaktifan Siswa Kelompok 6 pada Siklus II ... 178 41.Peningkatan Rata-rata Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ... 201 42.Hasil Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi


(20)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

1. Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 51

2. Hasil Sosiogram Kelompok 1 Siklus I ... 109

3. Hasil Sosiogram Kelompok 2 Siklus I ... 111

4. Hasil Sosiogram Kelompok 3 Siklus I ... 113

5. Hasil Sosiogram Kelompok 4 Siklus I ... 116

6. Hasil Sosiogram Kelompok 5 Siklus I ... 118

7. Hasil Sosiogram Kelompok 6 Siklus I ... 121

8. Hasil Sosiogram Kelompok 1 Siklus II ... 167

9. Hasil Sosiogram Kelompok 2 Siklus II ... 169

10.Hasil Sosiogram Kelompok 3 Siklus II ... 171

11.Hasil Sosiogram Kelompok 4 Siklus II ... 173

12.Hasil Sosiogram Kelompok 5 Siklus II ... 175


(21)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Contoh Media Gambar Animasi ... 44

2. Proses Pembelajaran Siklus I ... 87

3. Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab Siklus I ... 105

4. Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka Siklus I ... 106

5. Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok Siklus I ... 123

6. Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi Siklus I ... 126

7. Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi Siklus I ... 128

8. Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Siklus I ... 129

9. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share Siklus I... 136

10.Proses Pembelajaran Siklus II ... 146

11.Aktivitas Siswa dengan Guru Melakukan Tanya Jawab Siklus II .... 164

12.Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka Siklus II ... 165

13.Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok Siklus II ... 179

14.Kegiatan Siswa Menulis Paragraf Argumentasi Siklus II ... 182

15.Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi Siklus II... 184

16.Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Siklus II ... 185

17.Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share Siklus II ... 192

18.Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa Melakukan Tanya Jawab pada Siklus I dan Siklus II ... 208 19.Perbandingan Aktivitas Siswa Membacakan Hasil Pekerjaan Mereka


(22)

pada Siklus I dan Siklus II ... 209 20.Perbandingan Aktivitas Siswa Berdiskusi Kelompok pada Siklus I

dan Siklus II ... 210 21.Perbandingan Aktivitas Siswa Menulis Paragraf Argumentasi pada

Siklus I dan Siklus II ... 212 22.Perbandingan Aktivitas Guru Menunjukkan Gambar Animasi pada

Siklus I dan Siklus II ... 213 23.Perbandingan Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi

pada Siklus I dan Siklus II ... 214 24.Perbandingan Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 230 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 244 3. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus I ... 257 4. Contoh Paragraf Argumentasi Siklus II ... 258 5. Lembar Jawab Siswa Siklus I ... 259 6. Lembar Jawab Siswa Siklus II ... 262 7. Daftar Nilai Prasiklus ... 265 8. Daftar Nilai Siklus I ... 266 9. Daftar Nilai Siklus II ... 267 10. Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis ... 268 11. Pedoman Catatan Harian Siswa ... 270 12. Pedoman Catatan Harian Guru ... 271 13. Pedoman Sosiometri ... 272 14. Pedoman Wawancara ... 273 15. Pedoman Dokumentasi Foto ... 274 16. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus I ... 275 17. Hasil Catatan Harian Siswa Siklus I ... 278 18. Hasil Catatan Harian Guru Siklus I ... 280 19. Hasil Sosiometri Siklus I ... 281 20. Hasil Wawancara Siklus I ... 283


(24)

21. Hasil Deskripsi Perilaku Ekologis Siklus II ... 287 22. Hasil Catatan Harian Siswa Siswa Siklus II ... 289 23. Hasil Catatan Harian Guru Siklus II ... 291 24. Hasil Sosiometri Siklus II ... 292 25. Hasil Wawancara Siklus II ... 294 26. Media Gambar Animasi Siklus I ... 298 27. Media Gambar Animasi Siklus II ... 299 28. Daftar Nama Siswa ... 300 29. Surat Izin Observasi ... 301 30. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ... 302 31. Surat Izin Penelitian ... 303 32. Surat Bukti Melakukan Penelitian ... 304 33. Surat Keterangan Selesai Bimbingan ... 305 34. Surat Keterangan Lulus EYD... 306 35. Lembar Konsultasi ... 307


(25)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis paragraf argumentasi tergolong keterampilan yang tidak mudah dikuasai. Hal ini dikarenakan penulis paragraf argumentasi harus mampu memengaruhi pembaca agar pembaca yakin dengan apa yang dikemukakan oleh penulis. Pernyataan-pernyataan yang diungkapkan harus disertai dengan fakta-fakta yang mendukung dan membuktikan gagasan-gagasan penulis. Kemampuan semacam ini membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang luas agar penulis mampu meyakinkan pembaca terhadap isi tulisannya. Selain itu, keterampilan menulis paragraf argumentasi juga membutuhkan latihan secara terus-menerus dan bertahap. Bila hal ini dapat terpenuhi, keterampilan menulis paragraf argumentasi tidak akan sulit untuk dikuasai.

Uraian di atas diperkuat oleh kondisi pembelajaran menulis paragraf argumentasi yang terjadi di sekolah. Kesulitan siswa dalam melakukan aktivitas menulis di sekolah maupun kesulitan guru dalam memilih model dan memanfaatkan media dalam pembelajaran menulis menjadi bagian dari faktor penyebab ketidakberhasilan sekolah dalam melaksanakan pembelajaran menulis. Bahkan sangat mungkin pembelajaran menulis menjadi hal yang ditakuti atau dianggap membosankan bagi siswa. Terkait tentang kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran menulis, maka perlu diterapkan suatu model dan media pembelajaran yang efektif agar dapat menunjang kegiatan pembelajaran.


(26)

2

Guru harus bisa memilih dan menggunakan media serta model yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada penelitian ini, peneliti membahas pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah disebutkan, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah siswa dapat menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentasi. Kompetensi dasar tersebut akan dapat tercapai dengan baik apabila siswa telah memenuhi indikator-indikator yang meliputi (1) mampu menentukan topik dan mengidentifikasi masalah yang tepat sesuai dengan media gambar animasi yang ditampilkan, (2) mampu mengorganisasikan isi tulisan argumentasi yang dapat memengaruhi pembaca dengan menunjukkan fakta-fakta yang dapat mendukung gagasannya, dan (3) mampu mengembangkan identifikasi masalah menjadi paragraf argumentasi dengan memperhatikan penggunaan EYD.

