- Layout yang dihasilkan akan mendekatkan stasiun kerja yang memiliki frekuensi perpindahan yang besar.
b. Kekurangan : - Menuntut penyelesaian yang amat panjang dan cukup rumit jika terdapat
banyak fasilitas - Menuntut ketelitian dalam penggambaran fasilitas yang masuk ke dalam
segitiga planar. - Hanya terbatas pada jumlah departemen yang tidak terlalu banyak
- Tidak memperhatikan ruangan yang tersedia.
3.11. Ukuran Jarak
16
Apabila terdapat dua buah stasiun kerjadepartemen i dan j yang
koordinatnya ditunjukkan sebagai x,y dan a,b, maka untuk menghitung jarak antar dua titik tengah d
ij
dapat dilakukan beberapa metode, yaitu jarak
Rectilinear,Eucledian dan Squared Euclidean.
1. Jarak Rectilinear Matriks Rectilinear ini disebut juga Manhattan, right-angle atau matriks
rectangular. Cara ini umumnya banyak digunakan karena mudah untuk dihitung, mudah untuk dimengerti, dan sesuai untuk diterapkan dalam banyak
masalah nyata. Cara perhitungan jarak Rectilinear ini memiliki rumus sebagai berikut:
d
ij
= |x-a| + |y-b| 2. Jarak Eucledian
Matriks ini merupakan kuadrat dari Euclidean. Penguadratan memberikan bobot yang lebih besar pada sepasang jarak fasilitas. Hal tersebut bersifat
relatif pada beberapa pendekatan untuk kuadrat matiks jarak Euclidean. Pendekatan ini berguna untuk memberikan masukan untuk masalah, terutama
untuk beberapa masalah lokasi. Cara perhitungan Squared Euclidean ini adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
d
ij
= [x − a
2
+ y − b
2
]
16. Ibid, hal.80-83
3. Squared Euclidean
Matriks ini merupakan kuadrat dari Euclidean. Penguadratan memberikan bobot yang lebih besar pada sepasang jarak fasilitas. Hal tersebut bersifat
relatif pada beberapa pendekatan untuk kuadrat matriks jarak Euclidean. Pendekatan ini berguna untuk memberikan masukan untuk masalah, terutama
untuk beberapa masalah lokasi. Cara perhitungan Squared Euclidean ini adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
d
ij
= x-a
2
+ y-b
2
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Asia Raya Foundry yang memproduksi sparepart mesin dan peralatan pabrik. Berlokasi di Jalan Utama No. 118 Dusun I,
Desa Dagang Kelambir, Tanjung Morawa Km 16 Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari – Mei.
4.2. Jenis Penelitian
1
Jenis penelitian ini adalah action research dimana penelitian yang dilakukan
dengan tujuan mendapatkan temun-temuan praktis untuk keperluan pengambilan keputusan operasional guna mengembangkan pendekatan baru.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah tata letak fasilitas pada lantai produksi di PT. Asia Raya Foundry pada saat proses produksi alat yang digunakan pada
pabrik kelapa sawit PKS yaitu Lorry caps. 2,5 ton. Alasan pemilihan Lorry sebagai objek penelitian karena Lorry caps. 2,5 ton merupakan jenis Lorry yang
sering diproduksi di perusahaan ini dan pada proses produksinya memiliki masalah dalam hal pemindahan bahan yang diakibatkan oleh susunan tata letak
stasiun kerja yang belum tepat.
1
Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. Edisi 3; Medan: USU Press, 2011, h. 37.
4.4. Variabel Penelitian
Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Susunan Stasiun Kerja
Variabel susunan stasiun kerja adalah variabel independen. Variabel ini menyatakan posisi serta susunan masing-masing stasiun kerja yang ada di
lantai produksi perusahaan. b. Jarak perpindahan
Variabel jarak perpindahan adalah variabel independen yang menyatakan jarak perpindahan bahan dari antar stasiun kerja yang berkaitan sesuai
dengan urutan proses produksi. c. Total Momen Perpindahan
Merupakan variabel independen yang menyatakan seberapa besar perpindahan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun sesuai dengan
frekuensi perpindahan dan jarak perpindahan yang dilalui. d. Ferekuensi Perpindahan
Variabel ini adalah variabel independen yang menyatakan seberapa sering proses pengangkutan yang dilakukan dari satu stasiun kerja ke stasiun
kerja lainnya. e. Tata Letak Efektif dalam Kegiatan Pemindahan Bahan.
Variabel ini adalah variabel dependen yang menyatakan tata letak yang memiliki susunan stasiun kerja yang tepat karena sesuai dengan urutan
proses produksi sehingga menghasilkan jarak perpindahan yang minimum serta efektif dan efisien dalam kegiatan proses produksi.
4.5. Kerangka Berpikir Penelitian
Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Kerangka
berpikir inilah yang merupakan landasan aktual dalam melaksanakan penelitian. Adapun kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Frekuensi Perpindahan Jarak Perpindahan
Total Momen Perpindahan
Susunan Stasiun Kerja
Tata Letak Efektif dalam kegiatan
pemindahan bahan
Gambar 4.1. Kerangka Berpikir Penelitian
4.6. Rancangan Penelitian
Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Tahap aktual penelitian yaitu studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi aktual perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan
serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya.
2. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ada
dua jenis yaitu data primer dan sekunder. 3. Pengolahan data yang telah dikumpulkan.
4. Analisis terhadap hasil pengolahan data. 5. Kesimpulan dan saran diberikan untuk penelitian.
Diagram langkah-langkah proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2.