Menurut Luthans 2006 ada tiga dimensi kepuasan kerja, yaitu : 1.
Kepuasan kerja merupakan suatu tanggapan emosional terhadap situasi kerja. 2.
Kepuasan kerja seringkali menentukan seberapa besar hasil yang akan dicapai atau diharapkan.
3. Kepuasan kerja mencerminkan sikap yang berhubungan dengan pekerjaan itu
sendiri.
2.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja tidak hanya dipengaruhi oleh pekerjaan semata, melainkan juga faktor-faktor sosial dan diri individu karyawan itu sendiri. Kepuasan kerja
karyawan akan meningkatkan produktivitas. Adanya ketidakpuasan pada para karyawan dalam bekerja akan membawa akibat-akibat yang kurang menguntungkan
baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri. Ketidakpuasan karyawan menurut Robbins 2007 dapat diungkapkan dalam
sejumlah cara atau dimensi sebagai berikut : 1.
Keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan di tempat lain. 2.
Bekerja dengan seenaknya misalnya terlambat datang, tidak masuk kerja, membuat kesalahan yang disengaja.
3. Membicarakan ketidakpuasannya kepada atasan dengan tujuan agar kondisi
tersebut dapat berubah. 4.
Menunggu dengan optimis dan percaya bahwa organisasi dan manajemennya dapat melakukan sesuatu yang terbaik.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hubungan dengan stres, ketidakpuasan adalah sebagai akibat jangka pendek dari stres Williams, 2000. Sebab umum dan yang utama yang menyebabkan
stres kerja dan ketidakpuasan karyawan adalah pancaran dari pekerjaan itu sendiri, yang mana hubungan antar karyawan yang bersifat alami dan antar karyawan dengan
supervisor Barnet dan Brennan dalam Madlock, 2008. Korte dan Wyne 1996 dalam Madlock 2008 berpendapat bahwa terjadinya kemerosotan hubungan dalam
organisasi disebabkan karena menurunnya komunikasi antar karyawan anggota organisasi, antar sesama pekerja dan supervisor yang mempunyai hubungan negatif
dengan kepuasan kerja dan kadang dapat menyebabkan karyawan meninggalkan
pekerjaan.
Kepuasan merupakan sebuah hasil yang dirasakan oleh karyawan. Jika karyawan puas dengan pekerjaannya, maka karyawan akan betah bekerja pada
organisasi tersebut. Dengan mengerti output yang dihasilkan, maka perlu kita ketahui penyebab yang bisa mempengaruhi kepuasan tersebut. Ada 5 lima faktor penentu
kepuasan kerja yang disebut dengan Job Descriptive Index JDI Luthans dan Spector dalam Robbins, 2007, yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri
Tingkat dimana sebuah pekerjaan menyediakan tugas yang menyenangkan, kesempatan belajar dan kesempatan untuk mendapatkan tanggung jawab. Hal ini
menjadi sumber mayoritas kepuasan kerja. Menurut Locke, ciri-ciri intrinsik yang menentukan kepuasan kerja adalah keragaman, kesulitan, jumlah pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab, otonomi, kendali terhadap metode kerja, kemajemukan, dan krativitas.
2. Gaji
Menurut penelitian Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauhmana gaji memenuhi harapan-
harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan. Upah dan gaji diakui merupakan faktor yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
3. Kesempatan atau promosi
Karyawan memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan memperluas pengalaman kerja, dengan terbukanya kesempatan untuk kenaikan jabatan.
4. Supervisor
Kemampuan supervisor untuk menyediakan bantuan teknis dan perilaku dukungan. Menurut Locke, hubungan fungsional dan hubungan keseluruhan
yang positif memberikan tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan. 5.
Rekan kerja Kebutuhan dasar manusia untuk melakukan hubungan sosial akan terpenuhi
dengan adanya rekan kerja yang mendukung karyawan. Jika terjadi konflik dengan rekan kerja, maka akan berpengaruh pada tingkat kepuasan karyawan
terhadap pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Ada dua komponen kepuasan kerja Mas’ud, 2004, yaitu : Pertama, kepuasan intrinsik meliputi variasi tugas, kesempatan berkembang, kesempatan menggunakan
kemampuan dan ketrampilan, otonomi, kepercayaan, pekerjaan yang menantang dan bermakna, dsb. Kedua, kepuasan ekstrinsik, meliputi : gaji upah yang diperoleh,
supervisi, jaminan kerja, status dan prestise. Mas’ud 2004 menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan kerja karyawan adalah sebagai berikut :
a. Faktor hubungan antar karyawan, meliputi : a Hubungan antara pimpinan dengan
karyawan, b Faktor fisik dan kondisi kerja, c Hubungan sosial diantara karyawan, d Sugesti dari teman sekerja, dan e Emosi dari situasi kerja.
b. Faktor individu, meliputi : a Sikap orang terhadap pekerjaannya, b Umur orang
sewaktu bekerja, dan c Jenis kelamin. c.
Faktor-faktor luar, meliputi : a Keadaan keluarga karyawan, b Rekreasi dan c Pendidikan dan Training.
Luthans 2006 mengemukakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap : 1.
Kinerja Karyawan yang tingkat kepuasannya tinggi, kinerja akan meningkat, walaupun
hasilnya tidak langsung. Ada beberapa variabel moderating yang menghubungkan antara kinerja dengan kepuasan kerja, terutama penghargaan. Jika karyawan
menerima penghargaan yang mereka anggap pantas mendapatkannya, dan puas, mungkin karyawan menghasilkan kinerja yang lebih besar.
Universitas Sumatera Utara
2. Pergantian Karyawan
Kepuasan kerja yang tinggi tidak akan membuat pergantian karyawan menjadi rendah, sebaliknya bila terdapat ketidakpuasan kerja, maka pergantian karyawan
mungkin akan tinggi.
2.5. Teori Tentang Kinerja