Perhitungan Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun kerja Lantai Produksi Aktual

D E Gambar 5.7. Grafik Kedekatan Stasiun Kerja D dan E 2. Memilih stasiun kerja ke tiga yang akan masuk ke dalam grafik. Caranya adalah dengan menganalisis stasiun kerja yang belum dipilih dengan menjumlahkan setiap pasangan dan pilihlah nilai terbesar pada kolom stasiun kerja yang telah dipilih dan pada baris stasiun kerja yang belum dipilih. Tabel 5.11. Pembobotan untuk Memilih Stasiun kerja ke Tiga Stasiun Kerja D-E Keterangan A 0+0 = 0 - B 0+0 = 0 - C 0+0 = 0 - F 0+240 = 240 Terbaik G 120+0 = 120 - H 60+0 = 60 - I 80+0 = 80 - J 0+0 = 0 - K 0+0 = 0 - Nilai terbesar adalah stasiun kerja F dengan pasangan stasiun kerja D-E, yaitu sebesar 240 kalitahun, maka stasiun kerja F yang terpilih untuk masuk ke dalam grafik. Sehingga dapat ditarik garis untuk dihubungkan dengan stasiun kerja D membentuk segitiga seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.8. F D E Gambar 5.8. Bidang Segitiga Stasiun kerja D-E-F 3. Memilih Stasiun kerja ke empat yang akan masuk ke dalam grafik. Caranya adalah menjumlahkan bobot masing-masing stasiun kerja yang belum terpilih dalam bidang segitiga D-E-F. Kemudian dipilih stasiun kerja yang mempunyai bobot terbesar. Tabel 5.12. Pembobotan untuk Memilih Stasiun kerja ke Empat Stasiun Kerja D-E-F Keterangan A 0+0+0 = 0 - B 0+0+0 = 0 - C 0+0+0 = 0 - G 120+0+0 = 120 Terbaik H 60+0+0 = 60 - I 80+0+0 = 80 - J 0+0+0 = 0 - K 0+0+0 = 0 - Nilai terbesar adalah stasiun kerja G dengan pasangan stasiun kerja D-E- F, yaitu sebesar 120 kalitahun, maka stasiun kerja G yang terpilih untuk masuk ke dalam grafik. Penempatan stasiun kerja G tidak memotong segitiga D- E-G seperti ditunjukan pada Gambar 5.9. F G D E Gambar 5.9. Stasiun Kerja G dalam Segitiga Stasiun Kerja D-E-F 4. Memilih Stasiun kerja ke lima yang akan masuk ke dalam grafik Terdapat 4 bidang segitiga yang terbentuk yaitu D-E-F, D-E-G, D-G-F, dan E-F-G. Selanjutnya adalah memilih stasiun kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot stasiun kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Pembobotan untuk Memilih Stasiun kerja ke Lima Stasiun Kerja D-E-F D-E-G D-G-F E-F-G A 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 B 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 C 0+0+0 = 0 0+0+112 = 112 0+112+0 = 112 0+0+112 = 112 H 60+0+0 = 60 60+0+0 = 60 60+0+0 = 60 0+0+0 = 0 I 80+0+0 = 12 80+0+48 = 128 Terbaik 80+48+0 = 128 0+0+48 = 48 J 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 K 0+0+0 = 0 0+0+48 = 48 0+48+0 = 48 0+0+48 = 48 Dari tabel tersebut terlihat bahwa terdapat 2 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang D-E-G dan D-G-F. Bidang yang terpilih adalah bidang D-E- G karena memiliki derajat hubungan yang lebih dekat terhadap stasiun kerja I dibandingkan dengan bidang lainnya. Penempatan Stasiun kerja I dalam bidang D-E-G dapat dilihat pada Gambar 5.10. Gambar 5.10. Stasiun Kerja I dalam Segitiga Stasiun kerja D-E-G 5. Memilih Stasiun kerja ke enam yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 7 bidang segitiga yang terbentuk yaitu D-E-G, D-I-G, D-I-E, E-I-G, D-G-F, D-E-F, dan E-G-F. Selanjutnya adalah memilih stasiun kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot stasiun kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Pembobotan untuk Memilih Stasiun kerja ke Enam Stasiun Kerja D-E-G D-I-G D-I-E E-I-G D-G-F D-E-F E-G-F A 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 B 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 C 0+0+112 = 112 Terbaik 0+0+112 = 112 0+0+0 = 0 0+0+112 = 112 0+112+0 = 112 0+0+0 = 0 0+112+0 = 112 H 60+0+0 = 60 60+0+0 = 60 60+0+0 = 60 0+0+0 = 0 60+0+0 = 60 60+0+0 = 60 0+0+0 = 0 J 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 0+0+0 = 0 00+0+0 = 0 0+0+0 = 0 K 0+0+40 = 40 0+64+40 =104 0+64+0 = 64 0+64+40 = 104 0+40+0= 40 0+0+0 = 0 0+40+0=40 D E G I F