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Bae Kudus khususnya di kelas X-8, didapat bahwa kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi masih belum maksimal. Siswa di kelas X-8 masih ada yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebanyak 23 siswa kelas X-8 masih ada yang belum mencapai KKM tersebut. Kriteria Ketuntasan Minimal untuk menulis paragraf argumentasi adalah 75, adapun nilai rata-rata kelas X-8 yang ada di SMA N 1 Bae Kudus untuk keterampilan menulis paragraf argumentasi mencapai nilai 73,12. Nilai tertinggi pada kelas X-8 dengan


(27)

3

nilai 81, dan nilai terendah pada kelas X-8 dengan nilai 51, dengan persentase ketercapaian KKM 28,13%.

Indikator pembelajaran yang telah dirumuskan ternyata belum semuanya tercapai dengan baik. Pada indikator mampu menentukan topik dan mengidentifikasi masalah yang tepat sesuai dengan media gambar animasi, siswa sudah dapat mengidentifikasi hal-hal yang sesuai dengan gambar animasi yang disajikan. Selain itu, siswa juga merasa lebih mudah karena dalam menentukan topik, siswa berkolaborasi dengan guru. Siswa juga sudah dapat mengungkapkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya dan membuat kalimat sederhana sesuai dengan topik yang ada. Akan tetapi, karena siswa kurang latihan dalam menulis, kalimat yang diungkapkan masih rancu dan belum bisa membantu memunculkan argumen-argumen berikutnya. Jadi, pada indikator ini, siswa tidak banyak mengalami kesulitan.

Kelemahan siswa terdapat pada indikator mampu mengorganisasikan isi tulisan argumentasi yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca dengan menunjukkan fakta-fakta yang dapat mendukung gagasannya. Hal ini dikarenakan siswa belum memahami hakikat paragraf argumentasi serta malas membaca dan menyimak sehingga informasi yang diketahui siswa terbatas. Akhirnya, siswa tidak mampu meyakinkan pembaca karena tidak dapat mengungkapkan fakta-fakta sebagai bukti yang dapat memperkuat argumen yang disampaikan.

Siswa juga masih lemah pada indikator mampu mengembangkan identifikasi masalah menjadi tulisan argumentasi dengan memperhatikan penggunaan EYD. Siswa kesulitan dalam mengembangkan paragraf argumentasi


(28)

4

yang kohesif dan koheren. Hal ini dikarenakan kurangnya penguasaan siswa terhadap penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, dan penguasaan kosakata.

Kelemahan-kelemahan siswa dalam mencapai indikator pembelajaran menulis paragraf argumentasi harus segera diatasi agar keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

Dilihat dari problematika pembelajaran menulis paragraf argumentasi di SMA Negeri 1 Bae Kudus, proses pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 1 Bae Kudus membuat siswa cenderung kurang termotivasi dan merangsang minat siswa dalam menulis paragraf argumentasi sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif, malas untuk menulis, dan sulit untuk menyampaikan ide atau gagasan. Beberapa faktor penghambat yang dialami siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus dalam kemampuan menulis, yaitu (1) model yang kurang menarik minat siswa, dan (2) media yang belum mendukung pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Oleh sebab itu, pembaharuan dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi perlu dilakukan, khususnya dalam hal pemanfaatan media dan penggunaan model yang tepat dan efektif.

Selama ini pembelajaran menulis paragraf argumentasi di SMA Negeri 1 Bae Kudus yang dilakukan oleh guru masih jauh dari penggunaan model pembelajaran yang efektif. Guru biasanya dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi hanya menggunakan model pembelajaran ungkap gagasan dari membaca buku teks dan siaran berita televisi. Hal ini cenderung membuat siswa


(29)

5

merasa bosan karena kurang bervariasinya model pembelajaran dalam menulis paragraf argumentasi.

Model pembelajaran think pair and share, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nurhadi (2003:66) memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Model pembelajaran think pair and share dapat membantu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Model pembelajaran think pair and share juga membantu siswa secara langsung agar dapat memahami suatu masalah, memecahkan masalah dengan diskusi kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran think pair and share efektif sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis paragraf argumentasi.

Perkembangan teknologi telah menjanjikan potensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk belajar, memperoleh informasi, dan menyesuaikan informasi. Perkembangan teknologi juga menyediakan peluang bagi pendidik di sekolah untuk mengembangkan media pembelajaran sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata tetapi lebih luas dari itu.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara


(30)

6

terintegrasi. Media dalam penelitian ini menggunakan gambar animasi karena gambar animasi sangat membantu memecahkan masalah dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Pemanfaatan media gambar animasi dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi berfungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam situasi pembelajaran, kemudian materi pelajaran yang dipadu dengan animasi gambar dan gerakan yang menarik dapat memotivasi dan menjadikan siswa senang untuk belajar karena suasana pembelajaran menjadi lebih terarah. Dengan media gambar animasi ini pula, siswa diharapkan menjadi lebih mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Dengan demikian, penggunaan media gambar animasi dapat digunakan sebagai media pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam menulis paragraf argumentasi bagi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

Berdasarkan uraian masalah serta pertimbangan-pertimbangan yang dikemukakan tersebut, peneliti mengadakan penelitian dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus tahun ajaran 2010/2011”.

1.2Identifikasi Masalah

Kriteria Ketuntasan Minimal untuk menulis paragraf argumentasi yang belum bisa dicapai oleh siswa kelas X-8 dapat disebabkan adanya berbagai jenis


(31)

7

permasalahan. Berbagai macam permasalahan yang menyebabkan belum maksimalnya keterampilan siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus sebenarnya tidak lepas dari beberapa faktor, antara lain guru, sekolah, siswa, sarana prasarana, dan latar belakang sosial.

