BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kecamatan Tiga panah 4.1.1. Keadaan Geografis
Penelitian dilaksanakan di Desa Suka Dame yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Tiga panah Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Desa
Suka Dame merupakan pemekaran dari Desa Sukadame dan Desa Lambar berdasarkan Peraturan Daerah No 3 tahun 2010 pada tahun 2010. Luas desa
Sukadame secara keseluruhan adalah 413 Ha, yang sebagian besar digunakan untuk usaha tani lahan kering untuk budidaya tanaman wortel, tomat, kentang,
jeruk, kubis dan buncis. Desa Sukadame berada pada jarak 7 km dari Kabanjahe Kabupaten Karo
dan 80 km dari Medan Provinsi Sumatera Utara dan pada ketinggian 1.100-1.300 m di atas permukaan laut, dengan suhu udara rata berkisar 16- 27 C dengan
kelembaban 85, Desa Sukadame mempunyai batas - batas wilayah sebagai berikut;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sinaman, Kecamatan Barus Jahe
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suka, Kecamatan Tiga panah
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tiga panah, Kecamatan
Tigapanah -
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Regaji , Kecamatan Merek Desa Sukadame memiliki jumlah penduduk sebanyak 1447 dengan
penduduk laki laki sebanyak 699 orang dan 748 perempuan, 418 rumah tangga
51
Universitas Sumatera Utara
data tahun 2014. Sebagian besar penduduk bermatapencarian petani sebanyak 1.608 orang, industri rumah tangga sebanyak 6 orang, PNS ABRI 39 orang,
dan pekerja lain sebanyak 22 orang sehingga total ada sebanyak 167 orang. Menurut Data Puskesmas Tiga Panah Desa Sukadame tahun 2015 jumlah
PUS pasangan usia subur adalah 232 orang yang terdiris dari 154 orang pemakai kontrasepsi dan 78 orang yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan jumlah
kelahiran sebanyak 23 bayi yang meliputi 11 bayi laki laki dan 8 bayi perempuan.
4.2. Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik ke-64 responden dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan sebagaimana disajikan pada tabel 4.1
berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan
No Variabel
Frekuensi Persentase
1 Umur tahun
20-35 tahun 45
70.3 35 tahun
19 29.7
2 Pendidikan
Tinggi 24
37.5 Rendah
40 62.5
3 Pekerjaan
Bekerja 27
42.2 Tidak bekerja
37 57.8
4 Pendapatan
Rendah Rp.1.505.850
36 56.2
Tinggi Rp1.505.850 28
43.8
Total 64
100.0
Universitas Sumatera Utara
Ditinjau dari faktor umur, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden penelitian, 45 orang 70,3 berumur antara 20-35 tahun dan 19 orang
29,7 berumur lebih dari 35 tahun. Dengan demikian, mayoritas responden berumur antara 20-35 tahun yakni sebanyak 45 orang 70,3.
Ditinjau dari faktor pendidikan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden penelitian, 24 orang 37,5 berpendidikan tinggi dan 40 orang
62.5 berpendidikan rendah. Dengan demikian, mayoritas responden berpendidikan rendah yakni sebanyak 40 orang 62,5.
Ditinjau dari faktor pekerjaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden penelitian, 27 orang 42,2 bekerja dan 37 orang 57,8 tidak
bekerja. Dengan demikian, mayoritas responden tidak bekerja yakni sebanyak 37 orang 57,8.
Ditinjau dari faktor pendapatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 responden penelitian, 36 orang 56,2 berpendapa
tan rendah ≤Rp.1.505.850 dan 28 orang responden 43,8 berpendapatan tinggi Rp. 1.505.850. Dengan
demikian mayoritas responden berpendapatan rendah yakni sebanyak 36 orang 56,3.
