Faktor Pekerjaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

Eksklusif. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh hasil penelitian Hartatik tahun 2010, terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif, kedua faktor tersebut adalah tingkat pendidikan dan pengetahuan.

2.2.4 Faktor Pekerjaan

Bekerja pada umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. Bekerja merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Saat ini bekerja tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga perempuan tidak terkecuali ibu menyusui. Jumlah partisipasi ibu menyusui yang bekerja menyebabkan turunnya angka dan lama menyusui Siregar, 2004. Menurut Prasetyono 2012 faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif adalah karena ibu bekerja di luar rumah sehingga tidak dapat memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada bayinya. Ibu yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarga saat ini banyak sekali. Peraturan jam kerja yang ketat, lokasi tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja, atau tidak ada fasilitas kendaraan pribadi menjadi faktor yang menghambat ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Faktor lainnya adalah ibu yang bekerja secara fisik pasti akan cepat lelah, sehingga merasa tidak punya tenaga lagi untuk menyusui, di tempat kerja jarang tersedia fasilitas tempat untuk memerah ASI yang memadai. Banyak ibu yang memerah ASI di kamar mandi, yang tentunya kurang nyaman Damayanti, 2010. Universitas Sumatera Utara Menurut Satoto 1990, pekerjaan terkadang mempengaruhi keterlambatan ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif. Secara teknis hal itu dikarenakan kesibukan ibu sehingga tidak cukup untuk memperhatikan kebutuhan ASI. Pada hakekatnya pekerjaan tidak boleh menjadi alasan ibu untuk berhenti memberikan ASI secara eksklusif. Untuk menyiasati pekerjaan maka selama ibu tidak dirumah, bayi mendapatkan ASI perah yang telah diperoleh satu hari sebelumnya. Secara ideal tempat kerja yang mempekerjakan perempuan hendaknya memiliki “tempat penitipan bayianak”. Dengan demikian ibu dapat membawa bayinya ke tempat kerja dan menyusui setiap beberapa jam. Namun bila kondisi tidak memungkinkan maka ASI perahpompa adalah pilihan yang paling tepat. Tempat kerja yang memungkinkan karyawatinya berhasil menyusui bayinya secara eksklusif dinamakan Tempat Kerja Sayang Ibu Roesli, 2000.

2.2.5 Faktor Ekonomi Keluarga Pendapatan