Seorang guru akan memengaruhi tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran di kelas sebab guru merupakan seorang yang membantu belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat diperoleh apabila guru dapat memberikan pembelajaran yang baik. Berikut ini masalah-masalah dari faktor guru, yaitu (1) pembelajaran masih terfokus kepada guru sebagai sumber utama pengetahuan bagi siswa sehingga ceramah dan ungkap gagasan dari teks menjadi pilihan utama dalam pembelajaran tersebut, hal ini terkait dengan belum diterapkannya model pembelajaran yang tepat; (2) guru banyak menerangkan tentang teori menulis paragraf argumentasi, tetapi tidak banyak memberikan latihan membuat paragraf argumentasi; (3) guru belum menyajikan model pembelajaran secara kooperatif dengan melibatkan langsung peran serta siswa secara aktif; dan (4) guru belum menyajikan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik minat siswa sehingga pembelajaran cenderung monoton.

Sekolah merupakan sarana utama siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Keadaan sekolah yang baik akan menjadikan siswa dalam memperoleh ilmu terpenuhi. Sarana belajar seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan sarana belajar lain yang memadai akan membuat siswa lebih mudah dalam menyerap materi pembelajaran. Adapun kondisi laboratorium bahasa di SMA N 1 Bae Kudus belum berfungsi secara maksimal, beberapa buku


(32)

8

di perpustakaan masih terbitan edisi lama, dan sarana belajar yang lain seperti LCD belum dimanfaatkan secara maksimal.

Faktor yang disebabkan dari siswa antara lain (1) kurang maksimalnya kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi disebabkan oleh kurangnya latihan dan motivasi siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Siswa masih kesulitan untuk menuangkan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan syarat penulisan paragraf argumentasi, (2) siswa merasa kesulitan menuangkan ide, gagasan, dan argumennya karena pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas melalui uraian atau penjelasan secara teoretis. Padalah siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis paragraf argumentasi hanya dengan duduk, mendengarkan penjelasan guru, dan mencatat penjelasan dari guru, (3) siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran disebabkan kurang bervariasinya pembelajaran serta belum diterapkanya model dan media pembelajaran yang menarik saat pembelajaran, dan (4) siswa pasif dalam pembelajaran dan tidak ada kerja sama secara kooperatif antarsiswa.

Selain beberapa faktor tersebut, latar belakang keluarga atau orang tua siswa juga dapat memengaruhi pencapaian kegiatan menulis paragraf argumentasi yang baik. Keadaan lingkungan, tempat tinggal, tekanan ekonomi keluarga, dan lain sebagainya jelas sangat berpengaruh kepada siswa. Semakin baik keadaan sosial ekonomi siswa akan semakin baik pula kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Hal tersebut terjadi karena keadaan sosial ekonomi siswa yang baik akan menjadikan terpenuhinya segala kebutuhan siswa, seperti gizi yang cukup. Sebaliknya apabila latar belakang siswa tersebut kurang baik, penciptaan kegiatan


(33)

9

menulis paragraf argumentasi sulit diwujudkan. Keadaan tersebut dapat dilihat dari pola yang tidak sehat yang akan memengaruhi keadaan fisik dan jiwa siswa di lingkungan tempat tinggal dan sekolah. Hal tersebut tentu dapat menyebabkan dampak negatif saat pembelajaran menulis paragraf argumentasi berlangsung.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian dalam identifikasi masalah, penyebab belum tercapainya KKM pada siswa kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus untuk menulis paragraf argumentasi lebih dilatar belakangi dengan belum digunakannya model dan media pembelajaran yang tepat untuk menulis paragraf argumentasi. Jadi, fokus penelitian ini hanya terletak pada penggunaan model dan media pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Adapun model dan media yang digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah penerapan model think pair and share melalui media gambar animasi. Alasan peneliti menggunakan model think pair and share adalah dengan menggunakan model think pair and share dapat mengajarkan siswa untuk untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain dengan memahami suatu masalah, memecahkan masalah dengan diskusi kelompok, dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa dapat mengeluarkan ide-ide yang dapat dipikirkannya sehingga lebih dapat memahami materi tersebut. Jadi, saat pembelajaran siswa aktif dan ada umpan balik antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa.


(34)

10

Selain itu, alasan peneliti memadukan media gambar animasi dalam model think pair and share karena dengan menggunakan media gambar animasi memudahkan siswa dalam mengidentifikasi masalah. Dengan media gambar animasi siswa diharapkan menjadi lebih mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Jadi, siswa lebih mudah mengidentifikasi masalah untuk membuat paragraf argumentasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi setelah dilaksanakan pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus?

2) Seberapa besarkah peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi setelah dilaksanakan pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus?

3) Bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?


(35)

11

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1) Mengetahui proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus.

2) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

3) Mengetahui perubahan tingkah laku siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi teoretis dan segi praktis.

1) Segi Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar terhadap perkembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai keterampilan berbahasa yang berupa keterampilan menulis.

2) Segi Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru sekolah, dan peneliti lain.


(36)

12

Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi sehingga hasil belajar meningkat. Siswa akan mendapat pengalaman baru dengan diterapkannya model pembelajaran think pair and share. Siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar karena digunakannya media gambar animasi yang inovatif. Selain itu, bisa membentuk sikap kerja sama antarsiswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan adanya penelitian ini siswa mendapat pengalaman belajar yang bemakna melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan keterampilan menulis paragraf argumentasi bagi siswanya. Selain itu, keberhasilan guru sebagai pengajar akan meningkat karena hasil belajar siswa juga meningkat.

Bagi sekolah, prestasi sekolah akan meningkat karena hasil belajar siswa juga meningkat. Dengan adanya penelitian ini, guru-guru di sekolah lain akan termotivasi memperbaiki model pembelajaran yang selama ini mereka terapkan.

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding terutama dalam hal bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis paragraf argumentasi melalui pembelajaran dengan menggunakan model think pair and share melalui media gambar animasi.


(37)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Kenyataan membuktikan bahwa keterampilan menulis masih kurang diperhatikan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Pembelajaran menulis juga masih sering diabaikan oleh kalangan pelajar dan bahkan mahasiswa. Hal ini cenderung membuat terciptanya iklim budaya tulis yang kurang baik di sekolah-sekolah.