4.2.2 Pengetahuan
Pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 15 item pernyataan dengan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengetahuan
Pemberian ASI Eksklusif No
Pernyataan Jawaban
Benar Salah
1 ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena
mempunyai nilai nutrisi paling tinggi dibanding makanan bayi
lainnya dimana
ASI banyak
mengandung protein,lemak, zat besi, zat anti infeksi, taurin,vitamin dan
mineral. 36
56.3 28
43.8 2
ASI paling tepat diberi pada bayi baru lahir sampai umur 6 bulan karena organ pencernaan bayi belum mampu
mencerna makanan selain ASI 27
42.2 37
57.8 3
Produksi ASI yang diberikan ibu untuk bayinya memiliki kandungan yang sama setiap saat
32 50.0
32 50.0
4 Air putih boleh diberikan selama tahap pemberian ASI
Eksklusif 34
53.1 30
46.9 5
Pemberian ASI Eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi akibat berbagai penyakit seperti diare, radang dan
sebagainya sehingga anak yang diberi ASI bertahan hidup tiga kali lebih besar dibanding yang tidak mendapatkan
ASI 37
57.8 27
42.2 6
Pemberian ASI Eksklusif tidak dapat membantu menjarangkan kelahiran
40 62.5
24 37.5
7 Memberikan ASI bersama obat, vitamin dan mineral
sebelum usia 6 bulan bukan ASI Eksklusif 32
50.0 32
50.0 8
Pemberian ASI Eksklusif tidak mempengaruhi kecerdasan anak
39 60.9
25 39.1
9 Keadaan emosional ibu yang tidak baik dapat
menghambat pemberian ASI Eksklusif karna mengganggu produksi ASI
42 65.6
22 34.4
10 Penyakit diare paling sering terjadi pada bayi yang tidak
diberi ASI Eksklusif sampai minimal usia 6 bulan 29
45.3 35
54.7 11
Asi yang pertama keluar berwarna kekuningan adalah susu basi yang tidak boleh diberikan kepada bayi
34 53.1
30 46.9
12 Kurangnya pemahaman tentang keunggulan ASI akan
menyebabkan ibu
mudah terpengaruh
untuk menggunakan susu formula
23 35.9
41 64.1
13 ASI tidak baik diberikan saat bayi sedang mengalami
diare 32
50.0 32
50.0 14
Dengan memberi ASI Eksklusif dapat menghemat pendapatan keluarga,mempercepat kembalinya bentuk
tubuh ibu seperti sebelum hamil, mencegah kangker payudara
31 48.4
33 51.6
15 Masalah dalam pemberian ASI adalah tidak dapat tersedia
setiap saat tidak siap saji dan dapat terkontaminasi 29
45.3 35
54.7
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya responden kurang paham tentang pesmberian ASI Eksklusif. Sesuai jawapan respoden bahwa produsi ASI yang diberikan ibu untuk
bayinya tidak memiliki kandungan yang sama setiap saat 50. Responden menyatakan pemberian ASI bersama obat, vitamin dan mineral sebelum usia 6
bulan merupakan ASI Eksklusif 50 . Responden menyatakan pemberian ASI Eksklusif tidak mempengaruhi kecerdasan anak 60,9. Responden menyatakan
penyakit diare paling sering terjadi pada bayi bila tidak diberi ASI Eksklusif sampai minimal usia 6 bulan 54,7. Responden menyatakan ASI yang pertama
keluar berwarna kekuningan adalah susu basi yang tidak boleh diberikan kepada bayi 53,1. Responden menyatakan masalah dalam pemberian ASI adalah dapat
tersedia setiap saat tidak siap saji dan dapat terkontaminasi 54,7. Berdasarkan hasil pengukuran ke-15 jawaban responden tersebut di atas,
pengetahuan responden tentang pemberian ASI Eksklusif dapat dikategorikan kedalam 2 kategori yakni buruk jika mendapat skor 0-7 dan baik jika mendapat
skor 8-15 dimana mayoritas responden memiliki kategori pengetahuan buruk tentang pemberian ASI Eksklusif yakni sebanyak 37 orang 57,8 seperti
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Kategori Pengetahuan Ibu tentang Pemberian ASI Eksklusif
No Kategori Pengetahuan
Frekuensi n Persentase
1 Baik
27 42.2
2 Buruk
37 57.8
Total 64
100.0
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Sikap
