84 Selain itu guna mendukung pengembangan, penulis menggunakan
referensi buku-buku pelajaran matematika yang sesuai dengan kurikulum 2013 untuk kelas X. Adapun referensi tersebut diantaranya
a. Al Krismanto. 2008. Pembelajaran Trigonometri SMA. Yogyakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa
Matematika SMAMASMKMAK. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Noormandiri. 2016. Matematika untuk SMAMA Kelas X Kelompok
Wajib. Jakarta: Erlangga d.
Rusgianto. 2012. Trigonometri Membangun Kekuatan Konstruksi Kognitif. Yogyakarta: Grafika Indah
3. Hasil Tahap Select Methods, Media and Materials
Pada tahap ini dilakukan pemilihan metode, media, dan bahan ajar yang akan dihasilkan.
a. Pemilihan Metode
Berdasarkan analisis karakteristik siswa, analisis kemampuan awal siswa dan analisis gaya belajar siswa maka metode pembelajaran
yang dipilih adalah guided discovery.
b. Pemilihan Media
Berdasarkan analisis karakteristik siswa, analisis kemampuan awal siswa dan analisis gaya belajar siswa maka media yang dipilih yaitu
85 Lembar Kegiatan Siswa LKS yang disertai kolom jawaban dengan
bantuan beberapa alat pembelajaran seperti jangka dan penggaris.
c. Menghasilkan Bahan Ajar Khusus
Pada tahap ini, peneliti memilih untuk meracang bahan ajar baru yaitu berupa Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika dengan
pendekatan guided discovery. Sebelum menghasilkan LKS baru, peneliti membuat rancangan atau desain produk dengan mengacu pada hasil pada
tahap analisis. Peneliti menyusun instrumen penelitian, memvalidasikan LKS dan merevisi LKS supaya layak digunakan dalam pembelajaran.
Berikut penjelasan untuk masing-masing tahap pengembangan LKS.
1 Menentukan format Lembar Kegiatan Siswa LKS
Penyusunan format LKS dilakukan dengan mengacu pada Kompetensi Dasar dan indikator pencapaian materi trigonometri
pada kurikulum 2013 revisi 2016 yang diperoleh dari hasil analisis state Objectivess pada tahap sebelumnya. Selain itu, LKS yang
dikembangkan juga mengacu pada langkah-langkah pembelajaran guided discovery.
LKS yang dikembangkan dibagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal LKS terdiri dari halaman
sampul, halaman identitas, kata pengantar, peta konsep dan daftar isi. Bagian isi terdiri dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
oleh siswa dalam pembelajaran. Pada bagian akhir berisi daftar
86 referensi yang digunakan dalam menyusun LKS. Format LKS yang
dikembangkan adalah sebagai berikut.
SAMPUL HALAMAN IDENTITAS
KATA PENGANTAR PETA KONSEP
DAFTAR ISI Pengantar Materi Trigonometri
LKS 1 : Ukuran Sudut Derajat dan Radian LKS 2 : Rasio Trigonometri Sinus, Cosinus, Tangen,
Cosecan, Secan, Cotangen LKS 3 : Rasio Trigonometri untuk Sudut-sudut Istimewa
LKS 4 : Rasio Trigonometri
untuk Sudut-sudut
di Berbagai Kuadran
LKS 5 : Rasio Trigonometri untuk Sudut-sudut Berelasi LKS 6 : Identitas Trigonometri
DAFTAR PUSTAKA 2
Menentukan desain awal Lembar Kegiatan Siswa LKS
Desain awal yang dimaksud adalah rancangan seluruh kegiatan yang harus dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.
Hasil dari desain awal ini yaitu draft LKS yang akan digunakan siswa dan draft LKS Guru sebagai buku pegangan guru.
87 Berikut adalah desain awal Lembar Kegiatan Siswa LKS
yang dikembangkan:
a Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul LKS yang dikembangkan, kurikulum yang digunakan, subjek penelitian, nama penulis,
sasaran pengguna LKS dan identitas pemilik.
Gambar 4. Tampilan Halaman Sampul Depan
Gambar 5. Tampilan Halaman Sampul Belakang
88
b Halaman Identitas
Halaman identitas berisikan informasi terkait LKS yang dikembangkan. Informasi tesebut terdiri dari judul LKS,
nama penulis, pembimbing, validator, nama instansi, ukuran LKS, serta media yang digunakan dalam menyusun LKS.