Penelitian tindakan kelas (PTK) tentang menulis paragraf argumentasi merupakan penelitian yang menarik. Bukti bahwa keterampilan menulis paragraf argumentasi menarik untuk dilakukan adalah dengan banyaknya penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan menulis paragraf argumentasi tersebut.

Di bawah ini disajikan penelitian-penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Nystrand dan Graff (2000), Neeta (2005), Carss (2007), Hernawati (2007), Ni‟mah (2007), Hapsari (2008), Puryanti (2009), Hindawati (2010), Mujahadah (2010), dan Sulistyani (2010).

Nystrand dan Graff (2000) dalam penelitiannya yang berjudul “Report in Argument's Clothing: An Ecological Perspective on Writing Instruction” menunjukkan bahwa pembelajaran menulis argumentasi lebih efektif dengan menggunakan model pembelajaran memodifikasi gagasan yang diperoleh dari pengadopsian strategi inovatif dengan cara melalui penafsiran, penulisan, dan


(38)

14

pengembangan teks sehingga siswa secara efektif bisa membuat tulisan argumentasi.

Persamaan penelitian Nystrand dan Graff (2000) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada masalah yang dikaji, yaitu sama-sama mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan model penelitian. Pada penelitian Nystrand dan Graff (2000) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII pada Sekolah Menengah Midwest, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Nystrand dan Graff (2000) menerapkan model pembelajaran memodifikasi gagasan yang diperoleh dari pengadopsian strategi inovatif dengan cara melalui penafsiran, penulisan, dan pengembangan teks, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share.

Neeta (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Socioculture and Students Argument Writing in English: A Case Study from the Vhembe District, Limpopo Province, South Africa” menjelaskan bahwa penggunaan strategi penginterpretasian di dalam relevan konteks sosial, historis, dan budaya (konteks sosiokultural) mampu meningkatkan keterampilan menulis argumentasi dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Persamaan penelitian Neeta (2005) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada masalah yang dikaji. Masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, model pembelajaran, strategi pembelajaran, dan


(39)

15

media yang digunakan. Pada penelitian Neeta (2005) yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa dari Daerah Vhembe, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Neeta (2005) tidak menerapkan model, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share. Pada penelitian Neeta (2005) menggunakan strategi pembelajaran berbasis penginterpretasian di dalam relevan konteks sosial, historis, dan budaya (konteks sosiokultural), sedangkan penulis dalam penelitiannya tidak menerapkan strategi pembelajaran.

Carss (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “The Effects of Using Think-Pair-Share during Guided Reading Lessons” menyimpulkan bahwa think pair and share memberikan efek yang positif pada pembelajaran membaca. Efek positif itu tampak pada penggunaan bahasa lisan, berpikir, metakognitif, kesadaran, dan pengembangan strategi membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa think pair and share efektif digunakan sebagai alat untuk membantu perkembangan percakapan sehingga siswa bisa fokus pada pembelajaran dan mampu menyesuaikan dengan kelompok belajar yang ada.

Persamaan penelitian Carss (2007) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada model pembelajaran yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan model pembelajaran think pair and share. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, desain penelitian, dan masalah yang dikaji. Pada penelitian Carss (2007) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa sekolah dasar, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas


(40)

16

X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Carss (2007) desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, sedangkan desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Pada penelitian Carss (2007) masalah yang dikaji adalah mengenai keterampilan membaca, sedangkan masalah yang dikaji penulis adalah mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi.

Hernawati (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair and Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII E SMP N 14 Tegal dalam Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”, diperoleh simpulan yaitu hasil observasi selama penelitian menunjukkan adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuis I, kuis II, kuis III, dan nilai ulangan harian secara persentase siswa yang memperoleh nilai minimal 63 menunjukkan adanya peningkatan. Siklus I nilai rata-rata kelas 63,21, siswa yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 25 anak dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 65,79 %. Pada Siklus II nilai rata-rata kelas 64,56, siswa yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 30 anak dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 78,95 %. Pada Siklus III nilai rata-rata kelas 69,26, siswa yang memperoleh nilai ≥ 63 sebanyak 34 anak dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 89,47 % sehingga penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe think pair and share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMPN 14 Tegal dalam pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel.


(41)

17

Persamaan penelitian Hernawati (2007) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan model pembelajaran yang digunakan. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan model yang digunakan sama-sama menggunakan model think pair and share. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, masalah yang dikaji, dan media yang digunakan. Pada penelitian Hernawati (2007) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP N 14 Tegal, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Hernawati (2007) masalah yang dikaji adalah pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dalam mata pelajaran matematika, sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam penelitiannya adalah keterampilan menulis paragraf argumentasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada penelitian Hernawati (2007) tidak menggunakan media, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Ni‟mah (2007 dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share dalam Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Semarang” menunjukkan bahwa hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes (t berada pada daerah penerimaan Ho) disimpulkan tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji perbedaan rata-rata postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Estimasi rata-rata pada kelompok kontrol, yaitu 61,62-66,71 dengan rata-rata hasil belajar siswa 64,17, sedangkan estimasi rata-rata kelompok eksperimen 68,68-73,03 dengan rata-rata


(42)

18

hasil belajar 70,85, berarti kelompok kontrol hasil belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen, maka ada pengaruh antara efektivitas model pembelajaran think pair share dalam mata pelajaran sejarah pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang.