Sikap ibu tentang pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 10 item pernyataan dengan 4 opsi jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat
tidak setuju sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Sikap Terhadap
Pemberian ASI Eksklusif No
Pernyataan Jawaban
SS S
TS STS
1 Menurut saya pemberian ASI Eksklusif
dapat digantikan dengan susu fomula 4
6.3 41
64.1 15
23.4 4
6.3 2
Menurut saya, Ibu menyusui harus siaga memberikan ASI Eksklusif
14 21.9
24 37.5
15 23.4
11 17.2
3 Menurut saya pemberian ASI Eksklusif
sebaiknya tidak diberikan makanan dan minuman tambahan lainnya
4 6.3
36 56.3
7 10.9
17 26.6
4 Saya yakin kebutuhan nutrisi bayi tidak
dapat dipenuhi
hanya dengan
pemberian ASI Eksklusif sehingga harus diberi makanan atau minuman lain
8 12.5
27 42.2
12 18.8
17 26.6
5 Menurut saya menyusui bayi yang
pertama kali seharusnya setelah ibu selesai dibersihkan dimandikan dan
berganti pakaian 6
9.4 23
35.9 32
50.0 3
4.7 6
Menurut saya ASI Eksklusif sangat penting diberikan pada bayi untuk
mendukung pertumbuhan bayi yang sehat
6 9.4
41 64.1
9 14.1
8 12.6
7 Menurut
saya memperkenalkan
makanan tambahan pada bayi sebelum usia 6 bulan, baik untuk merangsang
pertumbuhan gigi 5
7.8 17
26.6 25
39.1 17
26.6 8
Tidak perlu memberi makanan atau minuman tambahan lain selama ASI
Eksklusif pada bayi sebelum usia 6 bulan
8 12.5
36 56.3
10 15.6
10 15.6
9 Saya merasa pemberian ASI secara
Eksklusif sangat melelahkan sehingga saya akan memberikan susu formula
agar saya tidak kelelahan 24
37.5 20
31.1 13
20.3 7
10.9
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Table 4.4 10
Saya yakin memberi ASI Eksklusif dapat meningkatkan ikatan antara ibu
dan bayinya 13
20.3 34
53.1 13
20.3 4
6.3
Pada umumnya responden tidak setuju dengan pernyataan pemberian ASI Eksklusif dapat digantikan dengan susu formula 64,1. Kebutuhan nutrisi
bayi tidak dapat dipenuhi hanya dengan pemberian ASI Eksklusif sehingga harus diberi makanan atau minuman lain 42,2 dan pemberian ASI secara eksklusif
sangat melelahkan sehingga saya akan memberikan susu formula agar saya tidak kelehan 37,5. Responden memjawab pernyataan dalam hal menyusui harus
siaga memberikan ASI Eksklusif 37,5, pemberian ASI Eksklusif sebaiknya tidak diberikan makanan dan minuman tambahan lainnya 56,3 , ASI Eksklusif
sangat penting diberikan kepada bayi untuk mendukung pertumbuhan bayi yang sehat 64,1, tidak perlu memberikan makanan atau minuman tambahan lain
selama ASI Eksklusif pada bayi sebelum usia 6 bulan 56,3, saya merasa pemberian ASI secara eksklusif sangat melelahkan sehingga saya akan
memberikan susu formula agar saya tidak kelelahan 37,5, dan pemberian ASI Eksklusif dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayinya 53,1.
Berdasarkan hasil pengukuran ke-10 jawaban responden tersebut di atas, sikap responden tentang pemberian ASI Eksklusif dapat dikategorikan kedalam 2
kategori yakni buruk jika mendapat skor 10-25 dan baik jika mendapat skor 26-40 dimana mayoritas responden memiliki sikap buruk terhadap pemberian
ASI Eksklusif yakni sebanyak 36 orang 56,3 seperti disajikan pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Kategori Sikap Ibu tentang pemberian ASI eksklusif
No Sikap
Frekuensi n Persentase
1 Baik
28 43.8
2 Buruk
36 56.2
Total 64
100.0 4.2.4 Budaya
Faktor Budaya dalam kaitannya dengan pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 6 item pernyataan dengan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor Budaya
dalam Pemberian ASI Eksklusif No
Pernyataan Jawaban
Ada Tidak
ada
1 Di lingkungan ibu apakah ada kebiasaan memberi
makanan dan minuman yang di konsumsi ibu kepada bayinya sebelum usia 6 bulan.