Gambar 6. Tampilan Halaman Identitas
c Halaman Kata Pengantar
Bagian kata pengantar berisi ucapan rasa syukur penulis atas tersusunnya LKS yang dikembangkan, gambaran
umum isi LKS, ucapan terimakasih dan harapan penulis terhadap LKS yang dikembangkan.
89 Gambar 7. Halaman Kata Pengantar
d Peta Konsep
Peta konsep berisi alur materi yang akan dipelajari dalam LKS. Peta konsep akan menjadi acuan dalam
pengembangan kegiatan belajar.
Gambar 8. Tampilan Peta Konsep
90
e Daftar Isi
Bagian daftar ini berisi informasi mengenai apa saja yang terdapat dalam LKS beserta nomor halamannya.
Gambar 9. Tampilan Daftar Isi
f Pengantar Materi Trigonometri
Bagian ini berisi materi yang akan dipelajari, KD materi trigonometri yang harus dicapai, bagian motivasi dan sub topik
yang dipelajari dalam LKS.
Gambar 10. Tampilan Pengantar Materi Trigonometri
91
g Bagian Inti LKS
Bagian Inti LKS berisikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. Bagian inti LKS ini
terdiri dari beberapa bagian yang meliputi sub judul LKS, Kompetensi Dasar, indikator pencapaian, motivasi, petunjuk
penggunaan LKS, kegiatan, pertanyaan bimbingan, soal latihan, kolom jawaban, kesimpulan, dan informas-informasi
pendukung. Penjelasan masing-masing bagian sebagai berikut.
1 Sub judul LKS
Sub judul LKS menggambarkan materi yang akan dipelajari melalui serangkaian kegiatan dalam LKS.
Gambar 11. Tampilan Salah Satu Bagian Sub Judul LKS
2 Kompetensi Dasar
Bagian ini berisikan Kompetensi Dasar yang akan dicapai pada setiap LKS.
Gambar 12. Tampilan Salah Satu Kompetensi Dasar
92
3 Indikator Pencapaian
Bagian ini berisikan indikator pencapaian yang telah dikembangkan dengan mengacu pada
Kompetensi Dasar.
Gambar 13. Tampilan Salah Satu Indikator Pencapaian
4 Motivasi
Bagian ini berisikan motivasi untuk siswa supaya tertarik untuk mempelajari materi trigonometri.
Motivasi ini berbeda setiap LKS disesuaikan sub materi yang akan dipelajari.
Gambar 14. Tampilan salah satu motivasi
5 Petunjuk Penggunaan LKS
Bagian ini berisikan petunjuk penggunaan LKS secara umum.
93 Gambar 15. Tampilan Petunjuk Penggunaan LKS
6 Kegiatan
Bagian ini berisikan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Gambar 16. Tampilan Salah Satu Bagian Kegiatan LKS
7 Pertanyaan Bimbingan
Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membimbing dan mengarahkan siswa untuk
menemukan suatu konsep matematika.
Gambar 17. Tampilan Salah Satu Pertanyaan Bimbingan
94
8 Soal Latihan
Bagian ini berisi beberapa soal latihan terkait materi yang telah dipelajari. Soal-soal ini diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Gambar 18. Tampilan Salah Satu Latihan Soal
9 Kolom Jawaban
Bagian ini merupakan bagian dimana siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan atau soal yang
diberikan.
Gambar 19. Tampilan Salah Satu kolom jawaban
10 Kesimpulan
Bagian ini merupakan tempat nbagi siswa untuk menuliskan kesimpulan dari kegiatan yang
telah dilakukan.
95 Gambar 20. Tampilan Salah Satu Kesimpulan
11 Informasi-informasi pendukung
Bagian ini
merupakan bagian
yang memberikan informasi penting tambahan tentang
materi yang dipelajari.
Gambar 21. Tampilan Informasi Pendukung
96
h Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar referensi yang digunakan oleh penulis untuk menyusun dan mengembangkan LKS.