Persamaan penelitian Ni‟mah (2007) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran yang digunakan sama-sama menggunakan model think pair share. Adapun perbedaannya terletak pada desain penelitian, subjek penelitian, masalah yang dikaji, dan media yang digunakan. Pada penelitian Ni‟mah (2007) desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, sedangkan desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada penelitian Ni‟mah (2007) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Ni‟mah (2007) masalah yang dikaji adalah pokok bahasan kehidupan awal masyarakat kepulauan Indonesia dalam mata pelajaran sejarah, sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam penelitiannya adalah keterampilan menulis paragraf argumentasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada penelitian Ni‟mah (2007) tidak menggunakan media, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Hapsari (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Media Gambar Karikatur Politik pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang Tahun


(43)

19

Ajaran 2007/2008” diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media gambar karikatur politik sebesar 3,51%. Skor rata-rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 6,97 dan mengalami peningkatan sebesar 3% menjadi 9,17. Kemudian pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat menjadi 10,35. Setelah digunakan pembelajaran menggunakan media gambar karikatur politik terjadi perubahan tingkah laku. Siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan aktif dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Persamaan penelitian Hapsari (2008) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, model, dan media yang digunakan. Pada penelitian Hapsari (2008) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Hapsari (2008) tidak menggunakan model, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share. Pada penelitian Hapsari (2008) menggunakan media gambar karikatur politik, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Puryanti (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X-2 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten


(44)

20

Temanggung Tahun Ajaran 2008/2009” menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan argumentasi berdasarkan metode problem solving terbukti mengalami peningkatan. Hasil tes rata-rata pada siklus I adalah 69,64 atau termasuk kategori baik, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 85,12 atau termasuk kategori sangat baik. hal ini membuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 15,12 atau sebesar 21,95%. Perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat secara jelas pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil data nontes siklus I, masih tampak perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif siswa semakin berkurang dan perilaku positif siswa semakin bertambah.

Persamaan penelitian Puryanti (2009) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, metode, media, dan model yang digunakan. Pada penelitian Puryanti (2009) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X-2 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Puryanti (2009) metode yang digunakan adalah metode problem solving, sedangkan penulis dalam penelitiannya tidak menggunakan metode. Pada penelitian Puryanti (2009) tidak menggunakan media, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media


(45)

21

gambar animasi. Pada penelitian Puryanti (2009) tidak menggunakan model, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share. Hindawati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi melalui Media Teks Berita dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes” menunjukkan bahwa analisis data penelitian keterampilan menulis karangan argumentasi siswa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas dalam menulis karangan argumentasi siklus I sebesar 68,18. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,54% atau dengan nilai 79,46. Peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi diikuti dengan perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku tersebut, yaitu dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

Persamaan penelitian Hindawati (2010) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, media, dan model yang digunakan. Pada penelitian Hindawati (2010) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Hindawati (2010) menggunakan media teks berita, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi. Pada penelitian Hindawati (2010) menggunakan model problem based instruction


(46)

22

(PBI), sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share.

Mujahadah (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Menulis Argumentasi melalui Media Komik dalam Konteks Pekerjaan dengan Model Problem Terbuka (OE: Open Ended) Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kendal” menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata hasil tes keterampilan siswa. Hasil tes menulis karangan argumentasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata hasil prasiklus I 55,68 meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 63,35. Nilai rata-rata-rata-rata hasil siklus I 63,35 meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 76,74 yaitu meningkat sebesar 13,39 atau sebesar 19,11%. Perilaku siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media komik dalam konteks pekerjaan melalui model open ended mengalami perubahan ke arah positif.

Persamaan penelitian Mujahadah (2010) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan masalah yang dikaji. Desain penelitian yang dilakukan sama-sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan masalah yang dikaji sama-sama mengenai keterampilan menulis argumentasi.

Adapun perbedaannya terletak pada subjek penelitian, media, dan model yang digunakan. Pada penelitian Mujahadah (2010) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8


(47)

23

SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Mujahadah (2010) menggunakan media komik dalam konteks pekerjaan, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi. Pada penelitian Mujahadah (2010) menggunakan model open ended, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan model think pair and share.

Sulistyani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Artikel dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share melalui Media Majalah Dinding pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2009/2010” diketahui bahwa keterampilan menulis artikel siswa pada tahap prasiklus, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 56,69 dalam kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran kooperatif think pair and share melalui media majalah dinding pada siklus I, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 64,5 dengan kategori cukup. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai rata-rata sebesar 75,61 dalam kategori baik. Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,11 atau 17,22% dari siklus I ke siklus II dan 7,75% dari prasiklus ke siklus I. Selain itu, perilaku-perilaku negatif siswa selama mengikuti pembelajaran pada tahap prasiklus dan siklus I mengalami perubahan ke arah positif pada siklus II.

Persamaan penelitian Sulistyani (2010) dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada desain penelitian dan model yang dikaji. Desain penelitian yang dilakukan sama penelitian tindakan kelas (PTK) dan sama-sama menggunakan model think pair and share. Adapun perbedaannya terletak


(48)

24

pada subjek penelitian, masalah yang dikaji, dan media yang digunakan. Pada penelitian Sulistyani (2010) yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan, sedangkan subjek penelitian penulis dalam penelitiannya adalah siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus. Pada penelitian Sulistyani (2010) masalah yang dikaji adalah keterampilan menulis artikel, sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam penelitiannya adalah mengenai keterampilan menulis paragraf argumentasi. Pada penelitian Sulistyani (2010) menggunakan media majalah dinding, sedangkan penulis dalam penelitiannya menggunakan media gambar animasi.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, peningkatan keterampilan menulis telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan metode, model, dan media tertentu. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan maksud untuk melengkapi penelitian-penelitian keterampilan menulis yang telah dilakukan. Penelitian ini mencoba meneliti mengenai keterampilan menulis siswa dalam menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis meliputi beberapa pembahasan, yaitu (1) hakikat menulis, (2) hakikat paragraf argumentasi, (3) hakikat model think pair and share, (4) hakikat media gambar animasi, dan (5) pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Penulis akan menguraikan hal-hal tersebut sebagai berikut.


(49)

25

2.2.1 Hakikat Menulis

Hakikat menulis meliputi beberapa pembahasan, yaitu (1) pengertian menulis, (2) tujuan menulis, dan (3) manfaat menulis. Penulis akan menguraikan hal-hal tersebut sebagai berikut.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Menurut Gie (1995:19) menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, dan perasaan seseorang. Maksud yang ingin disampaikan dari rangkaian kegiatan mengungkapkan hasil pemikiran melalui bahasa tulis ini diharapkan informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

Sejalan dengan pendapat Gie, Suriamiharja, dkk. (1996:2) mengemukakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Selanjutnya, juga dapat diartikan bahwa menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan, seperti mengarang, membuat surat, membuat laporan, dan sebagainya.