48 75.0
16 25.0
2 Dari generasi ke generasi di keluarga anda apakah ada
keyakinan bahwa bayi harus diberi air untuk menyambut kehadiran bayi di dunia ini
31 48.4
33 51.6
3 Apakah di tempat tinggal ibu ada larangan untuk
menyusui di tempat umum 45
70.3 19
29.7 4
Menurut ibu apakah ada kebiasaan atau tradisi memberi jamu ramuan tertentu kepada ibu yang sedang menyusui
37 57.8
27 42.2
5 Adakah kebiasaan di desa Suka dame para suami pergi ke
kedai bergabung dengan pria lain untuk minum tuak atau sekedar mengobrol dan meninggalkan istrinya di rumah
sendiri sehingga ibu terpaksa harus memberi susu formula pada bayinya disaat mengerjakan pekerjaan rumah
42 65.6
22 34.4
6 Menurut ibu apakah ada tradisi dalam memberikan
makanan minuman seperti : pisang, madu, air teh, air putih, kopi dan lain lain kepada bayi sebelum bayi
berumur 6 bulan 51
79.7 13
20.3
Responden memiliki kebiasaan yang tidak mendukung dalam pemberian ASI Eksklusif bahwa ada pemberian makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu
kepada bayinya sebelum usia 6 bulan 75,0, ada larangan untuk menyusui di tempat umum 70,3, ada kebiasaan atau tradisi memberi jamu ramuan tertentu
Universitas Sumatera Utara
kepada ibu yang sedang menyusui 57,8,ada kebiasaan para suami pergi ke kedai kopi bergabung dengan pria lain untuk minum tuak atau sekedar mengobrol
dan meninggalkan istrinya di rumah sendiri sehingga ibu terpaksa harus memberi susu formula pada bayinya di saat mengerjakan pekerjaan rumah 65,6. Dan
ada tradisi dalam memberi makanan minuman seperti: pisang, madu, air teh, air putih, kopi dan lain- lain kepada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan 79,7.
Berdasarkan hasil pengukuran dari ke-6 jawaban responden tersebut di atas, maka faktor Budaya dalam pemberian ASI Eksklusif dapat dikategorikan
kedalam 2 kategori yakni tidak berpengaruh jika mendapat skor 0-3 dan berpengaruh jika mendapat skor 4-6 dimana mayoritas responden menyatakan
faktor budaya berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif yakni sebanyak 34 orang 53,1 seperti disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Kategori Faktor Budaya dalam Pemberian ASI Eksklusif
No Faktor Budaya
Frekuensi n Persentase
1 Tidak ada budaya yang
berpengaruh 30
46.9 2
Ada budaya yang berpengaruh
34 53.1
Total 64
100.0
4.2.5 Inisiasi Menyusui Dini IMD
Inisiasi menyusui dini dalam pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 6 item pernyataan dengan distribusi frekuensi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Faktor Inisiasi Menyusui
Dini dalam Pemberian ASI Eksklusif No
Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah bayi ditelungkupkan di atas dada perut ibu?
38 59.4
26 40.6
2 Apakah bayi ditelungkupkan di dada ibu tanpa
menggunakan alas? 33
51.6 31
48.4 3
Apakah setelah lahir bayi segera atau tidak lebih dari 1 jam sudah berada di dada ibu?
36 56.3
28 43.8
4 Apakah setelah ditelungkupkan di dada atau perut ibu, bayi
bergerak dan berusaha menemukan puting susu ibunya? 32
50.0 32
50.0 5
Apakah setelah di telungkupkan di dada perut ibu, bayi dibantu atau di arahkan untuk menemukan puting susu
ibunya ? 49
76.6 15
23.4 6
Apakah setelah ditelungkupkan di dada perut ibu bayi menemukan puting susu ibu kemudian mulai menyusui?
36 56.3
28 43.8
Pernyataan ibu tentang inisiasi menyusui dini dalam pemberian ASI Eksklusif di jawab ya tentang bayi ditelungkupkan di atas dada perut ibu
51,6, setelah lahir segera atau tidak lebih dari 1 jam sudah berada di dada ibu 56,3, setelah di telungkupkan di dada atau perut ibu, bayi bergerak dan
berusaha menemukan puting susu ibunya 50.0, setelah ditelungkupkan di dada perut ibu bayi menemukan puting susu ibu kemudian mulai menyusui
56,3 , setelah ditelungkupkan di dada perut ibu, bayi di bantu atau diarahkan untuk menemukan puting susu ibunya 76,6.
