Salinitas HASIL DAN PEMBAHASAN

besar yang tingkat metabolisme semakin tinggi. Kenaikkan suhu tersebut bahkan akan mengurangi daya larut oksigen dalam air dan mempercepat reaksi kimia sebesar 2 kali Utaminingsih, 1999. Sedangkan suhu yang optimal untuk budidaya ikan kerapu di tambak adalah berkisar 28 – 30 ° C Supratno dan Kasnadi, 2003. Upaya untuk mengatasi suhu tinggi adalah dengan penggantian air yang lebih sering atau penggantian air secara sirkulasi dan penggunaan kincir air. Selain dapat juga dilakukan pendalaman caren pada saat persiapan tanah dasar tambak sebagai antisipasi agar air lebih dalam, sehingga tidak terjadi stratifikasi suhu.

b. Salinitas

Hasil pengamatan kualitas air untuk parameter salinitas kadar garam di sumber air Tanggul Tlare TGR dengan salinitas 33 ppt. Sehingga lokasi tersebut masuk katagori S1 dan tidak merupakan faktor pembatas Di lokasi Bulak Baru BLB-1 dan BLB-2 masing-masing mempunyai salinitas 28 ppt dan 33 ppt. Sehingga kedua lokasi tersebut masuk katagori S1 dan tidak merupakan faktor pembatas. Sedangkan di lokasi sumber air Surodadi SRD dengan salinitas 33 ppt. Sehingga lokasi tersebut masuk katagori S1 dan tidak merupakan faktor pembatas. Sebaran salinitas pada sumber air di lokasi tambak wilayah pesisir Kecamatan Kedung dapat dilihat Gambar 54. Gambar 54. Peta sebaran salinitas di sumber air wilayah Kec. Kedung Sebaran salinitas di sumber perairan tambak di Kecamatan Kedung yaitu 28 – 33 ppt tersebut masih bisa toleran untuk ikan kerapu, seperti pada ujicoba Supratno dan Kasnadi 2003 pada salinitas di atas 35 ppt, bahkan ikan kerapu juga masih mampu bertahan hidup yaitu dapat mencapai salinitas 45 ppt pada ujicoba di tambak Desa Surodadi, Kecamatan Kedung. Parameter salinitas sangat berpengaruh terhadap tekanan osmotik air. Semakin tinggi kadar garamsalinitas, maka akan semakin besar pula tekanan osmotiknya. Untuk menyesuaikan diri terhadap tekanan osmotik dari luar atau lingkungannya memerlukan banyak energi, sehingga sebagian energi yang diperoleh ikan dari makanan digunakan untuk keperluan tersebut. Jika sumber air yang akan digunakan untuk usaha budidaya ikan kerapu di tambak mempunyai salinitas tinggi lebih dari 35 ppt, maka akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan ikan kerapu yang berhubungan dengan proses osmoregulasi, sehingga ikan kerapu akan mengalami gangguan pertumbuhan. Sedangkan salinitas yang optimal ideal untuk budidaya ikan kerapu di tambak adalah berkisar 25-35 ppt Supratno dan Kasnadi, 2003. Pada air tambak yang bersalinitas tinggi pada saat musim kemarau dapat diatasi dengan melakukan penambahan air tawar atau air salinitas rendah pengenceran. Penggantian air lebih sering dapat juga dilakukan atau dapat dilakukan dengan penginciran air atau sirkualsi air pemutaran air tambak.

c. Amonia NH