(50)

26

Pendapat lain diungkapkan oleh Wiyanto secara sederhana. Menurut Wiyanto (2004:1-2) menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda yang dapat dilihat. Kedua, menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini dinamakan penulis, sedangkan hasil kegiatannya dinamakan tulisan.

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Suparno dan Yunus (2007:1.29) menyebutkan bahwa menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkan dalam bahasa tulis.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan serangkaian kegiatan melukiskan lambang grafik yang mengungkapkan dan menggambarkan gagasan secara tertulis agar dapat dibaca, dimengerti, dan dipahami oleh pembaca atau orang lain.

2.2.1.2Tujuan Menulis

Setiap penulis memiliki tujuan dan maksud tertentu dalam menyampaikan gagasan tulis tersebut. Hartig dalam Tarigan (1983:24) mengemukakan bahwa tujuan penulisan, yaitu (1) tujuan penugasan, penulis menulis karena ada tugas bukan karena kemauan sendiri; (2) tujuan altruistik, agar pembaca senang dan bisa


(51)

27

memahami serta menghargai perasaan; (3) tujuan persuasif, untuk meyakinkan pembaca; (4) tujuan informasional atau tujuan penerangan, untuk memberikan informasi atau penerangan kepada pembaca; (5) tujuan pernyataan diri, untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang penulis; (6) tujuan kreatif, untuk mencapai nilai artistik atau atau seni yang ideal; dan (7) tujuan pemecahan masalah, untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Fungsi utama menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Penulis dan pembaca dapat berkomunikasi melalui tulisan. Oleh karena itu, pada prinsipnya hasil menulis (tulisan) yang paling utama ialah dapat menyampaikan pesan penulis kepada pembaca. Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat Sujanto. Menurut Sujanto MS (1988:68) garis besar tujuan penulisan adalah mengekspresikan perasaan, memberi informasi, memengaruhi pembaca, dan memberi hiburan.

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Keraf (1995:6) mengemukakan bahwa kebutuhan dasar manusia yang mempengaruhi tujuan menulis, yaitu (1) keinginan untuk memberi informasi keadaan orang lain dan memperoleh informasi dari orang lain mengenai sesuatu hal; (2) keinginan untuk meyakinkan seseorang mengenai suatu kebenaran akan suatu hal, dan lebih jauh memengaruhi sikap dan pendapat orang lain; (3) keinginan untuk menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal atau bunyi; dan (4) keinginan untuk menceritakan kepada orang lain tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami maupun yang didengar dari orang lain.


(52)

28

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk memberitahukan, meyakinkan, mengekspresikan, menghibur, memperkenalkan diri, dan untuk mencapai nilai artistik terhadap suatu masalah serta dapat memberikan informasi atau penerangan kepada pembaca sehingga bisa memecahkan masalah yang dihadapi oleh pembaca.

2.2.1.3Manfaat Menulis

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai karena banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari kegiatan menulis. Menurut Komaidi (2007:12-13) banyak manfaat yang bisa diperoleh dari menulis, diantaranya (1) menulis melatih kepekaan dalam melihat suatu realitas lingkungan; (2) mendorong untuk mencari referensi; (3) melatih kita untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis, dan logis; (4) mengurangi tingkat ketegangan dan stres; (5) mendapatkan kepuasan batin, jika tulisan dimuat di media atau diterbitkan; dan (6) membuat semakin populer dan terkenal, bila tulisan banyak dibaca oleh orang lain.

Melengkapi pendapat dari Komaidi, Putra (2007:22) mengungkapkan bahwa manfaat dari menulis antara lain (1) pelepasan emosional. Menulis bisa menjadi penyaluran emosi dan perasaan; (2) manfaat promotif atau kenaikan pangkat. Jika produktif menulis maka akan memperoleh angka kredit yang banyak sesuai buku yang kita tulis; (3) manfaat sosial. Dengan menulis kita bisa menjadi terkenal atau dikenal; (4) manfaat finansial. Dengan menulis bisa membantu


(53)

29

dalam menghasilkan uang; dan (5) manfaat intelektual. Dengan menulis bisa bisa menambah ilmu pengetahuan.

Melengkapi pendapat Komaidi dan Putra, Romli (2007:2) berpendapat bahwa manfaat menulis, yaitu (1) menulis berarti mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keinginan; (2) dengan menulis dapat membangun “citra diri” sebagai orang yang berwawasan, intelek, dan berkualitas; (3) tulisan yang bagus akan membangun citra diri sang penulis yang pada gilirannya membangun kepercayaan dirinya; (4) dengan menulis bisa menjadi “agen perubahan”. Ide-ide yang dituangkan dalam tulisan dapat memengaruhi pemikiran pembaca, membentuk opini publik, dan melakukan sesuatu sesuai dengan ide; (5) selain berbagai ide atau pemikiran, menulis juga menjadi sarana berbagai pengalaman; dan (6) bisa memperoleh keuntungan finansial dari berkah menulis.

Pendapat yang hampir sama juga diungkapkan oleh Aguk Irawan MN (2008:14) dan Thobroni (2008:14). Menulis memiliki banyak manfaat, antara lain (1) salah satu cara untuk memangkas bagian permukaan segala sesuatu agar bisa menjelajahi atau memahami banyak hal, (2) suatu cara agar kita bisa memahami dan menemukan arti hidup, (3) agar bisa mengetahui dan mendalami sisi perasaannya yang paling tersembunyi, (4) agar kita bisa berpikir untuk menemukan jawaban dari persoalan-persoalan hidup, (5) membantu kejiwaan menjadi semakin positif, dan (6) dapat tercukupi kebutuhan ekonominya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah sebagai suatu sarana untuk mengungkapkan diri, memahami, mengekspresikan, mengembangkan, mengorganisasikan, meninjau, menilai suatu pikiran, perasaan,


(54)

30

gagasan, dan keinginan agar dapat mengenali kemampuan dan potensi diri sehingga dapat lebih banyak menyerap, menguasai, dan mengorganisasikan gagasan atau informasi yang berkaitan dengan topik yang akan ditulis secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat.