Berdasarkan hasil pengukuran dari ke-6 jawaban responden tersebut di atas, maka inisiasi menyusui dini IMD dalam pemberian ASI Eksklusif dapat
dikategorikan kedalam 2 kategori yakni tidak ada IMD jika mendapat skor 0-3 dan ada IMD jika mendapat skor 4-6 dimana mayoritas responden tidak
Universitas Sumatera Utara
memberikan IMD yakni sebanyak 46 orang 71,9 seperti disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.9. Kategori Inisiasi Menyusui Dini IMD dalam Pemberian ASI Eksklusif
No Inisiasi Menyusui Dini
Frekuensi n Persentase
1 Ada IMD
18 28.1
2 Tidak ada IMD
46 71.9
Total 64
100.0
4.2.6. Dukungan Suami
Dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 20 item pertanyaan sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Dukungan Suami dalam
Pemberian ASI Eksklusif No
Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Jika anda mengalami masalah dalam memberikan ASI
apakah suami anda tidak melakukan tindakan dan berusaha belajar mengenai solusi yang bisa membantu anda?
40 62.5
24 37.5
2 Apakah suami anda mencari informasi dari luar seperti:
buku, majalah dan lain- lain tentang cara pemberian ASI yang seharusnya dan diberi tahukan kepada anda?
25 39.1
39 60.9
3 Apakah suami anda menyadari perlunya ASI Eksklusif 0-
6 bulan bagi bayi ? 31
48.4 33
51.6 4
Suami saya menyarankan kepada saya untuk memberikan makanan tambahan untuk bayi saya
37 57.8
27 42.2
5 Suami saya selalu belajar bagaimana menjadi ayah ASI
melakukan semua hal yang dapat mendukung pemberian ASI yang baik
27 42.2
37 57.8
6 Apakah suami anda mendukung atau setuju dengan
tindakan anda memberi ASI kepada bayi yang baru lahir? 33
51.6 31
48.4 7
Suami saya merasa dihiraukan saat saya menghabiskan waktu untuk menyusui bayi saya
41 64.1
23 35.9
8 Suami saya tidak pernah memberikan kata- kata pujian
kepada saya tentang menyusui karna menurutnya menyusui merupakan kewajipan dan hanya urusan wanita saja
31 48.4
33 51.6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Lanjutan
No Pernyataan
Jawaban Ya
T Tidak
9 Apakah suami anda selalu mengingatkan anda untuk
selalu mengkonsumsi makanan bergizi dan agar produksi ASI anda selalu lancar?
33 51.6
31 48.4
10 Suami saya merasa saya tidak menarik lagi setelah saya
menyusui 36
56.3 28
43.8 11
Jika suami anda kembali ke rumah, apakah ia gemar membawa buah dan makanan bergizi lainnya untuk anda
konsumsi ? 28
43.8 36
56.3
12 Apakah suami anda selalu mendukung dana yang
diperlukan agar produksi ASI anda selalu lancar ? 38
59.4 26
40.6 13
Apakah suami anda selalu berusaha mencarikan vitamin penambah tenaga agar produksi ASI anda tetap lancar?
29 45.3
35 54.7
14 Ketika bayi terus menangis suami saya dengan segera
memberikan susu formula kepada bayi saya 31
48.4 33
51.6 15
Karena harus bekerja suami saya meminta ibu mertua saya ikut serta membantu melakukan pekerjaan rumah
agar tidak terganggu memberikan ASI pada bayi saya 31
48.4 33
51.6 16
Apakah suami anda selalu perduli dengan makanan tambahan yang anda perlukan agar produksi ASI tetap
lancar? 33
51.6 31
48.4 17
Apakah suami anda tetap memberi semangat saat anda terlihat lelah dan kurang bergairah makan?
