Pengaruh Faktor Pengetahuan terhadap Pemberian ASI Eksklusif

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan tahun 2016 untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif di desa Sukadame dapat dilihat sebagai berikut

5.1. Pengaruh Faktor Pengetahuan terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki kategori pengetahuan buruk tentang pemberian ASI Eksklusif yakni sebanyak 37 orang 57,8 dan mayoritas responden berpengetahuan buruk yang tidak memberikan ASI Eksklusif yakni sebanyak 36 orang 97,3. Hal ini mengindikasikan bahwa ada hubungan linier antara faktor pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif p=0,001. Artinya, semakin buruk pengetahuan ibu, semakin cenderung untuk tidak memberikan ASI Eksklusif. Sesuai hasil tabulasi silang dimana mayoritas responden dengan pengetahuan buruk tidak memberikan ASI Eksklusif 97,3. Sesuai dengan hasil uji regresi logistik dimana variabel pengetahuan memberi pengaruh signifikan terhadap pemberian ASI Eksklusif p=0,001. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nova, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Dengan Tindakan ASI Eksklusif dan dengan menggunakan uji chi square membuktikan bahwa pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan 76 Universitas Sumatera Utara tindakan pemberian ASI Eksklusif. Semakin baik pengetahuan ibu, semakin besar kemungkinan memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman, juga bisa didapat dari informasi yang disampaikan oleh guru, orangtua, buku, dan surat kabar. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoadmojo, 2007. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif serta motivasi pemberian ASI Eksklusif yang kurang, mempengaruhi prilakusikap ibu yang diakibatkan oleh masih melekatnya pengetahuan budaya lokal tentang pemberian makanan dan minuman pada bayi seperti pemberian kopi. Perilaku menyusui yang tidak baik diantaranya membuang kolostrum karena dianggap susu basi, tidak bersih dan kotor. pemberian makananminuman sebelum ASI keluar prelaktal, kebiasaan memberikan makanan minuman yang di konsumsi oleh ibu kepada bayinya, serta kurangnya rasa percaya diri responden ASInya cukup untuk bayinya

5.2. Pengaruh Faktor Sikap terhadap Pemberian ASI Eksklusif