Gambar 22. Tampilan Daftar Pustaka Langkah selanjutnya yaitu penyusunan format LKS
guru yang dilakukan dengan tahapan yang sama seperti menyusun format LKS untuk siswa. Namun, untuk LKS
pegangan guru terdapat sedikit perbedaan pada sampul depan LKS dan disertai dengan kunci jawaban.
Berikut adalah tampilan sampul depan LKS Guru dan contoh tampilan kunci jawaban LKS.
Gambar 23. Tampilan Sampul LKS Guru
97 Gambar 24. Contoh Tampilan Kunci Jawaban LKS Guru
3 Mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa LKS
Pada tahap ini peneliti mengembangkan LKS sesuai dengan format LKS yang telah disusun sebelumnya. Peneliti
mengacu dan memperhatikan syarat-syarat LKS yang baik yakni harus memenuhi beberapa aspek yaitu aspek kompetensi,
kesesuaian dengan pendekatan guided discovery, kelayakan isi, bahasa, penyajian dan grafika.
Aspek kompetensi, kesesuaian dengan pendekatan guided discovery dan kelayakan isi yang harus dipenuhi adalah cakupan
materi, keakuratan materi kesesuaian dengan kompetensi dan pendekatan yang digunakan. Kelayakan bahasa yang harus
dipenuhi adalah penggunaan bahasa sesuai dengan siswa, susunan kalimat, kosa kata dan ketepatan kaidah penulisan serta
kebenaran istilah dan simbol. Kelayakan penyajian yang harus dipenuhi adalah teknik penyajian serta pendukung penyajian
98 LKS. Kelayakan kegrafikaan yang harus dipenuhi adalah
ketepatan tampilan LKS, ukuran LKS serta ketepatan warna dan dan huruf yang digunakan sehingga membuat siswa lebih
tertarik dan semangat untuk belajar. LKS yang dikembangkan juga harus mengacu pada
langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing, sebagai berikut: 1 merumuskan masalah yang akan
diberikan ke siswa; 2 siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data yang diberikan; 3 siswa
membuat prakiraan dari hasil analisis; 4 siswa bersama dengan guru memeriksa kebenaran prakiraan yang telah dibuat; 5 siswa
membuat kesimpulan dari hasil prakiraan yang telah diperiksa kebenarannya; 6 guru memberikan latihan soal untuk
memeriksa kebenaran dari kesimpulan yang dibuat. LKS yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa
media cetak dan disusun dalam bahasa Indonesia. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan 6 sub judul LKS dengan
mengacu pada 4 Kompetensi Dasar KD pada materi trigonometri sesuai dengan Kurikulum 2013 revisi 2016. Hasil
LKS yang dikembangkan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran E2.
Produk awal LKS yang telah dikembangkan kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Hal ini bertujuan
99 untuk mendapatkan masukan atau saran dari dosen pembimbing
agar LKS yang dikembangkan menjadi lebih baik. LKS yang telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing kemudian
diperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan.
4 Menyusun Instrumen Penelitian
Tahap selanjutnya yaitu penyusunan instrumen penilaian. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data
penelitian yang dapat mengukur kevalidan, kepraktisan dan keefektifan Lembar Kegiatan Siswa LKS. Kevalidan LKS
diukur dengan menggunakan lembar penilaian LKS yang diisi oleh ahli materi dan ahli media. Kepraktisan LKS diukur dengan
mengggunakan angket respon siswa dan angket respon guru. Keefektifan LKS diukur dengan menggunakan soal tes hasil
belajar. Sedangkan baik tidaknya keterlaksanaan pembelajaran menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
yang diisi oleh observer. Sebelum digunakan untuk memperoleh data, instrumen yang digunakan harus valid terlebih dahulu.
Instrumen diserahkan kepada dosen pembimbing untuk dibaca dan dikoreksi kemudian divalidasi oleh validator. Berikut
penjelasan dari setiap instrumen.
a Instrumen Penilaian LKS
Instrumen penilaian LKS digunakan untuk menilai kualitas LKS yang dikembangkan dari aspek kevalidan.
100 Instrumen ini berbentuk angket dengan skala Likert dalam
bentuk checklist dan disertai dengan kolom komentarsaran. Skala likert ini menggunakan kategori sebagai berikut:
sangat tidak baik skor 1, tidak baik skor 2, cukup baik skor 3, baik skor 4, sangat baik skor 5.