40 62.5
24 37.5
18 Apakah suami anda selalu pergi ke kedai tuak untuk
bergabung dengan temannya atau sekedar minum tuak sehingga ibu harus mengerjakan pekerjaan rumah
sendiri ? 32
50.0 32
50.0 19
Apakah suami anda selalu perduli dengan makanan tambahan yang anda perlukan agar produksi ASI tetap
lancar? 35
54.7 29
45.3 20
Suami saya tidak mengijinkan saya terus menerus menyusui bayi saya karena saya harus mengerjakan
semua pekerjaan rumah 32
50.0 32
50.0 Ibu menyatakan suami kurang mendukung dalam pemberian ASI
Eksklusif dalam hal suami tidak melakukan tindakan danberusaha belajar mengenai solusi yang bisa membantu ibu 62,5, suami tidak mencari informasi
dari luar seperti: buku, majalah dan lain- lain tengtang cara pemberian ASI yang
Universitas Sumatera Utara
seharusnya dan diberitahukan 60,9 , suami tidak menyadari perlunya ASI Eksklusif 0-6 bulan bagi bayi 57,8, suami jarang belajar bagaimana menjadi
ayah ASI melakukan semua hal yang dapat mendukung pemberian ASI yang baik 57,8, suami merasa istrinya tidak menarik lagi setelah ibu menyusui
56,3, suami tidak gemar membawa buah dan makanan bergizi lainnya untuk ibu konsumsi 56,3, suami jarang berusaha mencarikan vitamin penambah
tenaga agar produksi ASI ibu tetap lancar 54,7, suami tidak meminta ibu mertuanya ikut serta membantu melakukan pekerjaan rumah agar ibu tidak
terganggu memberikan ASI pada bayi 51,6. Selebihnya suami mendukung pemberian ASI Eksklusif dalam hal suami mendukung atau setuju dengan
tindakan ibu memberi ASI kepada bayi yang baru lahir 51,6, suami merasa di hiraukan saat ibu menghabiskan waktu untuk menyusui bayi 64,1, suami
pernah memberikan kata- kata pujian kepada ibu tentang menyusui karena menurutnya menyusui merupakan kewajiban dan hanya urusan wanita saja
51,6, suami selalu mengingatkan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi agar produksi ASI selalu lancar 51,6, responden menyatakan suami selalu
mendukung dana yang diperlukan agar produksi ASI anda selalu lancar 59,4, suami tetap memberi semangat saat anda terlihat lelah dan kurang bergairah
makan 62,5,dan suami selalu peduli dengan makanan tambahan yang ibu perlukan agara produksi ASI tetap lancar 54,7
Berdasarkan hasil pengukuran dari ke-20 jawaban responden tersebut di atas, maka dukungan suami dapat dikategorikan kedalam 2 kategori yakni tidak
mendukung jika mendapat skor 0-10 dan mendukung jika mendapat skor 11-
Universitas Sumatera Utara
20 dimana mayoritas responden tidak mendapat dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif yakni sebanyak 39 orang 60,9 seperti disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 4.11 Kategori Dukungan Suami dalam Melakukan Pemberian ASI Eksklusif
No Dukungan Suami
Frekuensi n Persentase
1 Mendukung
25 39.1
2 Tidak mendukung
39 60.9
Total 64
100.0 4.2.7. Pemberian ASI Ekslusif
Pemberian ASI Eksklusif diukur dengan 2 item pertanyaan sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pemberian ASI Eksklusif
No Pertanyaan
Jawaban Ya
Tidak
1 Apakah ibu memberikan ASI sampai usia bayi 6 bulan ?
38 59.4
26 40.6
2 Apakah bayi tidak pernah diberi makanan minuman
kepada bayi sebelum usia 6 bulan kecuali obat atau vitamin ?
23 35.9
41 64.1
Responden menyatakan memberikan ASI sampai usia bayi 6 bulan 59,4 dan bayi pernah diberi makanan minuman kepada bayi sebalum usia
bayi 6 bulan kecuali obat atau vitamin 64,1. Berdasarkan hasil pengukuran dari ke- 2 jawaban tentang pemberian ASI
Eksklusif tersebut di atas, maka pemberian ASI Eksklusif dapat dikategorikan kedalam 2 kategori yakni tidak ASI Eksklusif jika mendapat skor 0-1 dan ASI
Eksklusif jika mendapat skor 2 dimana mayoritas responden tidak memberikan ASI Eksklusif yakni sebanyak 54 orang 84,4 seperti disajikan pada tabel
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Kategori Pemberian ASI Eksklusif
No Pemberian ASI Eksklusif
Frekuensi n Persentase
1 ASI Eksklusif
10 15.6
2 Tidak ASI Eksklusif
54 84.4
Total 64
100.0 4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan variabel independen pengetahuan, sikap, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, budaya,
inisiasi menyusui dini dan dukungan suami dengan variabel dependen pemberian ASI Eksklusif.