2.2.2 Hakikat Paragraf Argumentasi

Keterampilan menulis paragraf argumentasi meliputi beberapa pembahasan, yaitu (1) pengertian paragraf argumentasi, (2) ciri-ciri paragraf argumentasi, (3) jenis-jenis paragraf argumentasi, dan (4) langkah-langkah menulis paragraf argumentasi. Penulis akan menguraikan hal-hal tersebut sebagai berikut.

2.2.2.1 Pengertian Paragraf Argumentasi

Menurut Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (1992:100), paragraf argumentasi merupakan paragraf yang berisi uraian untuk memperdebatkan sesuatu agar orang lain percaya. Dalam menulis paragraf argumentasi disajikan bukti-bukti atau alasan yang mendukung suatu kebenaran. Paragraf argumentasi disajikan dengan membandingkan permasalahan lain yang bertentangan.

Sementara itu, menurut Keraf (1995:10), paragraf argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha membuktikan suatu kebenaran. Selain itu, argumentasi berusaha memengaruhi serta mengubah sikap dan pendapat orang lain untuk menerima suatu kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti mengenai objek yang diargumentasikan, sedangkan dari proses berpikir, argumentasi adalah


(55)

31

suatu tindakan untuk membentuk penalaran dan menurunkan simpulan serta menerapkannya pada suatu kasus dalam perdebatan.

Selanjutnya, Wiyanto (2004:67) memberikan definisi yang lebih sederhana, yaitu istilah argumentasi diturunkan dari verba to argue (Ing), yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Untuk meyakinkan pembaca bahwa pendapat, konsepsi, atau opini yang disampaikan penulis itu benar, penulis harus menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.

Sejalan dengan pendapat Wiyanto, Suparno dan Yunus (2007:1.12) menyatakan bahwa, paragraf argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya. Dalam menulis paragraf argumentasi, penulis harus menyajikan secara logis, kritis, dan dan sistematis bukti-bukti yang dapat memperkuat keobjektifan dan kebenaran yang disampaikannya sehingga dapat menghapus keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi uraian atau gagasan untuk memperdebatkan, memengaruhi, meyakinkan, mengubah sikap dan pendapat orang lain, atau membuktikan suatu kebenaran dari suatu masalah agar orang lain atau pembaca percaya dan berusaha untuk membuktikan gagasan dari suatu pemecahan masalah tersebut.

2.2.2.2 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi

Menurut Keraf (1995:20) paragaraf argumentasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1) argumentasi berusaha untuk membuktikan suatu kebenaran dari suatu


(56)

32

pokok persoalan agar pembaca mengubah sikap dan pendapatnya; (2) dalam argumentasi berusaha untuk mengubah pandangan dan sikap pembaca. Karena itu penulis berusaha meyakinkan pembaca agar pembaca yakin terhadap uraian penulis; (3) menginginkan pembaca untuk mengikuti pendapatnya; (4) menggunakan gaya persuasif; (5) bahasa yang digunakan bersifat rasional dan objektif; dan (6) dan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk memperkuat pendapat penulis.

Selanjutnya, Keraf (2000:103) juga berpendapat bahwa ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu (1) argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan, argumentasi harus disertai fakta-fakta dan bukti yang mendukung; (2) pengarang harus berusaha untuk menghindari istilah-istilah yang bisa menimbulkan prasangka; (3) menghindari munculnya istilah-istilah, hal ini dapat dilakukan dengan membatasi pengertian istilah yang dipergunakan; dan (4) penulis harus menetapkan dengan tepat ketidakkesepakatan yang akan diargumentasikan.

Pendapat lain diungkapkan oleh Wagiran. Menurut Wagiran (2009:6) ciri khas paragraf argumentasi adalah mengutamakan kekuatan argumen (argumen teoretis, argumen empiris, argumen praktis, dan argumen logis) dalam memecahkan tiap masalah/problem/persoalan. Oleh karena itu, penulis harus menyampaikan pendapat/gagasan/argumen yang disertai alasan agar dapat memengaruhi pembaca.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf argumentasi adalah paragraf argumentasi yang disajikan berusaha untuk membuktikan suatu


(57)

33

kebenaran, mengubah pandangan dan sikap, memengaruhi, dan meyakinkan pembaca dengan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk memperkuat kekuatan argumen/pendapat penulis secara teoretis, empiris, praktis, maupun logis.

2.2.2.3 Jenis-jenis Paragraf Argumentasi

Jenis-jenis paragraf argumentasi menurut Keraf (2000:108) terbagi menjadi tujuh, yaitu (1) genus atu definisi, mengajukan argumen dari definisi-definisi; (2) sebab dan akibat, didasarkan pada pola sebab-akibat yang mempergunakan corak berpikir kausal; (3) keadaan atau sirkumtansi, menyodorkan kedaan didasarkan pada keadaan yang ada; (4) persamaan, dengan menyamakan antara metode-metode yang terkait dengan fakta yang sama; (5) perbandingan, dengan membandingkan hal-hal yang bisa diperbandingkan; (6) pertentangan, dengan menggunakan metode pertentangan dalam fakta atau situasi. Didasarkan pada relasi antara berbagai fakta dan peristiwa; dan (7) kesaksian atau otoritas, dengan memanfaatkan topik atau sumber dari luar.

Berbeda dengan Keraf, Alfiansyah (2009:2) berpendapat bahwa bentuk penalaran yang ada dalam paragraf argumentasi ada dua, yaitu penalaran induksi dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik simpulan secara lebih umum. Penalaran induksi tidak boleh membuat simpulan yang melebihi kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari


(58)

34

pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar mengambil simpulan.

Pendapat Alfiansyah diperkuat oleh pendapat Wagiran. Menurut Wagiran (2009:6) jenis-jenis paragraf argumentasi, yaitu tajuk rencana, surat pembaca, opini, wacana debat, artikel, dan kolom. Teknik pengembangannya terbagi menjadi dua, yaitu deduktif-induktif dan akibat. Pola penalaran sebab-akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab. Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengajukan genus atau definisi, paragraf dengan pola sebab dan akibat, paragraf yang terkait keadaan atau sirkumtansi, menyamakan fakta-fakta yang ada, membandingkan, mempertentangkan, memanfaatkan topik dan sumber luar, paragraf deduktif, paragraf induktif.