Instrumen penilaian LKS dikembangkan dengan memperhatikan segi materi dan media. Penilaian LKS dari
segi materi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kompetensi, aspek kelayakan isi dan aspek kesesuaian LKS
dengan pendekatan guided discovery. Penilaian LKS dari segi media dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
kelayakan bahasa, aspek kelayakan penyajian dan aspek kelayakan grafika. Tabel 17 berikut merupakan rincian tiap
aspek penilaian LKS dan jumlah butir pernyataan. Lembar penilaian LKS untuk ahli materi dan ahli media
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A2 dan Lampiran A3.
Tabel 17. Rincian Aspek Penilaian Kevalidan LKS
No Aspek yang Dinilai
Jumlah Butir Ahli Materi
1. Kompetensi
5 2.
Kelayakan Isi 8
3. Kesesuaian LKS dengan
pendekatan guided discovery 6
Ahli Media
4. Kelayakan Bahasa
7 5.
Kelayakan Penyajian 8
6. Kelayakan Grafika
13
Jumlah Butir 47
101 Instrumen penilaian LKS yang telah disusun
diserahkan kepada para ahli dan digunakan untuk menilai tingkat kevalidan LKS yang dikembangkan sebelum
digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
b Instrumen Angket Respon Siswa
Angket respons siswa digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat siswa tentang proses pembelajaran
dengan menggunakan LKS dengan pendekatan guided discovery yang dikembangkan. Data ini kemudian akan
dianalisis dan dijadikan dasar untuk penilaian kualitas LKS berdasarkan aspek kepraktisan. Tabel 18 berikut merupakan
rincian tiap aspek penilaian pada angket respon siswa dan jumlah butir pernyataan. Lembar angket respon siswa
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A4. Tabel 18. Rincian Aspek Penilaian pada Angket
Respon Siswa
No Aspek yang dinilai
Jumlah Butir
1. Kesesuaian
Materi dengan
Pendekatan Guided Discovery 4
2. Kemudahan
4 3.
Keterbantuan 4
4. Kemenarikan
3
Jumlah Butir 15
Angket respon siswa ini disusun dengan skala Likert dalam bentuk checklist dan terdapat dua jenis pernyataan
102 yaitu pernyataan positif dan pernyatan negatif. Skala Likert
ini menggunakan kategori sebagai berikut: Tabel 19. Aturan Penskoran Angket Respon Siswa
dengan Skala Likert
Kategori Skor
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 5
1 Setuju
4 2
Ragu-ragu 3
3 Tidak Setuju
2 4
Sangat Tidak Setuju 1
5
c Instrumen Angket Respon Guru
Angket respon guru ini digunakan untuk mendapatkan
data mengenai
pendapat guru
tentang perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Data ini kemudian akan dianalisis dan dijadikan dasar untuk penilaian kualitas
perangkat pembelajaran berdasarkan aspek kepraktisan. Tabel 20 berikut merupakan rincian tiap aspek penilaian
pada angket respon guru dan jumlah butir pernyataan. Kisi- kisi, deskripsi dan lembar angket respon guru berturut-turut
dapat dilihat pada Lampiran A5. Tabel 20. Rincian Aspek Penilaian pada Angket
Respon Guru
No Aspek yang Dinilai
Jumlah Butir
1. Kesesuaian Materi
4 2.
Penyajian RPP 6
3. Penyajian LKS
10
Jumlah Butir 20
103 Angket ini berbentuk Skala Likert dalam bentuk
checklist. Skala likert ini menggunakan kategori sebagai berikut: sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor 2,
kurang setuju skor 3, setuju skor 4, sangat setuju skor 5.
d Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai tingkat penguasaan materi oleh siswa setelah
kegiatan pembelajaran
menggunakan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan selesai dilaksanakan. Soal tes merupakan soal berbentuk pilihan ganda dan uraian yang
mewakili indikator pencapaian materi. Kisi-kisi, soal tes hasil belajar dan rubrik penilaian berturut-turut dapat dilihat
pada Lampiran A7, A8 dan A9. Data tes hasil belajar siswa ini dihitung melalui
persentase ketuntasan berdasarkan nilai KKM yang diterapkan disekolah. Data tersebut kemudian akan
dianalisis dan dijadikan dasar penilaian kualitas perangkat
pembelajaran berdasarkan aspek keefektifan.
Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk mendapat
komentar dan masukan yang kemudian digunakan untuk memperbaiki instrumen. Instrumen yang telah disunting
berdasarkan masukan dosen pembimbing kemudian
104
diserahkan kepada validator untuk dinilai kevalidannya.
Validator yang dipilih untuk menilai instrumen penelitian ini adalah dosen ahli dari jurusan pendidikan Matematika,
FMIPA UNY. Instrumen penelitian yang telah dinilai oleh validator
kemudian direvisi sesuai dengan masukan dan saran yang diberikan agar menjadi lebih baik. Setelah dilakukan revisi
dan dinyatakan valid, selanjutnya instrumen digunakan untuk penelitian.
5 Memvalidasikan Lembar Kegiatan Siswa LKS
Pada tahap ini, LKS yang telah dikembangkan dan diperbaiki sesuai saran dosen pembimbing diserahkan kepada
ahli atau validator untuk diberikan penilaian terkait aspek kevalidan. Validasi dilakukan oleh dosen ahli materi dan ahli
media dari Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY serta guru matematika dari SMA N 1 Pengasih. Penilaian LKS oleh
validator dilakukan dengan mengisi lembar penilaian LKS yang telah dinyatakan valid oleh ahli. Jika LKS belum valid maka
validasi terus dilakukan hingga didapatkan LKS yang valid. Selain mendapatkan penilaian dari tingkat kevalidan
LKS, tahap ini juga bertujuan untuk mendapatkan saran dan masukan dari validator yang selanjutnya akan digunakan untuk
105 memperbaiki LKS yang dikembangkan sebelum akhirnya
diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.
6 Merevisi Lembar Kegiatan Siswa LKS
Setelah divalidasi, peneliti melakukan revisi sesuai saran validator. Berikut beberapa hal yang perlu diperbaiki sesuai
saran dan masukan dari validator. a
Gambardesain cover depan LKS diganti dengan gambar yang lebih komunikatif dan warna lebih menarik.
Sebelum revisi : tampilan cover LKS terdapat gambar yang
tidak ada kebermaknaannya. Pemilihan warna cover LKS kurang tepat.
Gambar 25. Tampilan Cover LKS Sebelum Revisi
106
Setelah revisi : tampilan cover diganti dengan gambar
bianglala yang berkaitan dengan rasio trigonometri diberbagai kuadran. Warna tampilan cover dibuat lebih cerah
sehingga terkesan lebih menarik dan tidak menakutkan. Hasil revisi tersebut seperti pada gambar 25 berikut.
Gambar 26. Tampilan Cover LKS Setelah Revisi b
Perbaikan pada tampilan yang salah
Sebelum Revisi
: Tampilan bagian “Keterangan” pada LKS 2 terlalu keatas sehingga menutupi informasi lain pada LKS.
107 Gambar 27. Tampilan LKS 2 Sebelum Revisi
Setelah Revisi :
Tampilan bagian “Keterangan” diturunkan sehingga informasi lain pada LKS tidak tertutup dan
lengkap.
Gambar 28. Tampilan LKS 2 Setelah Revisi c
Perbaikan kesalahan penulisan pada LKS
Gambar 29. Contoh Tampilan Kesalahan Penulisan Sebelum Revisi
108 Gambar 30. Contoh Tampilan Kesalahan Penulisan
Sesudah Revisi d
Penambahan penyelesaian masalah kontekstual pada LKS 2, LKS 3 dan LKS 5.
Sebelum Revisi : LKS belum terdapat kegiatan dalam
menyelesaikan masalah kontekstual namun sudah terdapat soal latihan menyelesaikan masalah kontekstual.
Setelah Revisi
: LKS
diberi tambahan
kegiatan menyelesaikan masalah kontekstual beserta dengan langkah
bimbingan penyelesaiannya.
Gambar 31. Contoh Salah Satu Kegiatan Menyelesaikan Masalah Kontekstual
109
4. Hasil Tahap Utilize Media and Materials