7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Wilayah Pesisir dan Karakteristiknya
Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 34Men 2002 tentang Pedoman Umum Penataan Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,
batasan wilayah pesisir adalah pertemuan antara daratan dan lautan, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian darat, baik kering maupun terendam air, yang
masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin, sedangkan ke arah laut mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi
oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar maupun yang disebabkan kerena kegiatan manusia di darat seperti penggundulan
hutan dan pencemaran DKP, 2002. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
Kep.10Men2003 tentang Pedoman Perencanaan Pengeloaan Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat
dan laut yang saling berinteraksi, dimana ke arah laut 12 mil dari garis pantai dan sepertiga dari wilayah laut untuk KabupatenKota dan ke arah darat hingga batas
administrasi KabupatenKota. Dengan kondisi batasan di atas maka wilayah pesisir memiliki karakteristik
yang khas DKP, 2002 yaitu : a. Merupakan wilayah percampuran atau pertemuan antara laut, darat dan
udara. Bentuk wilayah ini merupakan hasil keseimbangan dinamis dari
7
8
suatu proses penghancuran dan pembangunan dari ketiga unsur alam tersebut.
b. Wilayah pesisir dapat berfungsi sebagai zona penyangga dan merupakan habitat bagi berbagai jenis biota, tempat pemijahan, pembesaran,
mencari makan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis biota dan pantai.
c. Wilayah pesisir memiliki perubahan sifat ekologi yang tinggi dan pada skala yang sempit akan dijumpai kondisi ekologi yang berbeda.
d. Pada umumnya wilayah ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan menjadi sumber zat organik yang penting dalam suatu siklus rantai
makanan di laut. Menurut Dahuri et al., 1996 dan Bengen 2002 dalam suatu wilayah
pesisir terdapat satu atau lebih sistem lingkungan ekosistem. Ekosistem pesisir dapat bersifat alami ataupun buatan. Ekosistem alami yang terdapat di wilayah
pesisir anatara lain : hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun, pantai berpasir, estuaria, laguna, delta dan pulau-pulau kecil. Sedangkan ekosistem
buatan antara lain : berupa tambak, sawah, pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, kawasan agroindustri dan kawasan pemukiman. Sehingga
wilayah pesisir merupakan lokasi beberapa ekosistem unit dan saling terkait, dinamis dan produktif.
9
2.2. Pemanfaatan Lahan Tambak di Wilayah Pesisir