2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi

Menurut Tarigan (1979:1-2) suatu paragraf selalu mengandung tiga bagian utama, yaitu (1) bagian pendahuluan, berfungsi untuk menarik minat pembaca, mengarahkan pembaca, menjelaskan secara singkat ide pokok atau tema paragraf, dan menjelaskan bagian dari suatu hal yang akan diperbincangkan; (2) isi, sebagai jembatan penghubung antara isi dan penutup, dan sebagai penjelasan terperinci


(59)

35

dari pendahuluan; dan (3) penutup, untuk memberikan simpulan, penekanan bagian-bagian tertentu, klimaks, melengkapi, dan merangsang pembaca.

Sejalan dengan pendapat Tarigan, Keraf (2000:104) berpendapat bahwa paragraf argumentasi harus mencakup (1) pendahuluan, mengandung cukup banyak bahan untuk menarik perhatian. Dalam pendahuluan berisi persoalan yang dibicarakan, latar belakang historis, dan penegasan terhadap suatu sistem yang akan membawanya pada sebuah konklusi yang benar; (2) tubuh argumen, meyakinkan pembaca bahwa hal yang dikemukannya benar sehingga konklusinya juga benar; dan (3) simpulan dan ringkasan, berisi ringkasan dari pokok-pokok yang penting sesuai dengan urutan argumen-argumen dalam tubuh paragraf.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Wagiran dan Doyin. Menurut Wagiran dan Doyin (2005:22), ada lima langkah dalam menulis paragraf argumentasi, yaitu (1) pengembangan gagasan paragraf argumentasi; (2) perencanaan naskah paragraf argumentasi; (3) pengembangan paragraf argumentasi; (4) penulisan draf paragraf argumentasi; dan (5) finalisasi.

Kelima langkah menulis tersebut dapat diuraikan, sebagai berikut (1) pengembangan gagasan paragraf argumentasi, yakni pengembangan sebuah tulisan berangkat dari penentuan tema, topik, permasalahan yang menjadi gagasan utama; (2) perencanaan naskah paragraf argumentasi dilakukan dari tiga segi, yakni segi perencanaan isi, perencanaan format, dan perencanaan bahasa. Dalam perencanaan ini prinsip utama yang harus diperhatikan ialah pembuatan kerangka. Kerangka pada dasarnya merupakan pokok-pokok paragraf yang nantinya akan dijabarkan menjadi karangan. Perencanaan selanjutnya, yakni perencanaan format


(1)

Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi dapat digunakan sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-30

Harapan saya, media gambar animasi dan model think pair and share bisa dikembangkan dalam pembelajaran lainnya.

B.Siswa dengan nilai sedang

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Saya senang, berminat, dan tertarik mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan saya tidak mengantuk seperti pembelajaran pada pertemuan yang lalu.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Menurut saya model think pair and share baik digunakan dalam suatu pembelajaran. Karena peran guru tidak hanya sebagai guru saja, tetapi guru bisa bersosialisasi dengan siswa. Ibu mengajarnya bagus dan terlihat bersemangat.

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Secara keseluruhan saya tidak merasa kesulitan, hanya saja kesulitan saya adalah mengenai penulisan EYD dan saya masih bingung mau menyusun kalimat agar menjadi kalimat yang bisa bersifat argumentatif.


(2)

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa kita bisa belajar menulis paragraf menggunakan media yang sebelumnya belum pernah kita gunakan seperti media gambar animasi. Media gambar animasi ternyata lebih menarik dan lebih baik apabila digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-12

Harapan saya, ibu jangan lupa kalau jadi guru harus bisa menggunakan media atau model yang menarik untuk siswa, seperti model think pair and share dan media gambar animasi.

C.Siswa dengan nilai rendah

1) Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Saya senang dan sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi.

2) Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Pendapat saya mengenai model think pair and share adalah baik untuk pembelajaran dan media gambar animasi sangat cocok untuk media pembelajaran.


(3)

3) Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Secara keseluruhan tidak ada kesulitan, hanya saja saya kurang mampu dalam menyusun kalimat yang baik.

4) Apakah manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa media gambar animasi ternyata dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi.

5) Apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi?

Jawab: R-21

Harapan saya terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah lebih asyik lagi kalau diselingi dengan permainan, sehingga bisa serius tapi santai dan tidak terlalu tegang.


(4)

(5)

(6)

Lampiran 20. Daftar Nama Siswa

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X-8 SMA N 1 BAE KUDUS

TAHUN AJARAN 2010/2011

No. NIS Nama Siswa Jenis Kelamin

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 11100 11101 11102 11103 11104 11105 11106 11107 11108 11109 11110 11111 11112 11113 11114 11115 11116 11117 11118 11119 11120 11121 11122 11123 11124 11125 11126 11127 11128 11129 11130 11131 Agree Isnasatrianto Ainur Rohman Sya‟ban Andre Kurniawan Aulia Fridhayani Dini Auliasari Ely Fatmawati Eva Suryani Fitria Ainur Rahmi Habib Ahmeda Annur Indah Beti Lestari Intan Putri Permatasari Isnaini Wahyuningrum Izza Khoirin Nida Kharisma Ega Permana M. Rizqi Ramadhan Meiko Ahada Divantika Mohamad Khoirul Fikri Mohammad Aufarrizqi Muhammad Fatkhur Riza Naili Rocha

Naufal Ferdiansyah Nurul Setiyorini Raissa Yasha Fauziah Ririn Wardani Zuhruf Riska Widyanasari Rizki Febri Astuti Siti Solikhah Uke Pramudita Yuni Widi Astuti Yunita Arvita Eka Putri Yunita Fatma Kartikasari Zaenal Arifin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki

Jumlah Laki-laki 12

Jumlah Perempuan 20


Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis melalui Media Foto Jurnalistik pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara

0 17 273

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMA N 2 BAE KUDUS.

0 0 3