4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.14. Tabulasi Silang antara Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
n n
n
Buruk 36
97.3 1
2.7 37
100.0 Baik
18 66.7
9 33.3
27 100.0
0.001
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.14 memperlihatkan bahwa dari 37 responden dengan pengetahuan buruk, 36 orang 97,3 tidak memberikan ASI
Eksklusif dan hanya 1 orang 2,7 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 27 responden dengan pengetahuan baik, 18 orang 66.7 yang tidak
memberikan ASI Eksklusif, 9 orang 33,3 memberikan ASI Eksklusif.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, mayoritas responden dengan pengetahuan buruk tidak memberikan ASI Eksklusif 97,3.
Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p- value variabel pengetahuan = 0,001, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi
logistik karena memiliki nilai p 0,001 0,25.
4.3.2. Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara sikap dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.15. Tabulasi Silang antara Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif
Sikap Pemberian ASI Eksklusif
Total p
Tidak ASI Eksklusif
ASI
Eksklusif n
n n
Buruk 34
94.4 2
5.6 36
100.0 Baik
20 71.4
8 26.6
28 100.0
0.001
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.14 memperlihatkan bahwa dari 36 responden dengan sikap buruk, 34 orang 94,4 tidak memberikan ASI
Eksklusif dan hanya 2 orang 5,6 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 28 responden dengan sikap baik, hanya 20 orang 71,4 yang tidak
memberikan ASI Eksklusif, 8 orang 28,6 memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden dengan sikap buruk tidak memberikan ASI
Eksklusif 94,4.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p- value variabel sikap = 0,016, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel sikap memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi logistik karena
memiliki nilai p 0,016 0,25.
4.3.3. Hubungan Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.16. Tabulasi Silang antara Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pendidikan Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
N n
n
Rendah 38
95.0 2
5.0 40
100.0 Tinggi
16 66.7
8 33.3
24 100.0
0.004
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.16 memperlihatkan bahwa dari 40 responden dengan pendidikan rendah, 38 orang 95.0 tidak memberikan ASI
Eksklusif dan hanya 2 orang 5,0 yang memberikan ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 24 responden dengan pendidikan tinggi, 16 orang 66,7 yang
tidak memberikan ASI Eksklusif, 8 orang 33,3 memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden dengan pendidikan rendah tidak
memberikan ASI Eksklusif 66,7. Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p-
value variabel pendidikan = 0,004, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa variabel pendidikan memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi
logistik karena memiliki nilai p 0,004 0,25.
4.3.4. Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.17. Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pekerjaan Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
N n
n
Tidak bekerja 35
94.6 2
5.4 37
100.0 Bekerja
19 70.4
8 29.6
27 100.0
0.013
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.16 memperlihatkan bahwa dari 37 responden yang tidak bekerja, 35 orang 94,6 tidak memberikan ASI Eksklusif
dan hanya 2 orang 5,4 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 27 responden yang bekerja, 19 orang 70,4 yang tidak memberikan ASI Eksklusif
dan 8 orang 29,6 memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak bekerja, tidak memberikan ASI Eksklusif 94,6.
Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p- value variabel pekerjaan = 0,013, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pekerjaan memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi
logistik karena memiliki nilai p 0,013 0,25.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Hubungan Pendapatan Dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara pendapatan dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.18. Tabulasi Silang antara Pendapatan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pendapatan Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
N n
n
Rp 1.505.850 34
94.4 2
5.6 36
100.0 Rp 1.505.850
20 71.4
8 28.6
28 100.0
0.016
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.18 memperlihatkan bahwa dari 36 responden dengan pendapatan
Rp 1.505.850, 34 orang 94,4 tidak memberikan ASI Eksklusif dan hanya 2 orang 5,6 yang memberi ASI
eksklusif. Selanjutnya, dari 28 responden dengan pendapatan Rp 1.505.850, 20 orang 71,4 yang tidak memberikan ASI Eksklusif dan 8 orang 28,6
memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden yang berpendapatan rendah
Rp1.505.850, tidak memberikan ASI Eksklusif 94,4. Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p-
value variabel pendapatan = 0,016, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan memiliki hubungan signifikan dengan
pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi
logistik karena memiliki nilai p 0,016 0,25.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6. Hubungan Budaya dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara Budaya dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05 memperlihatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.19. Tabulasi Silang antara Faktor Budaya dengan Pemberian ASI Eksklusif
Faktor Budaya Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
n n
n
Ada budaya yang berpengaruh
33 97.1
1 2.9
34 100.0
Tidak ada budaya yang berpengaruh
21 70.1
9 30.0
30 100.0
0.004
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.18 memperlihatkan bahwa dari 34 responden yang menyatakan ada pengaruh budaya dalam memberikan ASI
Eksklusif, 33 orang 97,1 tidak memberikan ASI Eksklusif dan hanya 1 orang 2,9 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 30 responden yang
menyatakan ada budaya yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif 21 orang 70,0 yang tidak memberikan ASI Eksklusif dan 9 orang 30,0 memberikan
ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden yang menyatakan tidak ada budaya yang mempengaruhi pemberikan ASI Eksklusif 97,1.
Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p- value variabel Budaya = 0,004, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel Budaya memiliki hubungan signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji regresi logistik karena
memiliki nilai p 0,004 0,25.
Universitas Sumatera Utara
4.3.7. Hubungan Inisiasi menyusui dini dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara inisiasi menyusui dini dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.20. Tabulasi Silang antara Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI
Eksklusif Inisiasi
menyusui dini Pemberian ASI Eksklusif
Total P
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
n n
n
Tidak ada IMD 44
95.7 2
4.3 46
100.0 Ada IMD
10 55.6
8 44.4
18 100.0
0.000
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.19 memperlihatkan bahwa dari 46 responden dengan tidak inisiasi menyusui dini, 44 orang 95,7 tidak
memberikan ASI Eksklusif dan hanya 2 orang 4,3 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 18 responden dengan inisiasi menyusui dini, hanya
10 orang 55,6 yang tidak memberikan ASI Eksklusif dan 8 orang 44,4 memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak
melakukan inisiasi menyusui dini, tidak memberikan ASI Eksklusif 95,7. Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p-
value variabel inisiasi menyusui dini = 0,000, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inisiasi menyusui dini memiliki hubungan signifikan
dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji
regresi logistik karena memiliki nilai p 0,000 0,25.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif dengan uji Fishers Exact test pada tingkat kepercayaan 95 p0,05
memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.21. Tabulasi Silang antara Dukungan suami dengan Pemberian ASI Eksklusif
Dukungan suami
Pemberian ASI Eksklusif Total
P Tidak ASI
Eksklusif ASI
Eksklusif n
n n
Tidak mendukung 37
94.9 2
5.1 39
100.0 Mendukung
17 68.0
8 32.0
25 100.0
0.010
Hasil tabulasi silang pada tabel 4.20 memperlihatkan bahwa dari 39 responden dengan tanpa dukungan suami, 37 orang 94,9 tidak memberikan
ASI Eksklusif dan hanya 2 orang 5,1 yang memberi ASI Eksklusif. Selanjutnya, dari 25 responden dengan dukungan suami, 17 orang 68,0 yang
tidak memberikan ASI Eksklusif dan 8 orang 32,0 memberikan ASI Eksklusif. Dengan demikian, mayoritas responden yang tidak mendapat dukungan suami,
tidak memberikan ASI Eksklusif 94.9. Hasil uji Fishers Exact test memperlihatkan bahwa nilai signifikansi p-
value variabel dukungan suami = 0,010, lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan suami memiliki hubungan signifikan
dengan pemberian ASI Eksklusif dan berpeluang untuk disertakan kedalam uji
regresi logistik karena memiliki nilai p 0,010 0,25.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Seleksi Bivariat
Masing-masing variabel independen dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen. Bila hasil bivariat menghasilkan p value 0,25, maka variabel
tersebut langsung masuk tahap multivariat.
Tabel 4.22. Hasil Analisis yang Memenuhi Asumsi Multivariat Kandidat