Salinitas Suhu Kecerahan Air

19 sedang, dan kandungan bahan organik lebih dari 3,6 tingkat kesuburannya tinggi. Menurut Supratno dan Kasnadi 2003, bahwa kandugan bahan organik tanah 5-10 masih memungkinkan untuk budidaya ikan kerapu di tambak

2.6.2. Kualitas Air

Air sebagai tempat atau media hidup ikan kerapu yang dipelihara harus memenuhi persyaratan secara kualitas dan kuantitas, sehingga ikan dapat hidup dan berkembang dengan baik. Sedangkan SNI 01-6487-2002 2002 parameter Ikan kerapu di tambak yang harus diperhatikan adalah salinitas, suhu, pH, ketinggian air, kecerahan, oksigen terlarut, pH, amonia, nitrit, nitrat, phosfat, bahan organik dan parameter biologis jenis plankton.

a. Salinitas

Salinitas merupakan suatu ukuran konsentrasi ion-ion yang terlarut dalam air yang diekspresikan dalam gram per liter gL atau part per thusand ppt. Anggoro 1993 menyatakan bahwa hubungan antara salinitas dan pertumbuhan ikan hewan akuatik sangat erat kaitannya dengan tekanan osmotik air. Semakin tinggi salinitas perairan, maka semakin tinggi pula tekanan osmotiknya. Untuk menghindari pengaruh tekanan osmotik, perubahan salinitas seyogyanya dilakukan secara bertahap, agar hewan akuatik ikan mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Sunyoto 1994 menyatakan bahwa ikan kerapu menyenangi air laut berkadar garam 33 – 35 ppt dan 25 – 30 ppt. Namun menurut Sunyoto 1994 maupun Supratno dan Kasnadi 2003 dari hasil 20 penelitian membuktikan bahwa pada salinitas 5,15, 25 dan 35 ppt masih mampu memberikan respon toleransi positif terhadap pertumbuhan kerapu bebek.

b. Suhu

Suhu merupakan parameter lingkungan yang sangat besar pengaruhnya pada hewan akuatik. Menurut Soetomo 1990, suhu air sangat berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tambak, yang akibatnya mempengaruhi fisiologis kehidupan hewan akuatik atau hewan air. Secara umum laju pertumbuhan ikan akan meningkat jika sejalan dengan kenaikan suhu pada batas tertentu. Jika kenaikan suhu melebihi batas akan menyebabkan aktivitas metabolisme organisme airhewan akuatik meningkat, hal ini akan menyebabkan berkurangnya gas-gas terlarut di dalam air yang penting untuk kehidupan ikan atau hewan akuatik lainnya. Walaupun ikan dapat menyesuaikan diri dengan kenaikan suhu, akan tetapi kenaikan suhu melibihi batas toleransi ekstrim 35 °C waktu yang lama maka akan menimbulkan stress atau kematian ikan. Suhu untuk budidaya ikan kerapu di tambak adalah berkisar antara 28 –32 °C Supratno dan Kasnadi, 2003.

c. Kecerahan Air

Kecerahan air merupakan ukuran penetrasi cahaya di dalam air. Hal tersebut disebabkan oleh bahan-bahan halus yang melayang dalam air, baik berupa bahan organik seperti plankton, jasad renik, detritus, maupun bahan organik lain seperti lumpur, pasir dan partikel-partikel terlarut yang tersuspensi seperti tanah Mintardjo et al,1985. 21 Kekeruhan yang disebabkan oleh partkel lumpur dan pasir dapat menutupi insang ikan kerapu, sehingga akan menghambat pernafasan. Sedangkan kekeruhan yang disebabkan oleh blooming plankton juga bisa menimbulkan pengaruh langsung yang merugikan, seperti jenis plankton yang dapat mengeluarkan racun seperti Microcytis sp. Kecerahan pada tambak kerapu yang diinginkan adalah berkisar 40-50 cm Supratno dan Kasnadi, 2003.

d. Derajat Keasaman pH