Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.4 Seleksi Bivariat

Masing-masing variabel independen dilakukan analisis bivariat dengan variabel dependen. Bila hasil bivariat menghasilkan p value 0,25, maka variabel tersebut langsung masuk tahap multivariat. Tabel 4.22. Hasil Analisis yang Memenuhi Asumsi Multivariat Kandidat Variabel P Pengetahuan 0,001 Sikap 0,016 Pendidikan 0,004 Pekerjaan 0,013 Pendapatan 0,016 Budaya 0,002 Dukungan Suami 0,004 IMD 0,000 Keterangan : variabel yang memenuhi syarat Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai p 0,25 sehingga semua variabel dapat langsung masuk ke tahap multivariat. Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan metode backward diperoleh bahwa faktor pengetahuan dan IMD berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif.

4.5 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial dari variabel bebas pengetahuan, sikap, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, budaya, inisiasi menyusui dini dan dukungan suami terhadap variabel dependen pemberian ASI Eksklusif. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.23. Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Variabel Nilai B Signifikansi p Exp B Confidence Interval 95 Batas Bawah Batas Atas Pengetahuan -2,292 0,045 9,893 0,047 93,451 Imd 2,336 0,010 10,339 1,734 61,646 Constant -2,054 Berdasarkan Tabel diatas diperoleh hasil analisis uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa faktor pemungkin yaitu variabel pengetahuan dengan nilai p=0,045 berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif dan variabel IMD dengan nilai p 0,010 berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif. Hasil analisis uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif adalah variabel IMD dengan nilai koefisien regresi nilai B adalah 2,336 yang dapat diartikan bahwa pemberian ASI Eksklusif akan meningkat jika IMD dilaksanakan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik diperoleh bahwa variabel pengetahuan memiliki nilai Exp B sebesar 9,893 dengan 95 Confidence Interval 0,047 - 93,451 sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu dengan pengetahuan baik akan mempunyai kemungkinan 9,893 kali memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dibandingkan dengan ibu yang pengetahuannya buruk. Variabel IMD diperoleh nilai Exp B sebesar 10,339 pada 95 Confidence Interval 1,734- 61,646 sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu yang melakukan IMD akan mempunyai kemungkinan 10,339 kali memberikan ASI Eksklusif dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan IMD. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji regresi logistik tersebut, maka dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki anak 7-12 bulan sebagai berikut: 1 P = 1 + e-a+ b1 x1 + b2 X2 1 P = 1 + e--4,346+ 2,292 x1 + 2,336 X2 Keterangan p : Probabilitas pemberian ASI Eksklusif pada ibu menikah usia dini X 1 : Pengetahuan, koefisien regresi 2,292 X 2 : Inisiasi menyusui dini, koefisien regresi 2,336 a : Ketetapan - 4,346 e : Bilangan alamiah 2,71828 Persamaan di atas diketahui bahwa ibu yang memiliki pengetahuan baik, melakukan inisiasi menyusui dini kemungkinan tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 57 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan tahun 2016 untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif di desa Sukadame dapat dilihat sebagai berikut

5.1. Pengaruh Faktor Pengetahuan terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden memiliki kategori pengetahuan buruk tentang pemberian ASI Eksklusif yakni sebanyak 37 orang 57,8 dan mayoritas responden berpengetahuan buruk yang tidak memberikan ASI Eksklusif yakni sebanyak 36 orang 97,3. Hal ini mengindikasikan bahwa ada hubungan linier antara faktor pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif p=0,001. Artinya, semakin buruk pengetahuan ibu, semakin cenderung untuk tidak memberikan ASI Eksklusif. Sesuai hasil tabulasi silang dimana mayoritas responden dengan pengetahuan buruk tidak memberikan ASI Eksklusif 97,3. Sesuai dengan hasil uji regresi logistik dimana variabel pengetahuan memberi pengaruh signifikan terhadap pemberian ASI Eksklusif p=0,001. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nova, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Dengan Tindakan ASI Eksklusif dan dengan menggunakan uji chi square membuktikan bahwa pengetahuan memiliki hubungan signifikan dengan 76 Universitas Sumatera Utara