2.2.6. Cara Mengatasi Stres Kerja
Menurut Mangkunegara 2005, ada 3 tiga pola dalam mengatasi stres kerja, yaitu :
1. Pola Sehat
Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan
gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang. Pegawai yang tergolong kelompok ini biasanya mampu mengelola waktu dan kesibukan dengan
cara yang baik dan teratur sehingga ia tidak perlu merasa ada sesuatu yang menekan, meskipun sebenarnya tantangan dan tekanan cukup banyak.
2. Pola Harmonis
Pola harmonis adalah menghadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dalam pola
ini, individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mengatur waktu secara teratur. Ia pun selalu menghadapi tugas secara tepat,
dan kalau perlu ia mendelegasikan tugas-tugas tertentu kepada orang lain dengan memberikan kepercayaan penuh. Dengan demikian, akan terjadi keharmonisan
dan keseimbangan antara tekanan yang diterima dengan reaksi yang diberikan. Demikian juga terhadap keharmonisan antara dirinya dengan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pola Patologis
Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial-psikologis. Dalam pola ini, individu akan
menghadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memiliki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat
menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan berbagai masalah-masalah yang buruk.
2.3. Teori Tentang Iklim Organisasi
2.3.1. Pengertian Iklim Organisasi
Wirawan 2007 menyatakan bahwa “Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota
organisasi, mempengaruhi perilaku setiap anggotanya”. Vardi 2001 mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai suatu konsep
atau gagasan multi faktor yang merupakan pencerminan dari fungsi-fungsi kunci organisasi atau tujuan-tujuan organisasi, seperti iklim yang kondusif atau iklim
pelayanan. Sedangkan menurut Forehand dan Glimer dalam Srivastav 2006 iklim organisasi adalah perpaduan dari karaktristik-karaktristik organisasi yang terintegrasi
secara konseptual. Karaktristik organisasi dijabarkan dalam keperibadian organisasi dan pengaruhnya terhadap motivasi dan tingkah laku dari anggota dalam suatu
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Definisi lain dikemukakan oleh Moran Volkwein dalam McMurray, et al 2004 mendefinisikan bahwa iklim organisasi sebagai sebagai persepsi kolektif
anggota organisasi tentang organisasinya dengan memperhatikan dimensi-dimensi seperti otonomi, kepercayaan trust, kekompakan cohesiveness, dukungan
support, pengenalan recognition, inovasi dan kewajaran fairness. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa iklim
organisasi merupakan suatu konsep yang melukiskan sifat sebjektif atau kualitas lingkungan organisasi.
2.3.2. Dimensi Iklim Organisasi